06. Weapon Master Shop

55 4 2
                                    

"Hilda itu kuat, tangguh, pemberani. Mmmm... Apa lagi ya? Tegas dan gagah." Balmond menjabarkan alasan mengapa dirinya suka kepada Hilda sang ketua kelas.

Lancelot dan Odette mengerutkan dahi mendengar Balmond. Kriteria kuat dan pemberani kan biasanya disebutkan cewek kepada cowok idamannya. Tapi ini kok terbalik? Justru Balmond suka dengan cewek yang kuat dan pemberani.

"Oke baiklah, jika itu tipe wanita idamanmu. Bukannya masih banyak wanita bangsa Orc yang bisa kamu cintai? Kalau kamu jadian sama Hilda dan menikah, nanti keturunanmu bakal jadi ras setengah Orc dan Manusia nih." Ucap Lancelot.

"Di Moniya gak ada bangsa Orc lagi bro, kalaupun ada jelek-jelek, aku nggak suka." Balmond menggelengkan kepala.

"Lah jelek-jelek??"

"Iya, perempuan bangsa Orc nggak ada yang cantik." Ucap Balmond.

Ingat bro kamu sendiri juga berasal dari bangsa Orc. Kalau perempuannya gak ada yang cantik, cowok-cowoknya juga gak ada yang ganteng. Ngaca deh coba.

"Oke deh, aku tak memaksa kalau itu keinginanmu." Lancelot akhirnya dapat menerima semua pernyataan Balmond. "Odette, gimana saranmu?" Lancelot menoleh ke arah Odette.

"Kalau menurutku, perempuan itu suka mendapat perhatian, dipuji, diperhatiin hal-hal kecilnya seperti pas rambutnya dikuncir atau disemir terus kamu bilang 'wah kamu tambah cantik deh'. Coba kamu praktekan nanti. Kalau serius ingin pendekatan sama Hilda, coba kamu cari tahu dia magang di mana lalu kamu ikutin kesana." Ucap Odette.

"Ooo.. gitu ya! Aku coba nanti. Aku udah tahu kok di mana tempat magangnya." Balmond manggut-manggut.

"Kamu tahu dimana dia magang?" Tanya Lancelot.

"Aku tahu, tempat magangnya di Plower Sarden di Moniyan Utara" Balmond sambil mikir nama lokasi Hilda magang.

"Maksudmu Flower Garden?? Tapi bukannya itu taman dan toko bunga terbesar di Moniyan ya? Biasanya yang magang ke sana itu pahlawan tipe-tipe Suport. Sedangkan yang ku tahu Hilda itu seorang Fighter. Yakin kamu nggak salah informasi Mon?" Lancelot memasang wajah ragu.

"Aku yakin sekali, soalnya aku memasang penyadap suara di bangkunya jadi aku dengar semua pembicaraannya." Ucap Balmond dengan mantabnya.

"Apa!!? Kau menyadap Hilda??!"

Tak menyangka jika Balmond bertindak seserius itu demi mendapatkan hati Hilda. Lancelot kira Balmond bersikap pasif tanpa ada usaha mengejar-ngejar dambaan hati. Namun semua itu harus terbantahkan saat mendengar ucapan Balmond.

"Gila!! Kau ini agen FBI atau anak sekolahan sih? Jangan-jangan kau juga menyadap bangku ku?" Ucap Lancelot melotot ke arah Balmond seperti sedang melihat monster.

"Ya nggak lah, masa aku naksir sama bencong."

"Arrrggg... kau menyebalkan sekali. Ingat ya walaupun agak gemulai tapi aku sudah punya pacar. Kalau kau ingin ku bantu sebaiknya tunjukan sedikit rasa sopan santunmu padaku." Lancelot geram, sudah ditolong tapi malah kayak gitu. Aku jadi tahu mengapa Zilong suka buli kamu Mon.

"Jadi kamu diem aja di kelas itu lagi ngapain?" Tanya Odette.

"Lagi nguping omongannya Hilda." Balmond malu-malu kucing sambil menunjukan semacam alat seperti headset bluethoot di telinganya.

Lancelot dan Odette berfikir kalau Balmond diem -diem saja di kelas karena sedang memikirkan pujaan hatinya. Ternyata dia sedang berkonsentrasi menyadap omongan orang. Beran-benar Mindblowing banget nih anak.

"Ah, si Hilda kentut lagi. Suaranya keras sekali. Ini yang ke lima kalinya dia kentut dalam sehari. Suaranya benar-benar macho dan powerfull sekali." Ucap Balmond begitu antusias sambil memegangi alat yang tertanam pada rongga kupingnya.

Mobile Legend Amazing Stories 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang