7

1.4K 132 4
                                    

  Sorry for typo.....
And
Enjoy reading
.
.
.

Setelah  membantu mendirikan  tenda untuk jane krist mendirikan tenda untuk dirinya sendiri, ia melirik jane yang sedang menikmati  keripik kentang dipangkuannya.

Selesai membangun tendanya ia duduk disamping jane dan  mencomot keripik kentang dipangkuan wanita tersebut.

" au phi.., kau bisa mengambil snack yang lain disana" jane menunjuk kumpulan snack di tas yang diserahkan mix tadi.

" aku malas mengambilnya nong."
Krist menyuruh jane saja yang mengambil snack baru, ia bersandar di kursi santai yang ia bawa dari rumah dan menikmati snacknya.
Sesekali ia melirik fiat yang sedang membangun tenda bersama teman temannya
"Aku tidak perduli jika P'sing tidak pernah menganggapku, yang terpenting saat ini adalah melihat fiat tumbuh dewasa dengan baik" gumam krist.

"Khun krist,   bolehkah aku duduk disebelahmu?" Nammon berdiri di belakang krist, ia tidak menyadari jika jane sedang mengambil sesuatu ditendanya.

" mai.., aku tidak ingin berurusan denganmu lagi Khun nammon"

" kit.. please beri aku kesempatan eo, aku akan memperbaiki hubungan kita"

Krist tersenyum kecut dan juga menepis keras tangan nammon yang akan memegang pundaknya.

"Okpai...!"

" kit..."

"Jangan sok akrab denganku " krist menatap tajam nammon dan menunjuk wajah pria di hadapannya

Jane yang mendengar keributan akhirnya keluar dari tenda dan melerai krist dan nammon

" arai phi.., kenapa kau terlihat marah sekali dengan guru nong fiat
Jane melihat kepalan tangan krist.
Ia tidak pernah melihat pemuda manis di depannya semarah ini.

" hanya kesalah pahaman saja nong."
"Khotod na khun perawat " nammon memberi wai kepada krist. dan mendapat lirikan sinis dari pemuda manis tersebut.

Singto sedang menyelesaikan  berkas kerja sama dengan perusahaan dari  pusat diruang kerja  yang berada dimansionnya karena ini hari minggu , ia keluar membuat secangkir kopi untuk merefresh fikirannya, Singto berjalan menuju dapur biasanya krist yang membuatkannya kopi dan beberapa makanan ringan untuknya disaat Akhir pekan seperti saat ini.

Singto menggelengkan kepalanya baru saja beberapa menit krist meninggalkan mansion ini 

, ia sudah merasa ada yang hilang. tunggu tunggu tidak mungkin Singto mulai menerima kehadiran krist disisinya, Seharusnya ia merasa senang jika krist pergi dia bisa  saja menelfon Namtarn untuk menemaninya saat ini.

crssst.... (Anggep aja suara air yang mendidih :v).

Singto segera mematikan kompornya dan mengangkat teko kemudian menuangkan air panas tersebut kedalam cangkir yang sudah berisi bubuk kopi instan. ia melirik dispenser di samping kulkas. oh ayolah jika ada didpenser mengapa singto  repot repot memasak air terlebih dahulu?,

ini membuktikan jika ia jarang sekali menginjakkan kaki didapur mansionya.

Singto membawa kopi dan mie instan cup ke meja makan dan segera memakan mie tersebut sebelum melanjutkan perkerjaanya.

.

.

.

Suasana di study tourdipenuhi dengan sorakan semangat dari pembimbing acara tersebut maupun dari walimurid peserta dikarenakan anak anak sedang memainkan game ringan 

Love Beyond Frontier [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang