"HANYA KARENA KAMU CEMBURU DENGAN ANGELA HINGGA KAMU BERKEINGINAN MENJADI SEORANG PEMBUNUH??!!"
Arkan kembali menangis hebat setelah bangun dari pingsannya. Tubuhnya bergetar, di dalam kamar gelap dan pengap sendirian. otaknya terus memutar kalimat-kalimat menyakitkan yang keluar dari mulutnya sendiri dan itu di tujukan kepada Mona
Mona nya bukan pembunuh, dia hanya di fitnah.
Bodoh Arkan bodoh!!
Bodohnya dia yang mempercayai Angela begitu saja
"KAMU FIKIR KAMU SIAPA??!! HAH?! KAMU HANYA ORANG ASING YANG TIBA-TIBA DATANG DI HIDUP SAYA!!"
Mona kekasihku. Wanita yang sangat aku cintai. Mona bukan orang asing. ya Tuhan maaf. Batin Arkan menjerit hebat.
Arkan tertunduk dalam, tangannya memukul-mukul kasur untuk melampiaskan amarahnya
"Sekarang kamu pergi dari hadapan saya, kamu pergi dari hidup saya!"
"PERGI SEKARANG JALANG!!"
Tangis Arkan kembali pecah. Tangannya berpindah gerak kini memukul-mukul wajahnya kuat hingga memunculkan bercak yang membiru.
Apa yang sudah ia katakan? Kalimat laknat itu lagi, kenapa bisa keluar begitu saja dari mulutnya?
Oh ya Tuhan
Maaf
Maaf
Lirihnya pelan entah pada siapa
"Oke!, saya akan pergi, pergi selamanya dari hidup anda. Saya harap anda jangan pernah menyesali kepergian saya!"
Mas menyesal Mona, sungguh mas menyesal. Mas mu ini orang jahat, bahkan berani sekali mengusir pengisi hatinya sendiri. Dan kini hati mas terasa sangat hampa. kamu pergi membawa pahitnya luka mu, dan meninggalkan luka untuk mas. Batin Arkan lirih
Arkan kembali melamun, dengan tatapan kosong. Air matanya terus mengalir. Mengingat wajah Mona yang berlinang air mata menatapnya sendu kala itu, disertai bekas tamparan yang memerah di pipi mulusnya.
Tangan ini
Tangan ini yang sudah melukai Mona
Wanita yang sangat di cintainya
Sialan!, brengsek kamu Arkan
"Aaarrrggghhhhh"
Arkan berteriak frustasi, kejadian kemarin terputar terus-menerus layaknya kaset rusak di dalam memorynya
"Pergi!! Pergilah sejauh mungkin hingga saya tidak perlu melihat kamu lagi di dunia ini!!"
Jantung Arkan mencelos, tenggorokan nya tercekat, seperti ada tangan tak kasat mata yang mencekiknya
Apa yang sudah ia ucapkan?
Kenapa?!
Kenapa Tuhan mengabulkan kalimatnya ini?
Kenapa ya Tuhan!!!!
Arkan kembali berteriak kencang, melampiaskan seluruh emosinya kali ini. tangannya menjambak rambutnya frustasi.
Air matanya sudah tak terbendung lagi. Untuk kesekian kalinya ia menangis hebat, tubuhnya bergetar dengan jantung yang berdegup tak beraturan
Mona
Mona
Mona
Hanya itu yang ia fikiran sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Assistant [completed]
RomanceMonalisa, mahasiswi rantau yang menetap di Kota Jakarta, seketika hidupnya berubah drastis ketika bermasalah dengan laki-laki yang disebutnya "om judes" Arkana, Presiden Direktur perusahaan teknologi Smartphone yang tiba-tiba menjabat sebagai Dekan...