'Kita Gak Akan Pernah Tau'

20 6 0
                                    

Visual mau lewat, ehekkk

Dokter Veronica, spesialis Paru-Paru(Cangtip bgt yakkk >,<)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter Veronica, spesialis Paru-Paru
(Cangtip bgt yakkk >,<)

Ehmm, bole vote dulu ga? Itu klik tanda bintang :)

Oghey makasiii <3

***

'Biar kayak gini dulu. Ini nyaman, kita gak akan tau kapan terakhir kali kita bisa ngerasain pelukan hangat satu sama lain kayak gini kan?'

     Adrian, Alan, dan Lean berlari kecil tergesa-gesa menyusuri lorong rumah sakit. Mereka berhenti di depan ruang VVIP yang disana sudah ada Auryn, Nevy, Olivia, dan ayah Auryn, Mr. Kwon Hyun Jun.

       Lean lalu memeluk Auryn, Nevy, dan Olivia dengan rangkulan yang lebar.

       Alan mendekat niat ingin berpelukan juga,

"Ishhh, ngapain?!" Ucap Lean kepada Alan sembari menepis tangan Alan.

      Alan memasang wajah meringis setelah tangannya di tepis oleh Lean.

      Tingkah Alan dan Lean itu mampu sedikit mencairkan suasana. Auryn, Nevy, dan Olivia tampak tertawa kecil melihat wajah Alan yang sekarang masam.

      "Jack gimana?" Lean bertanya, "terus kenapa kalian engga nunggu di dalem?" Lean mengernyitkan dahinya.

       "Kita berdoa aja biar Jack gak kenapa-kenapa. Dia kan orangnya kuat." Auryn menguatkan semua yang ada di lingkup lingkungan itu.

      Setelah ucapan Auryn berakhir, Dokter Arm dan Dokter Perempuan yang bernama Dokter Veronica keluar dengan senyum tipis.

     "G-gimana Arm?" Tanya ayah Auryn sedikit terbata.

    "Tadi sempat drop banget, tapi sekarang lebih membaik daripada sebelumnya." Dokter Arm menampakkan senyum manisnya.

    "Kemungkinan dia siuman bakal lebih cepat dari yang kita prediksikan sebelumnya. Saya yakin sebentar lagi dia bangun, tetep temenin Jack ya." Lanjut Dokter Veronica sembari menepuk pundak Olivia. Olivia balas tersenyum manis kepada Dokter Veronica.

     "T-tapi kan kak Jack punya penya-" kalimat Olivia terpotong.

     "Shhh, yang penting kak Jack bangun dulu sayang. Nanti kita pasti obat in kak Jack kok, kamu gak usah khawatir. Kak Jack kuat banget loh sampai saat ini dia masih bertahan, selalu doa in kak Jack ya." Dokter Veronica mengelus rambut milik Olivia.

     Olivia hanya tersenyum sembari menunduk.

     Orang-orang di sekelilingnya pun merasa lega akan hal itu.

    Auryn menghela nafasnya. Mata sembabnya masih terlihat. Adrian melihatnya dari seberang.

     Hati Auryn mencelos lagi, lagi, dan lagi. Demi Cake Red Velvet ter enak yang pernah dia makan, dia bingung ingin memilih siapa. Dalam hatinya dia masih menyukai Jackson dan sudah jelas bahwa Jackson juga menyukainya, namun Adrian sudah memberi Auryn kenangan indah akhir-akhir ini.

Halcyon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang