38. Akhir

9.2K 460 42
                                    

Arkan menggeram dan memukul stir mobilnya kesal. Terlewat 15 menit dirinya sekarang terjebak macet karena di depan ada kecelakaan mobil yang menyebabkan kemacetan panjang

Ingin sekali Arkan keluar dan berlari, namun jarak menuju rumah sakit itu mencapai 15km dari tempatnya berada. Dan pasti akan susah karena terotoar khusus pejalan kaki sekarang di penuhi oleh pengendara motor yang memaksa lewat

Sama hal nya dengan ketiga teman Mona yang berada di belakang mobil Arkan. Mereka harap-harap cemas karena kondisi jalan yang sangat macet.
Dalam hati mereka terus merapalkan doa semoga Mona tak seperti apa yang mereka fikirkan

Jemari Arkan terus saja mendial nomor Mona, tapi sayangnya ponsel Mona tidak aktif. Arkan berusaha mengenyahkan berbagai fikiran buruk yang melintas di otaknya. Arkan tahu betul, rumah sakit yang di tuju oleh Mona adalah rumah sakit tempat dimana Angela di rawat.

Sial Angela! Untuk apa dirinya membohongi Mona seperti itu? kalau sampai Mona nya kenapa-kenapa Arkan tak akan segan untuk mengusir Angela dari hidupnya

Sedangkan Rayhan terus bergerak gelisah dengan mulut yang menggerutu melihat panjangnya kemacetan di depan kaca mobil

"Ck nyesel gue tadi ga naik motor aja!. Lu sih Al kenapa coba ngajak gue masuk di mobil sialan ini" omel Rayhan sebal

Tatapan Alya menyipit sinis memandang Rayhan
"Ko lu nyalahin gue sih?!! Ya mana gue tau bakal macet siang hari kaya gini" ujarnya ngotot di balik kemudi

"Emang lu yang salah"

"Dih, numpang doang songong"

"Lu yang--

"Stop gengs kalian berisik! yang harus kita fikirin sekarang tu Mona!. Bukan debat ga jelas kaya gini!" bentak Hasan kesal. Rayhan mengatupkan mulutnya, sedangkan Alya mendengus malas

Mata Alya melotot ketika melihat Arkan keluar begitu saja dari mobil lalu menaiki ojol kosong di samping nya dengan kondisi pintu mobil yang terbuka

Alya yakin sekarang, Arkan benar-benar sudah gila karena cinta

Alya menepuk-nepuk pundak kanan Hasan brutal
"Hasan lo turun deh itu mobilnya pak Arkan kondisikan" peringat Alya panik "Gila sih tu orang" gumamnya

Hasan mengangguk, ia turun dan mengambil alih kemudi mobil Arkan. Para pengendara lain memandang Hasan aneh dan curiga

"Pak Arkan, mobil aman sama saya ya!!" Teriak Hasan

Arkan menoleh ke belakang, lalu mengacungkan jempolnya ke atas tanda setuju

"Panutan gue tuh pak Arkan, bucin luar biasa sama Mona" ujar Rayhan menepuk dada nya bangga

Alya memutar bola matanya malas, panutan apanya coba Arkan sering nyakitin Mona gitu

"Ya serah lo"

_________________

Sedangkan di tempat lain..

"maaf bu Angela, sepertinya saya salah kamar" ujar Mona sembari menatap Angela kikuk

Mona berjalan mundur berniat undur diri

"Tunggu!, Kamu ga salah kamar ko" Angela tersenyum tulus. Dirinya mengambil posisi duduk di atas ranjang rumah sakit dengan perlahan

"Tapi maaf, saya buru-buru bu" ujar Mona tak enak

Dahi Angela menyerit
"Buru-buru kenapa? Ohhh.. masalah Arkan sakit ya?" Tanya nya sambil tersenyum smirk

"Bu Angela tahu kah dimana pak Arkan sekarang?" Tanya Mona khawatir

"Tentu, Arkan kekasih saya, tentu saya tahu" jawab Angela angkuh

Love my Assistant [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang