Jangan pergi
Jangan lagi
Temani aku saat ini yang rapuh
Kuat kan aku dengan pelukan mu~lenathan
#lena pov
Jarum Jam menunjukkan pukul tiga pagi, handphone ku berdering membangunkan ku yang sudah sangat lelah karna permainanku dan daniel tadi,
Sekilas aku melirik Daniel yang terlelap di samping ku masih bertelanjang dada"hallo" jawab ku saat kuangkat telfon yang masuk di handphone ku,
Itu adik ku"mbakk... " suara adik ku seperti menangis dan menjerit
"dek ada apa, kenapa nangis" ucap ku kaget mendengar tangisan adik ku semakin keras, daniel ikut terbangun dan mendangku
"ayah mbak.. " kata adik ku
"ayah udah gak ada" lanjutnya
Tubuhku kaku, dunia ku runtuh, air mata ku menetes kepala ku menggeleng tak percaya, bagaimana mungkin, tadi ayah ku terlihat masih segar
"kamu tunggu di situ, embak kesana" kata ku menutup telfon
"kenapa len" tanya daniel bingung melihat ku menangis
"ayah ga ada niell" tangis ku semakin pecah, daniel meraih ku dan memeluk dalam tubuhku..
"kamu yang sabar ya len.. Ayo kita kesana" ajak daniel yang hanya ku jawab dengan anggukan
Kami sudah sampai di parkiran rumah sakit, aku bersyukur jalanan tidak macet karna memang ini masih belum terlalu pagi
Aku berlari sekuat tenaga meninggalkan daniel yang tengah mengejarku di belakang, aku hanya ingin segera mematiskan kabar buruk itu tidak benar
Ku buka pintu kamar ayah ku, aku melihat adik ku sudah menangis sesenggukan di samping tubuh yang tengah di tutup selimut,
Aku menghampirinya, kubuka selimut yang menutupi wajah nya, benar saja..
Itu ayah ku, bibir nya sudah pucat, kusentuh wajah nya terasa dinging di kulitku"ayahhhhhhh" tangis ku runtuh, daniel datang memeluk ku dari belakang
Tuhan apa yang sudah ku perbuat di saat ayah ku sedang sakaratul maut aku tidak ada di sampingnya
Tuhan apakah ini hukuman ku karna suda berbuat dosa padamu
Tuhan tolong maaf kan aku"len, sabar len" ucap daniel menenangkan ku
"ayahhh.. Kenapa ayah tinggalin lena yahhh" tangis ku, "lena masih butuh ayah... " tangis ku menjadi jadi
Seorang suster datang menghampiri kami,
"maaf nona, jenazah harus di bawa ke ruang jenazah untuk di proses.. Selanjutnya anda bisa melengkapi adminitrasi baru jenazah boleh di pulangkan" kata suster itu
"biar aku urus, kamu tunggu di sini" kata daniel meninggal kan ku
Aku memeluk tubuh adik ku, ku kecup puncak kepalanya untuk menenangkan nya, aku sungguh merasa bersalah
"maafin embak dek" ucap ku di sela tangis ku, adik ku diam tak membalas
***
Saat ini jenazah ayah ku di bawa suster untuk proses pemulangan
Aku duduk di kursi tunggu bersama adik ku.. Daniel datang menghampiri kami
"niel, maaf aku ngerepoti kamu, anggap ini hutang ku ke kamu.. Nanti aku bayar sedikit sedikit ya" ucap ku menatap nya saat dia sudah duduk di samping ku
"kamu gak perlu pikirin itu" ucapnya memegang tangan ku
**
Kami sudah dalam perjalanan pulang, jenazah ayah di bawa ambulance rumah sakit, aku duduk di samping jenazah ayah dalam ambulance, sedangkan adik ku ikut mobil daniel
Aku menatap tubuh kaku ayah ku, air mata ku kembali menetes, aku mengingat bagaimana kenanganku bersama ayah ku dulu, ibuku pergi meninggalkan kami bersama pria barunya sejak aku lulus smp
Ayahku berjuang menjadi seorang ayah sekaligus ibu untuk ku dan rafa
Aku menyesal pernah meninggalkan nya sendiri untuk merantau ke jakarta saat ayah ku baru selesai operasi
seandainya aku bisa memutar waktu
Pasti aku tidak akan pergi ke kota itu,
Dan tetap bersama menemani ayah kuPenyeselan memang selalu datang terahir,
Ayah maafkan putri mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable 21+ (on Going)
RomanceWarning 21+ Tulus ku hanya milik mu Tapi tulus mu bukan untuk ku.