20. bali resort

8.3K 485 3
                                    

Arkan dan Mona sudah sampai di Bandara Ngurah Rai dan sekarang sudah dalam perjalanan sekitar 30 menit menuju Anantara Uluwatu Bali Resort.

Mona mengekor di belakang Arkan dengan mata yang membuka setengah, mulutnya terus menguap sedari tadi karena kantuk masih menyerangnya. Arkan mengabaikan Mona di belakangnya, karena kesal selama perjalanan Mona yang selalu tertidur sehingga tidak ada momen yang tercipta antaranya keduanya

Arkan membuka pintu kamar hotel diikuti Mona yang menadahkan tangannya

"Mas kunci kamar Mona mana?"

Arkan menyerit
"Ini udah di buka, ngapain tanya kunci?"

Mona mengerjap menatap Arkan
"Maksudnya? Kita sekamar gitu?"

Arkan menangguk membenarkan lalu menyeret kopernya ke dalam

"Ih Mona gamau mas, mas pesenin aja kamar buat Mona satu lagi" pinta Mona merajuk yang masih di ambang pintu

Arkan berbalik dan mendekati Mona
"Hemat sayang, ayo masuk"

Mona berdecak, hemat katanya?
"Sejak kapan pak Arkan jatuh miskin kaya gitu" keluh Mona

Cup

"Ih bapak mes--

Cup

Mona mengerang, Arkan tersenyum gemas menikmati ekspresi kesal Mona yang mengarah kepadanya

"Berhenti panggil saya bapak" pinta Arkan lirih

Mona mendengus malas
"Hm"

"Yaudah kalo gitu Mona pesen kamar sendiri" ketus Mona sambil berbalik hendak berjalan

"Emang kamu ada uang?" Celutuk Arkan sambil mengulum senyum

"Errr.. Mona kan pacarnya mas yang kaya raya, ya mas harus bayarin dong pelit banget" sungut Mona cemberut

Arkan terekeh lalu menarik Mona lembut ke dalam

"Sejak kapan kamu jadi materialistis?" Tanya Arkan iseng

"Sejak tadi" dengus Mona malas

"Mas ga bakal ngapa-ngapain kamu, ayo masuk. Ga cape berdiri di luar? Diliatin orang loh" tegur Arkan yang sudah lelah menghadapi tingkah kekanakan Mona

"Janji ya mas"

Arkan menangguk

"Mas cape mau tidur, kamu pijitin mas ya. Kan tadi kamu udah pinjam pundak mas lama banget" pinta Arkan dengan mata yang sudah sayup-sayup hampir terpejam

Mona menyeringai
"Pijat plus-plus ngga mas?" Tanya Mona dengan nada menggoda

Akran tersenyum lebar
"Oh boleh banget!" ujarnya semangat

"Mimpi" ketus Mona yang membuat Arkan terkekeh. Namun tak ayal tangan nya sudah mulai memijat Arkan yang berbaring sambil terpejam.

Mona pun ikut terlelap di samping Arkan karena kantuk juga ikut menyerangnya

_________

Mona mengucek matanya pelan, dia bergerak bangun dan mengusap kepala Arkan pelan yang masih terlelap di sampingnya.

Terkadang Mona hampir tak mempercayai ini. Tuhan benar-benar sangat menyayangi nya, sehingga menghadirkan Arkan dalam hidupnya, bahkan kini menjadi kekasihnya.

Mona beranjak mendekati jendela, hari sudah malam, dia bahkan tidak menikmati sunset di pantai depan resort yang ditempatinya. Mona mendesah lesu dan berniat untuk membersihkan diri

Arkan mendengar pergerakan seseorang memasuki kamar mandi mengerang, dirinya juga ikut terbangun dan melirik jam di ponselnya. Ia kembali memejamkan matanya sebab masih malas untuk beranjak

Love my Assistant [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang