"lama bet gila, ni dosen ngoceh mulu dari tadi ga cape apa tu mulut.. heran gue" gumam Mona sambil menatap dosen yang sedang menjelaskan di depan sembari ogah-ogahan
"Lu kenapa sih mon? Nyerocos mulu dari tadi" desis Alya yang duduk di samping Mona sambil lirik-lirik dosen cari aman
"Ya kan gue ga suka Alya sama dosen ini puls materinya juga" tekan Mona sambil melotot ke arah Alya, yang di balas rolling eyes
"Oke sekian dulu materi hari ini yang dapat saya sampaikan, sebelum nya ada yang mau ditanyakan, silahkan" ucap dosen di depan dengan tegas
Mahasiswa yang sudah ngantuk, malas, dan sejenisnya itu dalam hati mengela nafas lega dan kembali duduk tegak menatap dosen dengan perasaan tegang, termasuk Mona yang sedari tadi menyumpah serapahi dosen tersebut
"Tidak ada?" Tambahnya lagi
Semua kompak menggeleng, dosen tersebut menghela nafas jengah
"Baik, kalau begitu tugas kalian yaitu membeli buku Metode Penelitian Kuantitatif karya Prof. Devan P. Azhacia, kemudian kerjakan hitungan statistika yang filenya akan saya kirim melalui email. Terima kasih. Sampai bertemu kembali" dosen tersebut melangkah meninggalkan ruang kelas diikuti oleh mahasiswa nya yang keluar berhamburan
Sesaat kemudian
"ANJRIIITTTT" pekik Mona dengan lantang sambil berjalan meninggalkan kelas
"Gila ya tu dosen bisanya nyusahin aja, udah suruh beli buku harus nugas pula.. arghhh di kira gampang apa cari buku gituan, mana harus beli semua ya stok di toko habis lah" omelnya sambil komat kamit menyumpahi dosen barusan
"Namanya juga kuliah elah, kalo gamau lu nguli aja sana" sinis Alya cuek
"Ga membantu banget sih lu, sahabat bukan sih lu?" Sinis Mona balik
"Dih siapa lu?" Alya melengos meninggalkan Mona dengan berjalan cepat
"Alyaaa tungguin gue ihh" rengek Mona yang tiba tiba menjadi alay
"Idih najis"
---------
"Bang mie ayam nya dua ya, jangan pake daun bawang semua es tehnya satu air es nya satu gpl ehehe" cerocos Mona tanpa koma kepada pedagang mie ayam di kantin kampus langgangan, dan ini sudah menjadi kebiasaan
Sebelum pulang ke kost masing-masing, Mona dan Alya memang terbiasa makan dulu di kantin, mereka memilih duduk tempat biasa "warung pojok". Btw mereka dah semester 5, semester yang katanya titik ujian seorang mahasiswa, istilahnya "kagok" mau nyerah udah setengah, pengen nikah belum punya calon, sama kaya Mona yang kerjaannya mengeluh terus sama tugas-tugas semester 5 yang nauzubillah..
"Ya, alya" panggil Mona pada Alya yang sedari tadi bermain game dengan ponsel di miringkan
"Apaan cui" sahut Alya tanpa menoleh
"Lu mo beli buku kapan? Gue sih pengen ngerjain cepet-cepet ya, tugas yang lain dah numpuk btw"
Alya mengakhiri game nya yang kemudian menatap Mona sambil menyeruput es tehnya
"Kalo gue sih, ntar ntar aja lah, besok atau kapan gitu. Hari ini gue mau ke FH biasa" jawab Alya sambil tersenyum-senyum gila
"Gue sendirian dong, ck males banget" sungut Mona memanyunkan bibirnya
Hening kemudian, dengan mereka khidmat menyantap mie ayam dengan kerupuk dan minumannya
"Hai sayang" panggil seseorang
Alya dan Mona kompak menoleh ke arah suara
"Oh hai, kamu ngapain ke sini??" heran Mona menyeritkan keningnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Assistant [completed]
RomanceMonalisa, mahasiswi rantau yang menetap di Kota Jakarta, seketika hidupnya berubah drastis ketika bermasalah dengan laki-laki yang disebutnya "om judes" Arkana, Presiden Direktur perusahaan teknologi Smartphone yang tiba-tiba menjabat sebagai Dekan...