3

1.8K 174 11
                                    

Sekali lagi aku ingatkan ini cerita Boyxboy jadi yang homophobic diharapkan meninggalkan halaman ini ;)

Sorry for typo...

...Enjoy for reading....

Ke esokan harinya Singto terbangun lebih awal dari biasanya ia melihat namtarn yang masih tertidur , tidak ingin menganggu tidur sang kekasih singto turun dari ranjangnya dan keluar dari kamarnya  dengan perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ke esokan harinya Singto terbangun lebih awal dari biasanya ia melihat namtarn yang masih tertidur , tidak ingin menganggu tidur sang kekasih singto turun dari ranjangnya dan keluar dari kamarnya  dengan perlahan.  

ia melihat krist yang sedang menyiapkan makanan dimeja, kemudian menghampiri istrinya tersebut , jika biasanya krist akan menyambutnya dengan ucapan selamat pagi dengan nada ceria kali ini krist tidak bersuara sama sekali bahkan untuk melihatnya saja sepertinya enggan 

suasana akward pun menyelimuti ke 2 insan ini

" kit.., kenapa kau hanya membuat 2 porsi sarapan saja eo?" akhirnya singto membuka suara setelah beberapa menit hening..,  

krist melihat hasil masakannya pagi ini dimeja makan 

" tenang saja 2 porsi itu tidak untukku tetapi kau dengan kekasih kesayanganmu itu" cibir krist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" tenang saja 2 porsi itu tidak untukku tetapi kau dengan kekasih kesayanganmu itu" cibir krist

anggap saja ini salam perpisahan dariku" lanjutnya sambil meminum susu pinknya

" kit!, tidak bisakah kau menyikapi masalah semalam secara dewasa hm.." jelas singto 

" sepertinya Berpisah memang cocok untuk kita phi, untuk apa mempertahankan hubungan kita jika kau masih berhubungan dengan orang lain?" krist menatap sendu singto

" Baguslah phi jika pria tidak tau diri ini meminta pisah darimu, bukankah ini moment yang kau nantikan selama  3 bulan ini " namtarn berjalan mendekat kearah meja makan dan duduk dihadapan singto

" tidak semudah itu nam.., " singto ingin menjelaskan    keputusannya namun namtarn segera mengalihkan pembicaraan 

" Aku sudah lapar  bisakah kita memulai sarapan kita phi lagi pula kita harus segera bergegas ke kantor juga kan?" ia memotong roti dan menyuapkanya ke singto

Love Beyond Frontier [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang