Percaya atau tidak, cinta sudah mengubah hidup ku
Membuat tujuan hidup ku menjadi rumit
Membuat segalanya menjadi hitam pekat.~lenathan
#athour pov
Cuaca Mendung menyelimuti sebagian kota surabaya,
Seorang gadis berambut panjang dengan setelan jeans hitam dan kaus putih berjalan gontaiHari ini adalah hari ke empat nya bekerja di sebuah cafe, ijazah nya yang hanya lulusan sma membuatnya tak punya pilihan lain selain bekerja seadanya
" selamat pagi " ucapnya saat melangkahkan kakinya di pintu masuk tempatnya bekerja
"haii pagi" kata salah satu teman baru nya di cafe ini, namanya anna
"lihat matamu terlihat sembab, kamu habis nangis ya len?" kata anna
" ahh, enggak kok.. Ini tadi aku kelilipan, angin nya di luar kenceng banget" kata lena menutupi,
Benar saja gadis ini memang telah menangis semalaman, bagaimana tidak.. Penyakit ayah nya kambuh lagi, sedangkan tabungan lena juga sudah habis untuk makan sehari hari, lena hanya bingung bagaimana cara membayar biaya pengobatan ayah nya
"len, kalau ada apa apa cerita ya" kata anna
" iya an, tapi aku beneran gak papa kok " balas lena menenangkan, ia hanya tak ingin orang orang tau keadaan nya dan menjadi prihatin padanya
Hari ini begitu sibuk bagi lena, meski cuaca sedang hujan deras
pengunjung cafe begitu ramai hingga membuat nya kuwalahan .."satu americano dan stick kentang" kata lena saat mengantarkan pesanan meja nomer 12
"iya,, len.. Lena? " kata pengunjung tersebut menatap lena
" maaf, siapa ya? " kata lena bingung
" ini aku Daniel len" kata pria itu sambil melepas topi dan masker nya
Mata lena terbelalak melihat pria yang ada di hadapan nya saat ini, benar saja ia Daniel pacar pertama lena saat masih duduk di bangku SMA, dan dia adalah pria yang merenggut keprawanan nya lalu pergi tanpa kabar
"kamu!" kata lena sedikit emosi
"len,, duduk bentar aku pengen jelasin semuanya ke kamu.. Please " ucap Daniel memohon
" sorry, ga ada yang perlu di jelasin lagi" kata lena melangkahkan kaki nya, namun lengan lena di tarik oleh Daniel
" Daniel aku lagi kerja!" kata lena sedikit menaikan suaranya
"oke aku tunggu kamu sampe pulang , jam berapa kamu pulang" kata Daniel menenangkan lena
"jam tiga aku selesai, kamu tunggu aja " kata lena tak ingin meneruskan perdebatan ini, ia tau Daniel orang yang keras kepala dan tak mau mengalah itu sebabnya ia memilih mengalah.
03:15
"kita mau ngomong dimana, di sini atau di tempat lain? " kata Daniel saat lena menghampirinya
"kita ngomong di taman Deket sini aja, gk enak kalau di sini" kata lena melangkah pergi meninggal kan Daniel
"len naik motor ku aja, masak jalan kaki" kata Daniel saat sudah diluar cafe
" terserah" kata lena pendek
Saat di perjalanan sejenak Lena ingat saat saat ia masih bersama Daniel, pria itu begitu manis dan romantis, namun sikap keras kepalanya lah yang sangat di rindukan lena
" di sini tempat nya? " kata daniel saat lena meminta berhenti di salah satu taman
"iya" jawab lena
"mending kita ke cafe aja de sambil pesen minum gitu? " tawar daniel
"niel, kamu bilangkan mau jelasin semuanya.. Yaudah ngomong di sini aja!! Ngapain ke cafe segala" ucap lena mulai jengkel
" iya iya oke" kata danil mengalah
"jadi? " kata lena sambil duduk di bangku taman
"len, gimana kabar kamu? " kata daniel balik bertanya
Lena memutarkan bola mata nya jengkel, ternyata sifat menjengkelkan daniel masih tetap sama, dia membalas pertanyaan dengan pertanyaan
"kamu lihat aku gimana, yaudah kayak gini kabar aku! Semakin bahagia setelah kamu tinggal gitu aja" bohong lena
"aduhh niel.. To the point aja deh" kata lena
"iya iya" ucap daniel "jadi len.. Sebenernya aku tuh gak ada niat buat ninggalin kamu, aku terpaksa" lanjut daniel
" jelasin lebih jelas lagi" kata lena
" aku di suruh mama aku lanjutin pendidikan di Singapore , tau tau mama aku udah siapin semuanya, jadi setelah acara kelulusan itu dan pertemuan terakhir kita, malam nya aku langsung berangkat, karna jadwal penerbangan pesawat nya malam itu juga" jelas Daniel
"terus kenapa kamu gak hubungi aku, gak kasih kabar aku!! Kamu tau aku hampir gila niel!! Bayangin aja setelah kamu ambil kesucian aku kamu ngilang tanpa kabar!!! " kata lena marah.. Kini air mata nya tak sanggub ia bendung lagi.
"iya iya sorry len, " kata daniel mengusap air mata lena dan memeluknya " maaf banget len, kamu tau kan aku teledor.. Hp aku ketinggalan di taxi" kata daniel, "sampai di Singapore aku coba cari kontak kamu tapi nihil, gak ada satupun yang tau nomer kamu" lanjutnya
Lena ingat ia memang membuang nomer telfon nya karna marah Daniel tak memberinya kabar setelah berhubungan badan, ia terlalu takut di campakkan
" aku buang nomer aku, tapi itu semua gara gara kamu juga! " jawab lena sedikit tenang
"yaudah sekarang semua nya udah jelaskan, kamu mau maafin aku kan? " kata daniel menatap manik mata lena
"hemm" kata lena singkat
"yaudah aku mau balik dulu aku ada urusan" kata lena tak ingin berlama lama di samping daniel
"mau kemana? Aku anterin.. " kata daniel
"gak usah, aku sendiri aja" tolak lena
"len, kamu sebenernya maafin aku gak sih? " kata daniel menaikan satu alis nya
"yaudah yaudah terserah" jawab lena, ia tau pasti ia akan selalu kalah saat berdebat dengan Daniel
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable 21+ (on Going)
RomanceWarning 21+ Tulus ku hanya milik mu Tapi tulus mu bukan untuk ku.