Jennie POV
Pagi ini aku disibukkan dengan peralatan dapur, memasak sarapan untuk kekasihku. Semenjak Lisa operasi aku selalu memperhatikan pola makannya, aku harus menyiapkannya sebelum dia berangkat kuliah karena hari ini dia memiliki kelas pagi.
Samar ku dengar suara gaduh dari dalam kamar, kemudian muncul kekasihku yang terlihat sedang terburu-buru.
"Sarapannya sayang" ujarku saat melihatnya meneguk susu di atas meja makan.
"Ngga ada waktu, bentar lagi masuk, dosennya agak susah.. aku duluan yah" ujarnya kemudian berlalu.
Aku menyusulnya diambang pintu sembari membawakan bekal untuknya yang telah kusiapkan, aku tau dia pasti tidak sempat untuk sarapan karena hal seperti ini terjadi tidak hanya sekali dua kali, aku sudah hafal.
"Hati-hati jangan mengebut" aku mencium pipinya sekilas, dia mengangguk sedikit tersenyum lalu keluar apartemen dengan terburu-buru.
Aku menghela nafasku menatap kepergiannya. Semenjak kejadian malam itu sikapnya semakin berubah kepadaku. Selalu mengabaikanku, lebih sering berada diluar, bahkan sering membentakku karena suatu hal yang sepele. Jika kalian tanya apakah aku menyesal menduakannya dulu, ya aku sangat menyesal. Tapi kalian tidak pernah mengerti bagaimana posisiku.
Aku akan menjelaskan disini. Saat aku kembali ke Korea bersama keluargaku, Daddy mengetahui hubunganku dengan Lisa. Beliau memintaku untuk memutuskan hubungan kami, aku tidak akan mungkin bisa melakukannya karena aku mencintai Lisa, beliau selalu berusaha untuk mendekatkanku dengan Songkang karena dia tau aku pernah menyukainya dulu.
Suatu hari om Seungri mendatangi kami sebelum aku berangkat ke rumah kakek Chahee.
Flashback on
Aku membukakan pintu saat mendengar bell rumah, terkejut saat melihat siapa yang tengah berkunjung.
"Om seungri.."
"Jennie.." dia tersenyum lirih menatapku, seakan merasa bersalah.
"Ma-masuk om" aku meminggirkan badanku memberikan jalan untuknya. Jujur aku masih sedikit ketakutan disini, namun mengingat aku tak sendiri dirumah maka berani menyuruhnya masuk.
Dia masuk dan disambut oleh keluargaku, kemudian kami berkumpul di ruang keluarga.
"Kak Kim.. sebelumnya aku ingin berbicara sesuatu" ujarnya gugup.
"Kau ingin bicara apa ri? Serius sekali wajahmu"
"Sebelumnya aku minta maaf.." om Seungri menjeda ucapannya dan menatapku sendu. "Jennie.. aku minta maaf padamu, malam itu aku benar-benar mabuk dan tidak tau kalau itu kamu" lanjutnya yang terlihat sangat merasa bersalah.
"Tunggu.. apa maksudnya?" Tanya Daddy.
"Maaf kak kim.. aku pernah mencoba melecehkan jennie, aku sangat menyesal, saat itu aku sedang mabuk berat, aku tidak berniat melakukannya, aku harus mengatakan ini karena aku akan merasa bersalah seumur hidupku jika hanya diam"
Mommy terkejut mendengarnya, beliau tidak sanggup menahan air matanya, ku lihat rahang Daddy mengeras menatap manusia di depannya itu dengan tajam.
Bugg Bugg Bugg
Berkali-kali Daddy memukuli manusia di depannya itu tanpa ampun, aku takut sekaligus tidak tega melihatnya. Sedangkan Mommy semakin menangis tersedu-sedu, untung saja Ella menginap dirumah saudaraku, setidaknya bocah itu tidak melihat adegan kekerasan ini.
"Daddy cukup.. kamu akan membunuhnya" ucapku mencoba menghentikan Daddy.
Beliau menatapku dengan mata yang berkaca-kaca, kemudian menghampiri dan memelukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Novela Juvenil"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...