Bulan-bulan telah berlalu. Hubungan Jenlisa memasuki 1 tahun. Kelas 12 telah melaksanakan ujian dan tinggal menunggu kelulusan. Begitupun kelas 10 dan 11, mereka juga selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas.
Satu semester sebelumnya mereka lalui dengan penuh drama. Dimana Jenlisa yang semakin bucin setiap harinya, Seulgi yang saat ini mengejar Irene namun belum ada kejelasan diantara keduanya, Bobby yang sudah menjalin hubungan bersama Joy 3 bulan yang lalu, Rosie yang masih setia bersama June, Jisoo yang saat ini sedang didekati oleh adik kelas yang juga anggota basket dan OSIS bernama Hyungsuk, Wendy yang balikan bersama mantannya anak sekolah sebelah yaitu Bambam, dan Chanwoo yang saat ini terlihat sedang mendekati Yeri. Tak disangka persahabatan mereka malah membuat satu sama lain saling memiliki perasaan.
Saat ini Lisa berniat mengajak Jennie untuk berlibur ke puncak, sekaligus merayakan anniversary mereka. Tak lupa para sahabat yang juga ikut menemani mereka, karena jika liburan hanya berdua tidak akan seru, begitulah menurut Lisa. Jennie tidak masalah, selama bersama dengan kekasihnya itu dia akan menurut saja mau dibawa kemana.
Mereka membawa 3 mobil. Mobil pertama berisi Lisa, Jennie, Bobby, Joy, Seulgi, dan Irene. Kemudian di mobil kedua June, Rosie, Jisoo, Wendy, dan Yeri. Di mobil ke 3 berisi para cowok yaitu, Chanwoo, Hanbin, Deka, Hyungsuk dan Bambam.
Mereka berencana akan manginap di villa puncak selama 2 hari. Tentu saja June bersama dengan koneksinya yang menghandle semuanya.
"Aak!" Panggil Joy membuat Bobby yang sedang fokus menyetir memalingkan wajahnya menatap kekasihnya itu.
"Liburaaaan.." Joy mengarahkan kamera ponselnya pada Bobby yang berada disampingnya sembari menekan tombol untuk memvideo.
Di kursi tengah Seulgi dan Irene sedang asik memakan snack, dimana Irene yang menyuapkan snack ke mulut Seulgi yang langsung disambut olehnya.
"Bear.. aaakk" Irene menjulurkan potato ke depan mulut Seulgi.
"Minumnya hon.." pinta Seulgi setelah menghabiskan snack di mulutnya. Irene langsung memberikan minuman kepadanya.
"Nanti kita sekamar yah.." pinta Irene.
"Heh! Enak aja.. mau mesum ya kalian?" Bobby menyahut dari depan sembari fokus menyetir.
"Dih.. apaan si bilang aja lu juga pengen tapi gabisa sekamar sama Joy" Irene.
"Gue mah niat sama Joy tulus gamau ngerusak dia" balas Bobby membuat Joy tersenyum kagum menatapnya.
"Aak.. makin cinta deh" ucap Joy setelah mengecup pipi Bobby. "Tapi padahal kalo aak minta, Joy pasti bakalan ngasih kok" lanjutnya.
"Iya nanti kalo kita udah nikah ya sayang" balas Bobby.
"Widiihh.. nikah nggak tuh" celetuk Seulgi.
"Iyalah.. emangnya elu, ngewe mulu jadian kagak" ucap Bobby membuat Seulgi dan Irene terdiam.
"Jadian sama siapa? Gue sama ugi tuh normal, gue nyaman karena dia udah gue anggep adek gue" ucap Irene membuat Bobby terkekeh.
"Yaelah kak.. mana ada normal tapi udah saling tukeran ludah" Bobby.
"Nghh.." sebuah suara yang membuat seisi mobil tersentak dan menengok kebelakang kecuali Bobby yang masih fokus menyetir.
"Bangsat" Bobby.
"Kampret" Joy.
"Anjritt" Irene.
"Jingan.. pantesan diem, ternyata pada ngewe" ujar Seulgi saat melihat Lisa yang sudah menegakkan wajahnya sambil nyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Dla nastolatków"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...