Lisa POVHari ini adalah hari terakhir ujian akhir semester, yang artinya setelah ini aku akan naik ke kelas 11, dan kak Jennie di kelas 12.
Aku duduk sendiri di depan ruangan ujianku karena aku sudah menyelesaikan ujian terakhirku, dan diperbolehkan untuk keluar.
Ruang ujian kak Jennie berada disamping ruanganku. Jadi aku bisa menunggunya sembari menunggu teman-temanku menyelesaikan ujiannya.
Aku menoleh saat mendengar suara pintu tertutup. Mendapati kak Jennie yang sibuk memasukkan peralatan ujiannya ke dalam tas. Dia tersenyum saat melihatku kemudian menghampiriku.
"Cepet banget udah keluar yang" ucapnya seraya duduk disampingku.
"Iya nih soalnya cuman penjas, pengawasnya juga galak, jadi mau ngasih contekan ke temen gabisa, udah kelar aja langsung disuruh keluar aku.."
"Cie.. pinter banget ya kamu" ucapnya sembari menyandarkan kepalanya dibahuku dan melirik ponselku yang sedang ku mainkan.
"Tzuyu?" Ucap kak Jennie menatapku setelah melihat room chat ku.
"Iya, anak IPA 2" balasku.
"Dia pacaran sama jimin kan?"
"Iya udah putus.."
"Perasaan baru kemaren pacaran" ujar kak Jennie sembari meraih ponselku dan melihat isi pesan dari Tzuyu.
"Bang jimin selingkuh, kasian dia.."
"Lagi?" Gumamnya. "Jimin emang playboy, dulu juga sempet deketin aku" lanjutnya.
"Terus kamu nggamau?"
"Nggak.. untung ada Sehun yang nyatain perasaannya duluan"
"Bang Sehun gimana orangnya?" Tanyaku.
"Baik, pengertian, dewasa, yang paling penting nggak posesif" jelasnya.
"Terus kenapa putus?"
"Aku yang mutusin" kak Jennie beralih menatapku. "Setahun pacaran sama dia, rasanya datar gitu aja, dia ngga bisa bikin hati aku ngrasain kaya orang pacaran pada umumnya, bahkan kita jalan pun aku ngrasa kaya lagi jalan sama kakakku bukan pacarku" jelasnya.
"Kalo sama hanbin?" Tanyaku.
"Kamu tau kan aku kenal sama hanbin baru akhir-akhir ini barengan kenal sama kamu, tiap ketemu pun ngga se intim kaya aku sama kamu, dan selama pacaran seminggu ini kita jarang ketemu karena sibuk ujian.. jujur aku belum ngrasain apa-apa sama dia li.." kak Jennie kembali fokus pada ponselku.
"Banyak banget ya cewek yang chat kamu.." lanjut kak Jennie sembari terus membuka satu persatu chat dari cewek-cewek yang tidak ku buka.
"Ngga aku buka kan?" Ucapku sembari memainkan ponselnya.
Kami memang sudah terbiasa bertukar ponsel, bahkan terkadang saat jam sekolah pun kami bertukar juga. Sudah seperti gaya pacaran anak remaja labil bukan? Padahal aku dan dia masih seperti kemarin-kemarin. Aku memang sudah menerima keputusannya untuk menamai hubungan kita seperti sebelumnya. Namun masih mengganjal rasanya untukku jika kami bersama tanpa status yang seharusnya. Kami saling sayang, saling memiliki, bukankah sudah jelas hanya tinggal memberikan label 'pacaran' saja.
"Baca chat siapa serius amat?" Tanyaku sembari melirik ponselku ditangannya.
"Tzuyu!" Ucapnya ketus. Dia selalu terlihat imut jika cemburu seperti ini.
Kak Jennie itu pecemburu, bahkan dia sempat cemburu dengan Rosie sahabatku sendiri karena kami selalu chatting akhir-akhir ini setiap malam. Rosie selalu bercerita kepadaku mengenai June, dan aku sebagai sahabat yang baik harus mendengarkannya. Namun kak Jennie salah paham karena setiap malam terkadang aku telat memberinya kabar dan malah asik berkabar dengan Rosie. Itu sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Ficção Adolescente"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...