Arkan menatap melas Mona yang sedari tadi menunjukan wajah yang tidak bersahabat. Hari ini dirinya dan Mona tengah berada di ruangan Dekan selepas Mona menyelesaikan kelas kuliahnya.
Insiden kemarin masih membekas di ingatan Mona. Bagaimana Arkan dengan lancangnya mengatakan kalau payudara Mona berukuran besar. Itu kan sama saja pelecehan. Begitu fikir mona.
"Mona" panggil Arkan
"Kamu belum maafin saya?" Tanya nya lagi untuk yang kesekian kalinya
Mona mendelik sinis lalu membuang muka tanpa menjawab pertanyaan Arkan, malas menatap Arkan yang menurut nya menyebalkan
"Maafkan saya Mona, saya kemarin hanya iseng" jengah Arkan yang sudah lelah
"Iseng kata bapak?" Sinis Mona dengan nada tinggi
Arkan mengusap dadanya sabar, lalu menatap melas Mona lagi
"Maafin dong" pintanya lagi
Mona mendengus kasar
"Saya ga suka ya pak di gituin" ketus Mona yang sudah mulai terlihat lunak"Iya, saya kan cuma bercanda doang. Lagi pula saya ga pegang" Arkan berujar dengan nada tenang
Mona berdecak kuat. Memang benar apa yang dikatakan Arkan, tapi tetap saja Mona kekeh tidak terima
"Saya susah payah jaga tubuh untuk suami saya nanti loh pak" ketus Mona lagi
Arkan mendengus mendengarnya
"Oke Mona oke, saya minta maaf, saya ga bakal lancang lagi kaya kemarin. Damai ya?"
Mona hanya membalas dengan gumaman
"Lagi pula kamu mau-mau aja tuh di peluk sama saya" celutuk Arkan sambil berpura-pura melihat ke arah lain, mengingat Mona tidak berontak saat di peluknya malah balas memeluk
Mona mendelik sinis, kenapa malah dirinya yang disalahkan
"Saya kan udah anggep bapak keluarga disini, kalau sekedar pelukan sih bukan masalah. Lagi pula itu bukan hal intim menurut saya" kesal Mona ngototArkan terkekeh lalu mendekat ke arah Mona
"Oke, udah cukup ya. sebagai permintaan maaf kamu mau apa?" Tawar Arkan
"Bapak ga bisa ya nyogok say---
Dengan cepat Arkan menempel kan telunjuknya pada bibir Mona
"saya ga bermaksud seperti itu. Niat saya hanya ingin memperbaiki mood kamu" jujurnya
Mona mengangguk, lalu melunakan ekspresinya
"Saya mau makan pak" pinta Mona
"Makan apa?"
"Kfc" jawab Mona dengan mata berbinar
Dahi Arkan menyerit
"Gamau sushi, korean food atau italian food?" Tanya Arkan memastikanMona menggeleng tegas
"Saya kangen makan kfc pak, semenjak uang jajan saya di potong, saya makannya ga jauh-jauh dari warteg sama angkringan" jawab Mona polos disertai dengan cengiran lebarArkan meringis, kehidupan Mona sesederhana itu
"Oke silahkan kamu pesan sepuas kamu, nanti saya yang bayar""Pesen banyak gapapa pak?" Tanya Mona polos
Arkan tekekeh geli
"Beli semuanya juga ga bikin saya bangkrut" jawab Arkan sambil menaikan daguMona memutar bola matanya malas
"Cih sombong"
____________
"Pak kok kulitnya di buang-buang !!!" Pekik Mona histeris melihat Arkan dengan enteng membuang kulit ayam crispy yang menjadi favoritnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Assistant [completed]
RomanceMonalisa, mahasiswi rantau yang menetap di Kota Jakarta, seketika hidupnya berubah drastis ketika bermasalah dengan laki-laki yang disebutnya "om judes" Arkana, Presiden Direktur perusahaan teknologi Smartphone yang tiba-tiba menjabat sebagai Dekan...