10. Legenda Hidup, Kang Tarik

45 6 1
                                    

"Temanmu orang dari istana Moniyan??" Tanya Esmeralda ragu.

"Bisa dibilang begitu. Baiklah mari menuju teater Lightborn!" Ajak Claude dengan penuh semangat. Padahal sebenarnya dia panik saja kalau Esmeralda dan Khufra bertanya terus. Jadi Claude mengalihkan pembicaraan.

-------

Sementara itu di sebuah tempat pemotongan ayam di wilayah Moniyan timur terlihat seorang pria dewasa sekitaran umur 40-an sedang memotong-motong bagian tubuh ayam dengan penuh semangat.

Pria itu mengenakan celemek kas tukang jagal ayam, berkumis lebat dan bertubuh besar dibalut oleh tumpukan lemak. Tak terlihat sedikitpun rasa lelah walaupun seharian melayani ratusan pelanggannya yang terus berdatangan hingga sore hari. Meskipun dia memiliki dua karyawan tapi tetap saja dia kewalahan, karena tokonya tidak hanya menjual daging ayam saja, melainkan juga membuka jasa penggilingan daging.

Di tengah kesibukannya memisah-misahkan bagian tubuh ayam, seorang perempuan muda terlihat mendekatinya, bukan untuk berbelanja melainkan untuk menanyakan sesuatu.

"Kemana si Popol?? Sepertinya dua hari ini dia absen." Tanya perempuan itu pada pria bertubuh besar tersebut.

"Aku tak tahu. Dia gak pamit ke aku sama sekali. Dan aku juga belum tanya dia juga. Barangkali dia bosan bantu aku motong ayam kali. Lalu dia cari kerjaan lain di luar sana." Pria itu meladeni pertanyaan perempuan muda sambil fokus memotong-motong tubuh ayam di depannya.

"Ah! Dia selalu saja membuat kekacauan. Seharusnya aku tak mengajaknya ke Moniyan. Maafkan aku paman Franco merepotkan paman terus. Aku perlu memberinya pelajaran. Sudah numpang rumah orang, pergi keluyuran tanpa pamit."

Pria penjagal ayam itu bernama Franco.

"Hahaha aku paham itu, santai saja. Selama anjingnya diajak keluar aman kok, gak ada yang mencuri ayam-ayamku, Freya." Franco tertawa. Dia memaklumi cara berpikir anak muda yang kadang seenaknya sendiri.

"Maksud paman Kupa serigalanya kan? Dia juga mencuri ayam mu?? Ini sudah kelewatan sekali paman. Kalau paman bilang dari awal aku bisa membungkus dia ke dalam kotak lalu mengirimnya pulang ke Northern Vale menggunakan ekspredisi Land of Dawn Express." Kali ini Freya geram dengan kelakuan Popol yang telah membuat kekacauan di rumah pamannya.

"Hahahaha. Kau terlalu berfikir serius Freya. Aku lo biasa saja. Gak apa-apa, biarkan dia tinggal disini selama dia ingin. Kenapa tidak kamu telfon saja si Popol?" Franco terlihat bahagia, tidak ada perasaan jengkel sama sekali dengan sikap Popol.

"Aku sudah bolak-balik telfon HP nya, tapi sepertinya dia lupa cara mengangkat telefon. Hufff.. Sudahlah, kalau nanti dia balik, paman WA aku ya." Ucap Freya menghela nafas panjang.

"Baiklah, ponakanku yang paling keren calon pahlawan negara. Hehehehe." Franco cengengesan.

Tidak berselang lama terdengar jeritan wanita yang sedang mengantri di tokonya.

"Kyaaa!!! Copet!!" Semua orang langsung menoleh ke sumber suara. Mereka melihat pria mengenakan jaket tebal dan kacamata hitam sedang berlari menjauh sambil membawa dompet wanita. Jelas sekali orang itu adalah copet yang diteriaki ibu-ibu malang tersebut.

Ekspresi Franco berubah serius ketika melihat kejahatan di depan matanya. Dia mengambil sebuah kail besi yang biasanya digunakan untuk menggantung daging. Kail tersebut tersambung dengan rantai besi yang sangat panjang. ⛏🔗

Franco mencengkram kail tersebut dengan kuat sambil memfokuskan pandangannya terhadap si pencopet.

Freya menatap pamannya dengan mata berbinar-binar dan penuh antusias.

Mobile Legend Amazing Stories 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang