11. Partner Kita Ternyata...

46 5 1
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari dimulainya kerja praktek pun telah tiba.

Karena koordinasi Sekolah Pahlawan dengan tempat-tempat magang begitu baik, para murid tak butuh waktu lama untuk diterima oleh tempat magang. Semua murid Sekolah Pahlawan angkatan itu semuanya sudah memutuskan lokasi magang mereka dan bersiap untuk berangkat ke tempat magang mereka masing-masing.

Geng tamvan menuju Silverpine Forest sesuai arahan pak kepala sekolah Tigreal. Balmond magang di Flower Garden demi membuntuti dambaan hatinya, Hilda. Odette juga magang di sana. Kali ini mau tak mau Lancelot terpaksa harus berpisah dengan belahan hatinya.

Tapi sebelum mereka berangkat mereka disuruh menghadap Tigreal di dalam ruang kepala sekolah.

Hari itu hari senin. Semua murid sudah berangkat ke lokasi magang mereka masing-masing, jadi suasana sekolah begitu sepi dan sunyi.

"Selamat pagi pak kepala sekolah Tigreal!" Seru geng tamvan menyapa Tigreal.

"Selamat pagi anak-anak muda yang gagah dan penuh semangat."

Rombongan geng tamvan telah mempersiapkan diri dengan sempurna. Tas ransel, tas koper, senjata pribadi, perlengkapan mandi dan parfum (kusus Lancelot) tak lupa mereka bawa semua.

Penampilan mereka terlihat fresh dan penuh antusias pada magang kali ini.

"Ingat anak-anak, magang kali ini berbeda dengan magang yang dilakukan oleh teman-teman kalian yang lain, kalian memegang sebuah misi dari tuan putri Silvana, jadi magang kalian juga mewakili tujuan penting dari kekaisaran Moniyan itu sendiri. Tolong perhatikan baik-baik, kalian tidak sedang berlibur, tetapi kalian sedang menjalankan misi penting."

"Siap pak kepala sekolah Tigreal!"

Suatu kehormatan bagi geng tamvan dapat menjalankan misi dari putri Silvana.

"Kalian akan aku antar kedalam istana Moniyan setelah ini untuk bertemu dengan partner yang akan menemani misi kalian." Ucap Tigreal.

"Siapa dia pak? Apakah dia orang hebat?" Tanya Zilong.

"Aku kurang tahu pasti siapa partner kalian nanti. Tapi yang jelas orang tersebut telah ditunjuk oleh tuan putri Silvana seharusnya memiliki skill dan kemampuan dalam misi kali ini."

"Aku jadi penasaran dengan orang tersebut. Sehebat apa dia." Ucap Claude dengan penuh semangat.

"Aku juga penasaran sama dia. Yang penting jangan si menyebalkan Granger saja." Ucap Zilong.

"Baiklah anak-anak kita berangkat ke istana Moniyan. Tapi sebelumnya aku akan memberikan ini ke kalian."

Lalu Tigreal mengeluarkan sejumlah benda berbentuk seperti bola bekel berwarna biru keperakan. Jumlahnya ada 4 buah.

"Masing-masing dari kalian memegang satu buah. Ini adalah kekuatan Mystic Magic milik profesor Gord. Karena kekuatannya mampu membinasakan energi Demonic, maka benda ini pasti sangat menolong kalian. Namanya 'Mystic Bomb'".

Kepala Sekolah Tigreal menjelaskan fungsi benda tersebut pada geng tamvan. Jika benda tersebut bersinggungan dengan kekuatan Demonic maka Mystic Bomb akan terpicu dan meledak. Tapi ledakannya tak akan melukai Manusia, kekuatan tersebut hanya membinasakan kekuatan Demonic saja. Dengan kata lain penggunaan Mystic Bomb sangat aman bagi geng tamvan.

Mystic Bomb hanya diberikan 4 biji kepada geng tamvan, karena tidak mudah bagi profesor Gord mengekstrak esensi Mystic Magic dalam dirinya. Jadi sebelum profesor Gord menjalankan misinya di wilayah selatan Land of Dawn dia hanya bisa meninggalkan 4 buah Mystic Bomb saja.

"Wah, jadi isu adanya energi Demonic di hutan Silverpine benar-benar nyata?" Lancelot terpaku menatap Mystic Bomb di tangannya.

"Sudah ada laporan seorang ilmuan lagi yang diserang mahluk misterius saat melakukan penelitian di sana. Mereka membutuhkan bantuan sesegera mungkin." Ucap kepala sekolah Tigreal. "Baiklah, waktu kita tak banyak, partner kalian pasti sudah menunggu di istana Moniyan."

Mobile Legend Amazing Stories 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang