25. Repair 🌚

2.1K 157 30
                                    


Jennie berjalan keluar gedung apartemennya, terlihat buru-buru karena 15 menit lagi kelasnya akan dimulai, kepalanya pusing karena semalaman menangis hingga subuh baru bisa memejamkan matanya, membuatnya terlambat bangun.

Langkahnya terhenti ketika melihat Lisa dipinggir jalan depan apartemen tengah berdiri bersandar di motornya. Lisa tak benar-benar pulang ke rumahnya, melainkan menginap di kost milik Seulgi.

Jennie sedikit berdecak sembari melengos begitu saja mengabaikan Lisa yang tengah tersenyum melambaikan tangan padanya. Tangannya sibuk memainkan ponselnya, membuka aplikasi ojek online, sangat malas untuknya mengendarai mobil sendiri disaat keadaan moodnya yang seperti ini.

Lisa yang melihat Jennie mengabaikannya pun berniat menghampirinya.

"Ayo! 15 menit lagi kelas kan?" Ucapnya setelah sampai di depan Jennie.

Jennie tak habis fikir dengannya, wanita ini masih saja perhatian kepadanya, hatinya sakit saat melihat wajah Lisa yang tersenyum lebar di depannya, seolah melupakan lukanya kemarin yang diberikan oleh Jennie.

"Nggak usah, aku udah pesen--"

Lisa langsung menarik lengan Jennie sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Naik! Aku yang anter kamu" ucap Lisa yang sudah berada diatas motornya.

Jennie hanya bisa pasrah dan menaiki motor Lisa karena mengingat waktunya pun juga mepet.

Lisa melajukan motornya tiba-tiba membuat Jennie tersentak dan reflek memeluk tubuhnya, dirinya tersenyum samar sembari melihat lengan Jennie yang melingkar di perutnya.

Sampai di depan kampus Jennie segera turun dari motor Lisa.

"Makasih.." ucapnya kemudian berlalu hendak masuk kedalam kampusnya namun dengan sigap Lisa menahan lengannya.

Jennie berbalik menatap Lisa bingung.

"Nanti kita nonton film yang kamu pengen waktu itu yah" Lisa berkata tanpa menghilangkan senyumnya di depan kekasihnya.

"Aku ngga bisa, hari ini sampe malem" ucap Jennie datar.

"Aku tungguin sampe kamu selesai"

Jennie menghembuskan nafasnya, menahan sesak di dadanya, kenapa Lisa masih seperti ini, selalu saja berkorban untuknya. Bahkan lihatlah, sedaritadi senyum gadis itu tidak pernah luntur darinya.

"Mau yah?" Tanya Lisa.

"Terserah.." Jennie melenggang setelah mengucapkan satu kata tersebut membuat Lisa tersenyum semakin lebar, memang sudah tak waras dia, sudah disakiti bukannya menjauh pergi malah semakin mendekat.

.

Lisa sudah menyelesaikan kelasnya, tangannya sibuk menekan benda persegi panjang sembari berjalan menuju parkiran.

To Nini❤️:
Aku udah selesai sayang, langsung otw kampusmu ya.

Tanpa menunggu balasan dari kekasihnya, Lisa langsung melajukan motornya menuju kampus Jennie.

Pukul 15.00 Lisa berhenti di sebuah supermarket depan kampus kekasihnya, sembari menunggunya selesai kelas, Lisa berniat mencari sesuatu untuk mengganjal perutnya.

Lisa keluar dari supermarket membawa minuman kaleng dan sebungkus roti isi kemudian mendudukkan dirinya di sebuah kursi yang terdapat di depan supermarket tersebut.

Tangan dan perhatiannya sibuk dengan ponsel yang diletakkannya di meja sembari mulutnya mengunyah roti yang dibelinya tadi.

"Lisa!" Sontak Lisa langsung menoleh menatap seseorang yang memanggil namanya barusan.

Memories | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang