125 Hari Menjelang Ujian

22 3 1
                                    

Suka banget kalo mereka ngumpul bertiga di real life😭✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suka banget kalo mereka ngumpul bertiga di real life😭✨

Oke oke maaf lanjut deh ceritanya

***

   Adrian tidak peduli tangannya terluka, dia langsung berlari menuju ke bawah tidak menghiraukan teman-temannya yang tengah menahan wanita gila itu. Adrian berusaha secepat mungkin turun melewati tangga darurat. Kini sakitnya tidak terasa, pikirannya hanya tertuju kepada Auryn, Auryn, dan Auryn.

   Byurrrr

   Tampak tubuh Auryn jatuh ke dalam kolam renang  membuat semua orang yang ada di sekitarnya terkejut melihat dan mendengar suara tersebut.

   Tanpa basa basi, Adrian langsung menceburkan dirinya ke kolam renang. Darah dari luka tusukannya tadi belum kering, namun Adrian tidak peduli akan hal itu. Dia mencoba menggapai tubuh Auryn sebelum badannya terbentur pada dasar kolam renang.

   Adrian memeluk erat tubuh Auryn dan berusaha membantunya keluar dari kolam renang. Tubuh Auryn kini lemas tidak berdaya. Matanya terpejam tidak sadarkan diri.

   Saat mereka berdua telah keluar dari kolam renang, sudah banyak orang di sana. Mengamati mereka.

   "Auryn, Adrian." Suara berat itu, Jackson.

   Jackson bergegas berlutut di dekat mereka. Adrian masih setia menopang tubuh Auryn yang pucat itu.

   Jackson melepas jaketnya lalu memakaikannya ke tubuh Auryn. Dia juga mengecek denyut nadinya, aman tapi tergolong lemah.

   "Saya sudah panggil ambulance, untungnya tempat ini dekat dengan rumah sakit." Pak satpam berkata dari kejauhan sembari mendekat ke arah Adrian, Jackson, dan Auryn.

   Lantai tiga ryn, astaga aku sangat khawatir
   Batin Jackson

   Bertahanlah, aku ingin kamu selamat
   Batin Adrian sembari menopang tubuh Auryn dengan gemetar.

   "Hah? Auryn?!" Terdengar teriakan histeris dari kejauhan.

   Semuanya menoleh mendengar sumber suara itu. Disana sudah ada Tante Siska dan Tante Meriska. Ibunda dari Auryn dan Lean.

"Kenapa ini? Kok ribut-ribut kayak gini?" Tanya Tante Meriska menyeruak diantara orang-orang.

"Ya Ampun nak!" Tante Siska langsung ikut berlutut dan mendekat ke arah Auryn. Kini beliau lah yang memeluk erat Auryn sembari berkaca-kaca.

"Siska, aku bakal coba naik ke atas. Jackson, makasih ya udah hubungin tante." Ucap Tante Meriska tegas sembari bergegas menuju lantai atas bersama para bodyguard yang bekerja dengannya.

"Jack?" Adrian mengernyitkan dahinya.

"Bahaya kalau tanpa pengawasan orang tua." Jawabnya datar dan masih melihat ke arah Auryn.

Halcyon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang