Lisa POVAku terbangun disamping kekasihku yang masih terlelap. Ku belai wajahnya, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya, selalu saja dia terlihat cantik. Aku mengingat kejadian sewaktu di dapur semalam, tidak tahu bagaimana jadinya jika aku tidak datang dan menyusulnya, dia sangat ketakutan saat Seungri memojokkannya, dasar om om cabul.
Cupp
Sebuah kecupan selamat pagi untuknya dan aku segera beranjak ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukaku.
Beres dengan ini aku mengganti boxer ku dengan celana training lalu segera keluar dari kamar. Rencananya pagi ini aku akan melakukan sedikit olahraga, aku menuju ruang gym di rumah Jennie, dan saat masuk ku lihat Daddy sedang melakukan treadmill. Aku tersenyum ramah menyapanya.
"Eoh.. lisa, kamu juga mau olahraga?" Tanyanya saat melihatku.
"Iya dad" aku memakai sepatuku lalu memulai pemanasan.
"Dimana jennie?"
"Dia masih tidur dad"
"Anak itu kebiasaan jam segini belum bangun, bagaimana nanti jika sudah menikah, mengurus suami dan anak-anaknya aigoo.." omelnya yang ku berikan kekehan.
.
"Daddyy.." rengek seorang gadis yang seumuran dengan adikku, dia baru saja datang.
"Ne princess.." jawab Daddy.
Gadis tersebut menatapku bingung sembari memeluk lengan Daddy. Yah.. saat ini kami sedang beristirahat.
"Bau sayang, daddy sedang berkeringat" Daddy mencoba menjauhkan lengannya dari gadis tersebut.
"Ah.. aku lisa, kau ella kan?" Ucapku mencoba berkenalan dengannya, ini agak sedikit canggung walaupun kami pernah beberapa kali berhubungan lewat telfon dan chat, tapi ini adalah pertemuan pertama kami.
Gadis manis itu tersenyum sembari mengangguk malu. Dia sangat menggemaskan, mirip sekali dengan Jennie.
"Daddy i'm bored, bisakah kau mengajakku berjalan-jalan sekarang" ucapnya sembari menggerak-gerakkan lengan Daddy nya.
"Ah mianhae baby.. kau tidak lihat daddy sedang berkeringat seperti ini, daddy juga sedikit lupa jalan, banyak tempat yang sudah berubah" ucap Daddy membuat Ella mengerucutkan bibirnya. Oh tidak.. aku melihat raut kekecewaan di wajahnya membuatku tak tega melihatnya.
"Kau mau jalan-jalan bersama ku? Ke taman mungkin dengan menaiki sepeda" tawarku membuatnya kembali melebarkan senyumnya. Aku luluh dengan senyuman itu, dia begitu cantik dan manis seperti Jennie, bahkan jika mungkin nanti aku tidak bisa bersama Jennie, aku akan bersamanya saja. Hahaha.. kau sudah gila Lisa.
"Kau serius?" Tanyanya semangat, aku mengangguk dengan semangat pula.
"Tapi hanya ada satu sepeda, aku akan memboncengmu, bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Novela Juvenil"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...