Lisa berjalan menyusuri koridor kampus, mencari-cari keberadaan Rosie. Sejurus kemudian dia melihat sahabatnya itu tengah berbincang dengan temannya di depan fakultasnya."OCI!!" Panggilnya membuat si rambut grey tersebut menoleh menatapnya.
"Gue duluan ya" ujar Rosie pada rekannya kemudian berlalu menghampiri sahabatnya.
"Kenapa? Tumben nyariin gue?"
Lisa menghela nafasnya sejenak sembari menatap lantai.
"Kayanya gue harus selesain sekarang" ujarnya lirih.
"Lu yakin?"
"Gue udah bener-bener ngga kuat ci, dia semakin berani telfonan di depan gue"
"Yaudah ke kos gue" ujar Rosie sembari menarik lengan sahabatnya.
Sesampainya di kos Rosie langsung meminta Lisa untuk menghubungi lelaki selingkuhan Jennie.
"Tapi lu bener-bener yakin kan lis?" Tanya Rosie sekali lagi berupaya meyakinkan keputusan sahabatnya tersebut. Lisa diam namun beberapa detik kemudian dia mengangguk.
"Yeobseyeo" sapa orang diseberang sana ketika telfon mulai tersambung.
"A-anyeong.." jawab Lisa yang tak tau harus mengatakan apa.
"Nugu saeyeo?" (Siapa?) Ucap pria tersebut.
"I'm lisa.." jawab Lisa menggunakan bahasa Inggris karena tidak terlalu paham jika berbicara bahasa korea.
"LISA?!!" Ucap pria tersebut terkejut sekaligus senang karena akhirnya bisa berbicara dengan sahabat dari kekasihnya.
Lisa melirik Rosie yang tengah menatapnya sembari memincingkan matanya seolah berkata "kenapa?". Tanpa fikir panjang Lisa langsung memberikan ponselnya pada Rosie.
(Anggap pakai bahasa korea)
"Yeobseyeo" ucap Rosie.
"Wae? Nugu? Kenapa suaranya berbeda?" Ucap pria dalam panggilan tersebut yang merasa bingung.
"Ne.. chosonghamnida, saya rosie sahabat lisa, maaf karena dia tidak terlalu paham dengan bahasa korea, jadi saya yang akan mewakilkan"
"Aaaa.. tidak apa-apa, rosie-shi sampaikan pada lisa aku ingin berterimakasih karena dia telah menjaga dan menemani kekasihku disana"
"N-ne.. Lisa juga ingin mengatakan sesuatu padamu"
"Apa yang ingin dia katakan?" Tanya pria tersebut antusias.
Rosie sedikit menjauhkan ponselnya sembari menutup speakernya dengan sebelah tangannya.
"Gimana? Lo mau ngomong apa?" Tanya Rosie sedikit berbisik.
"Bilang aja apa yang kita omongin kemaren, kasih dia pilihan, sebelumnya kasih tau gue sama jennie ada hubungan" ucap Lisa datar.
Rosie hanya menghela nafasnya lalu mengangguk mendekatkan kembali ponselnya.
"Yeobseyeo.. Rosie-shi.. apa kau mendengarku?" Panggil pria diseberang sana.
"Ah ne.. chosonghamnida"
"Kau tidak perlu berbicara bahasa formal padaku, kau sahabat jennie juga kan rosie-shi?"
"Ne.. Jennie sahabatku juga"
"Baguslah.. dia dikelilingi banyak teman disana. Apa yang ingin lisa katakan?"
"Emm sebelumnya aku ingin meminta maaf terlebih dahulu kepadamu. Tolong dengarkan dulu sampai aku selesai berbicara"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories | Completed
Novela Juvenil"Ini adalah sebuah perjalanan, dan kamu adalah persinggahan" -Lisa "Ini adalah yang pertama, dan semoga tidak ada yang berikutnya" - Jennie Pernahkah kalian sadari. Orang yang kau suka saat umur 16 tahun, akan berdampak pada hidupmu selamanya. Warn...