Sebulan berlalu
Hubungan Lisa dan Jennie semakin dekat, bahkan kian menempel. Dimana ada Jennie disitu Lisa berada. Banyak yang menerka-nerka adanya hubungan tak wajar antara keduanya, memang mereka mengakui bahwa hubungan mereka hanya sebatas kakak dan adik, sampai saat ini pun Lisa masih merasakan perasaan-perasaan aneh kepada Jennie, begitupun sebaliknya, namun Jennie selalu menepisnya, mungkin dirinya terlalu rindu dengan adiknya yang sedang berada di Korea, begitu pikirnya.
Para sahabat pun juga merasakan hal yang tak wajar dari mereka berdua. Namun mereka mencoba percaya bahwa tak ada apapun antara mereka selain hubungan selayaknya sahabat.
Hari ini Lisa berada di studio untuk melihat latihan band teman-temannya karena festival tinggal dua minggu lagi.
"Junedi minggir! Gue mau masuk!" Teriak Jennie di depan studio karena June menghalanginya di pintu.
"Udah kak Jennie disini aja.. tuh ada mbin yang nemenin"
"Yang! Tolongin ini junedi suruh minggir!" Teriak Jennie yang memanggil Lisa, namun Lisa hanya tersenyum jail sembari kembali memainkan gitar bass dipangkuannya.
"Lu ngapain disini? Masuk buru kita latihan lagi, malah gangguin orang pacaran" ucap Bobby yang baru datang dengan menghisap rokoknya kemudian masuk ke studio yang dibiarkan begitu saja oleh June.
Saat Bobby masuk, Jennie menggunakan kesempatan untuk mencuri masuk dengannya, namun dengan sigap June membentangkan tangannya dan tergencet lah tuh dada Jennie di tangannya.
"Eh maap kak Jennie hahaha.." tawa June. Si Hanbin yang melihat pun juga ikut tertawa.
"Brengsek lu junedi! Minggir!"
"Dadah kak Jennie.. selamat pacaran. Awas jan diajakin mesum si mbin masi polos!" ucap June kemudian menutup studio dan menguncinya, meninggalkan Jennie dan Hanbin diluar.
Sebenarnya ini memang rencana mereka mendekatkan Hanbin dan Jennie. Mereka ingin tau hubungan sebenarnya antara Jennie dan Lisa. Bukankah sudah dikatakan diatas bahwa mereka curiga dengan keduanya, mencoba membuktikan mereka memang benar-benar sebatas sahabat tak ada salahnya. Lagipula Hanbin juga pria yang baik sejauh ini mereka kenal, kalaupun nantinya mereka benar-benar memiliki perasan itu akan menjadi bonus untuk keduanya.
Lisa bukannya tak tau mengenai rencana ini. Dia sudah menyadari teman-temannya mencurigai adanya hubungan lebih antara dirinya dan Jennie. Sejauh ini dia hanya mencoba mengikuti alur teman-temannya yang mencoba mendekatkan Hanbin dengan Jennie. Namun jauh di dalam sana, dia merasakan ketidakrelaannya.
Lisa tidak ingin egois, memang benar rasa yang dimilikinya kepada Jennie lebih dari sahabat, namun bagaimana dengan Jennie? Dia tau Jennie gadis yang menyukai pria pada umumnya, bahkan setelah kejadian yang menimpanya setahun yang lalu dia tetap memiliki perasaan kepada pria. Walaupun ketika berpacaran mereka jarang melakukan kontak fisik. Yah.. Jennie telah menceritakan semuanya kepada Lisa, awalnya Lisa tidak terima dan mendesak Jennie agar melaporkan kejadian itu kepada orangtuanya, namun mendengar penjelasan-penjelasan Jennie membuat Lisa luluh dan menurutinya untuk bungkam.
Kembali ke Jennie dan Hanbin. Jennie pasrah dan duduk disamping Hanbin sembari memainkan ponselnya. Sedangkan Hanbin hanya diam sembari memainkan jarinya.
"Hp lu kemana? Tumben.. biasanya lu main game" tanya Jennie.
"Ditahan sama mereka.." ucap Hanbin sembari melirik pintu studio.
"Sebenernya tujuan mereka apasih kek gini.. malesin banget" ucap Jennie menggerutu, membuat Hanbin menatapnya. Tanpa sengaja Jennie menoleh dan mendapati Hanbin yang menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Teen Fiction"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...