027

519 15 0
                                    

Saat ini lena  sedang sibuk dengan makanannya menghiraukan daniel yang sedari tadi mengoceh tiada henti, entah mengapa daniel 3x lebih menyebal kan ketimbang dulu
"bisa diem gak!" kata lena mentap tajam daniel yang duduk di depan nya
"kalo makan itu diem,jangan ada suara" lanjut lena lalu melanjutkan makan nya

"nggak seru ah makan sambil diem nggak ngobrol" jawab daniel membut bola mata lena memutar mendengar ucapan nya

"mau kemana?" tanya daniel saat lena membawa piring nya yang sudah kosong

"cuci piring" jawab lena meninggalkan daniel

"tapi kan aku belum selesai makan len" kata daniel melihat lena mencuci piring bekas makan nya

"ya cuci piring sendiri lah, terus langsung pulang,, keburu ujan .. Udah mendung nih" kata lena fokus mencuci piring nya

"nggak romantis banget" lanjut daniel kemudian melanjutkan makan nya

Setelah mencuci piring nya lena memutuskan untuk masuk ke kamar nya untuk berbaring karna ia merasa punggungnya sangat sakit

"len" kata daniel menengok kedalam kamar lena , ia melihat lena tengkurap di atas kasur tanpa dipan itu
Mendengar tak ada jawaban daniel memutuskan untuk masuk ke kamar lena
Terdengar dengkuran halus di telinga daniel  membuat daniel tersenyum .

Ia mengelus puncak kepala lena pelan  karna takut lena terbangun
Cuaca sepertinya sedang mendukung daniel saat ini
Hujan sudah turun, sementara daniel tidak membawa jas hujan , akhirnya daniel memutuskan untuk menginap semalam toh tidak ada rafa malam ini.

Daniel berbaring di sebelah lena, ia tidak memeluk lena dari belakang seperti yang biasa dulu ia lakukan , ia takut membangunkan lena

Matanya sedikit terpejam karna memang hawa dingin di kamar lena membuat nya mengantuk, namun saat ia ingin tidur , lena berbalik
Saat ini posisi lena terlentang di sebelah daniel, membuat daniel sontak membulatkan matanya melihat gundukan besar di dada lena

Pikirannya mulai kacau , ia berusaha menahan pikiran kotor nya, namun dada lena seoalah mentang daniel untuk diremas nya

Lena mengeliat membuat kaus polos nya sedikit tersingkap memperlihatkan perut putih mulus nya
Lagi lagi pikiran daniel berkelana ingin menggelitik perut datar lena

#Daniel pov

Juniorku di buat tegang hanya dengan melihat gundukan besar itu
Aku sudah gila,
Ku dekati tubuh lena yang saat itu tertidur pulas di samping ku, aku mencoba memeluknya dari samping

Aku bisa mencium aroma khas dari lena di leher jenjang nya.
Saat ini tangan ku beralih ke gundukan besar yang sedari tadi menantangku

Aku meremasnya halus,
lena sedikit mendesah saat ku permainkan putingnya dari dalam kaus nya
Matanya masih terpejam ,mungkin ia berpikir ini mimpi

Tanganku turun ke bawah ku elus perutnya yang mulus, aku berharap suatu saat perut inilah yang mengandung anak ku, ku geser telapak tangan ku masuk kedalam celana jeans nya
Aku bisa merasakan bulu bulu halus nya
Kugosokkan tangan ku kedalam celana nya sekali lagi lena mendesah

Aku menurunkan resleting nya supaya aku bisa lebih leluasa memainkan vaginanya

Kumasukan dua jari ku kedalam vaginanya ku kocok pelan
Lena hanya melenguh namun matanya masih terpejam

Aku merasakan vaginanya mulai basah, sedikit kupercepat kocokan jariku agar lena cepat bangun, aku tidak mau dikatakan bajingan karna menidurinya saat ia tak sadar

Kucium halus bibirnya , matanya terbuka saat lidah ku akan masuk kedalam mulutnya, mata kami saling menatap sejenak,namun tidak ada reaksi marah dari lena
Lena membuka mulutnya,  mempersilahkan lidah ku masuk
Aku melumat nya, lena membalas lumatan ku

Unbelievable 21+ (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang