Mona mendesah lesu sembari memandang ke arah luar melalui jendela kamarnya. Pagi ini hujan deras mengguyur kota Jakarta. Al hasil kini ia hanya terkurung di dalam kamar dengan di temani oleh secangkir teh hangat. Kuliahnya juga berganti menjadi daring atas kebijakan dosen yang mengabari via grup chat barusan
Sebenarnya ada beberapa tugas yang menumpuk untuk dikerjakan, namun hari ini Mona benar-benar malas, suasana di luar juga cocok untuk kembali melanjutkan tidur tapi untuk tidur lagi rasanya Mona enggan. Ia berbalik, melangkah kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi telungkup
kepala Mona terangkat sembari menyangganya dengan bantal, tangannya kemudian meraih ponsel yang sedari tadi teronggok di atas kasur. Tak ada yang menarik, hanya ada beberapa chat group yang sibuk mengeluh tentang tugas yang di berikan dosen
Iseng-iseng Mona mendial nomor Arkan. Selang beberapa detik setelah terhubung Mona menutupnya. Tak lama kemudian muncul notifikasi yang membuat Mona tersenyum-senyum sendiri
"Kenapa sayang?"
7.22 AM
"Mona bosan, ga bisa kemana-mana 😣"
7.24 AM
"Mau mas jemput?"
7.25 AM
Mona mengulum senyum melihat balasan cepat dari Arkan, ah indahnya jatuh cinta.
"Hari ini mas di kantor atau di kampus?"
7.27 AM
Pesannya langsung di buka, terlihat kolom chat Mas Arkan 🖤 typing.... Namun beberapa menit menunggu, pesan Arkan tak juga muncul membuat Mona mengerut bingung
Mungkin Arkan sibuk, begitu fikir Mona
Dia beranjak, melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri walaupun di luar udaranya terasa dingin
Selesai mandi dan masih menggunakan bathrobe Mona duduk di meja rias, memakai beberapa skincare rutin dan menyisir rambutnya pelan. Ia mengecek kembali ponselnya namun tak ada balasan dari Arkan sedari tadi, malah adanya notifikasi dari Alya untuk mengajak nya ke salon
Karena gabut Mona hanya mengiyakan saja, toh di luar hujan pun sudah reda
__________"Lu mau perawatan apa?" Tanya Alya sembari melangkah beriringan bersama Mona ke arah pintu masuk salon
Mona berfikir sejenak
"Rambut aja lah, kuku gue masih bagus, spa juga udah mandi males"Alya mangut-mangut sambil mengangguk, kemudian bersapa ria dengan karyawan salon langganan nya
Rambut Mona cenderung lurus, layer dengan ujung hampir sepinggang, di bawahnya sedikit ikal berwarna hitam berkilau, karena rambut Mona memang masih alami
"Mau diapain mbaknya?" Tanya petugas karena melihat Mona sedari tadi hanya diam seperti memikirkan sesuatu
"Potong aja mbak, sebahu" jawab Mona singkat
Alya yang berada di sampingnya menoleh, matanya melotot horor
"Ga ga!! Gila lo, rambut sebagus itu mau di buang" protes Alya kesalMona mengigit bibir bawahnya, sebenernya dia bingung juga, tapi bosan modelnya itu-itu saja. Mona hanya ingin suasana baru
"Rapihin aja mbak ujungnya itu" pinta Alya membuat dua karyawan di belakang mereka kebingungan
"Udah gapapa Al, gue mau coba hal baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Assistant [completed]
RomanceMonalisa, mahasiswi rantau yang menetap di Kota Jakarta, seketika hidupnya berubah drastis ketika bermasalah dengan laki-laki yang disebutnya "om judes" Arkana, Presiden Direktur perusahaan teknologi Smartphone yang tiba-tiba menjabat sebagai Dekan...