Saat ini Jennie berlibur bersama keluarganya, tentu saja ada Lisa. Awalnya Lisa menolak permintaan kekasihnya itu untuk ikut berlibur karena bagaimanapun dia tidak ingin mengganggu family time mereka, namun karena ajakan Daddy dan Mommy yang lebih terkesan paksaan membuatnya mau tak mau menurut, ditambah lagi rengekan Ella yang membuatnya lemah.
"Kenapa nggak bawa topi huh?" ucap Lisa sembari memakaikan bucket hat pada kekasihnya.
"Aku nggak tau kalau bakal sepanas ini" Jennie merangkul lengan Lisa dengan posesif sembari berjalan menyusuri pantai.
"Ini pantai sayang, gimana ga panas"
"LISA!" belum sempat Jennie membalas ucapan Lisa, Ella berteriak berlari kecil menghampiri mereka.
"Bisakah kamu memotretku?" tanpa mendengar jawaban sang empu, gadis manis itu menarik lengan Lisa hingga tautan tangannya pada Jennie terlepas, membuat Jennie mendengus kesal tetapi membiarkan mereka.
"ELLA! JANGAN JAUH-JAUH SAYANG" teriak Mommy yang duduk dibawah payung pantai bersama Daddy.
"YES MOM!" gadis kecil itu terlihat sangat riang dan terus berpose tanpa canggung di depan Lisa.
"Aku mau lihat.." Ella berlari kecil menghampiri Lisa yang tengah memegang kamera seraya melihat hasil jepretannya. "kamu fotografer terbaik lisa" gadis kecil itu tersenyum lebar setelah melihat hasil jepretan Lisa yang sangat menakjubkan membuat Lisa terkekeh.
"Ingin lagi?" tawar Lisa.
"No.. aku haus, aku mau ke mommy dulu, terimakasih lisa.." Lisa tersentak saat gadis kecil itu tiba-tiba mengecup pipinya sebelum berlari meninggalkannya.
"Nggak kakak nggak adek sama aja bikin jantungan" gumamnya sembari tersenyum menatap kepergian Ella.
"Seneng banget yang habis dicium" sontak Lisa membalikkan badannya, melihat kekasihnya yang tengah menatapnya tajam membuatnya hanya bisa menelan ludahnya kasar.
"K-kamu mau foto juga yang?"
"Tadinya.. tapi udah nggak mood, nggak jadi!" Jennie melangkah meningalkan Lisa yang mematung. Dengan sigap Lisa mengejarnya dan meraih lengan kekasihnya itu.
"S-sayang.. sini aku foto deh" Jennie terus melangkah tanpa memperdulikan kekasihnya.
"Honey, baby, chagi, yeobo, bogoshippo.." Jennie tetap tak menggubris dan terus melangkah namun berusaha menahan tawanya karena tingkah konyol kekasihnya yang berusaha merayunya dengan menggunakan bahasa Korea.
"Sayangku.. Kamu mirip deh sama jennie blackpink, cantik banget" lagi-lagi Jennie susah payah menahan tawanya.
"Cantikan aku apa jennie blackpink?" tanya Jennie sembari menghentikan langkahnya tiba-tiba. Lisa terlihat sedang berfikir.
"Cantikan pacar aku lah.. Tapi kalian mirip, jadi dua-duanya cantik" Jennie memutar matanya malas melihat kekasihnya nyengir memperlihatkan gigi-giginya.
"Yaudah pacaran aja sama jennie blackpink!"
"Emang boleh? Nanti kamu bawa aku ke korea yah, aku pengen ketemu dia"
"Yak! Lalisa!"
"Oo.. Oo.. Oo.. nanananananana kunyuk story, ote solimdo ote nimido" Jennie tidak bisa lagi menahan tawanya, kekasihnya ini memang benar-benar konyol, lihatlah bukannya mencoba merayunya, tapi malah menyanyi dengan lirik yang belepotan.
"Sayang.. ajarin bahasa korea dong" Jennie menghentikan tawanya lalu menatap kekasihnya intens.
"Buat apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Jugendliteratur"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...