Pada akhirnya
Rencana manusia
Akan kalah dengan skenario tuhan#athour pov
Hari ini pagi begitu cerah , banyak bunga bermekaran indah di halaman rumah lena
Burung burung saling bercuitan meramaikan suasana pagi"pagi" kata daniel melihat lena mengerjapkan matanya , posisi mereka masih sama, di atas tempat tidur
"udah bangun?" sahut lena menatap daniel
"dari tadi, aku laper len.. Cari makan yuk?"
"masak aja daniel, sayang uang nya kalau beli terus"
"sekali aja gapapa lagi len, hari ini kamu libur kan? Sekalian jalan" ajak daniel kepada lena
"yaudah , aku mandi dulu" jawab lena , bangun dari tempat nya tidur
"mandi bareng yok?"
"apaansih daniel? Yang ada bakal gak selesai selesai kita mandi nya"
"ya nggak papasih , kan enak "
"ogahhhhh" kata lena meninggal kan daniel yang tertawa
*****
Saat ini daniel dan lena sedang ada di alun alun kota , menikmati pagi dengan jalan santai sambil olahraga kecil
"mau makan apa len?" tanya daniel yang terlihat mulai lemas karna kelaparan
"soto yuk?"
"yaudah ayok" jawab Daniel
Mereka berjalan beriringan menuju warung soto di sebrang jalan"buk soto 2 ya" kata daniel pada ibu penjual soto
"di tunggu ya mas"
"oke, sama es jeruk nya 2 juga"
"baik mas" jawab ibu tersebut
"duduk dimana len?" tanya daniel pada lena sambil mengedarkan matanya mencari bangku yang pas
"pojok enak deh" kata lena sambil menunjuk meja kosong
"suka banget Mojok Mojok"
"apa'an sih ayo duduk capek" ajak lena
Beberapa menit berlalu pesanan mereka sudah sampai di meja"laper banget ya?" tanya lena pada daniel, melihat daniel makan dengan lahap
"iya lah, dari kemarin olahraga Terus" jawab daniel sambil menyuapkan sendok ke mulut nya
"apa'an sih" dengus lena dengan pipi yang memerah,
"malu yaaaa"
"nggak"
"Masak sih?"
"udah buruan di habisini" sahut lena tak mau memperpanjang ejekan Daniel yang hanya di balas tawa oleh Daniel
"Niel," panggil lena
"ha?"
"kamu gak malu makan disini?"
"Kenapa malu?"
"ini kan warung pinggir jalan Niel, kamu kan orang kaya, nggak takut ketemu temen kamu terus jadi bahan ghibah"
"nggak" jawab daniel sambil meminum es jeruk nya
"Kenapa?"
"ngapain malu, aku bayar kok kalau aku minta baru aku malu"
"emang kamu nyaman makan disini, kamu kan biasa makan di restoran mewah"
"selagi ada kamu, meski itu dibawah jembatan tempat nya, aku nyaman kok len" kata daniel dengan cengiran nya
"idih gombal" jawab lena dengan ekspresi ingin muntah yang dibuat buat.
---
Di bandara juanda Surabaya
"halo ma, aku baru sampai di Surabaya"
"kamu kok malah telfon mama sih? Harusnya kamu itu telfon istri kamu"
"yaudahlah nanti mama sampai'in aja ke dia, dah mama love you" katanya sambil menutup telfon
"taksi pak" katanya kepada supir taksi
"kemana tuan?" balas supir taksi
"anterin ke hotel terdekat aja pak"
"siap"
Taxi melaju di tengah padat nya pagi kota Surabaya
di sisi lain lenathan dan daniel kembali jalan jalan mengelilingi taman
"aduh ni perut kenyang banget" gerutu lena sambil memegang perut nya
"gak kuat jalan?" tanya daniel
"iya, pulang yuk"
"hemm dasar kaum lemah" ejek daniel
"bodo amat"
"hahahaha, yaudah ayo ke parkiran" ajak daniel sambil menggandeng tangan lena
Di perjalanan pulang daniel dan lena tidak hentinya tertawa, entah itu karna melihat sesuatu yang lucu atau tidak penting sekalipun
Dalam hati kecil lena, ia mulai merasakan kembali nyaman berada di sisi daniel
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable 21+ (on Going)
RomanceWarning 21+ Tulus ku hanya milik mu Tapi tulus mu bukan untuk ku.