I love you but I'm letting go

20 0 0
                                    




Adrian buru-buru melepaskan helmnya dan turun dari motor kebanggaannya. Jackson yang tampak sedang memarkirkan mobilnya juga tampak tergesa-gesa. Kini Adrian sudah berlari dengan ringan, tersenyum layaknya seorang anak kecil yang diberi satu kulkas penuh ice cream. Seluruh pengunjung rumah sakit terheran-heran dengan remaja tampan berlari dengan peluh keringat bercucuran di badannya sedang menyusuri lorong rumah sakit.

Kini Adrian berhenti di depan ruangan vip, terdapat Om Jun keluar dari sana. Adrian sedikit mengatur nafasnya ketika bertemu dengan Om Jun. Nafasnya tidak beraturan, seragam SMA nya sedikit basah di bagian belakang karena dia berlari saat berlari menuju kamar Auryn.

"Om,"

"Eh, kamu. Pelan-pelan aja nak, astaga sampe keringetan begitu. udah benerin tu rambut sama bajunya keluar semua. Masa iya mau ketemu sama cewenya kusut gini." Ucap Om Jun sembari membenarkan beberapa helai surai Adrian dan merapikan kerah seragam SMA Adrian.

"Maaf om," Adrian membungkukkan badannya.

"Iya, gak masalah kok. Udah sana temenin Auryn."

"Auryn udah sadar dari kapan, om?" tanya Adrian kepada Om Jun sebelum memegang gagang pintu ruangan vvip tersebut.

"Udah hampir sehari semalem,"

"Kenapa om gak kasih tau kitaaa?" ucapan Lean memotong pembicaraan Om Jun dengan Adrian setelah ia berjalan cepat mendekati keduanya disusul Alan dan Jackson di belakangnya.

"Ehe maaf om, pacar saya emang kayak gitu." Seperti biasa, Alan menimpali.

Om Jun menghela nafasnya perlahan dan tersenyum melihat kelakuan remaja-remaja yang ada di sekitarnya. "Kalau om kasih tau kalian langsung, bisa-bisa Auryn koma lagi gara-gara kalian yang heboh kayak gini." Om Jun tersenyum menggoda.

"Yaelah om, kalo ngomong suka bener." Alan menimpali ucapan Om Jun dan semua yang ada di sana tertawa kecil.

"Ya sudah kalian boleh masuk, udah di tunggu tuh sama Auryn."

Mereka masuk satu persatu dan melihat Auryn yang kini sibuk dengan iPadnya sembari senyum-senyum sendiri, sedang menonton drama korea rupanya. Saat Auryn sadar akan kedatangan sahabat-sahabatnya tersebut, dia langsung mematikan iPadnya lalu berseru bahagia.

Lean langsung memberikan pelukan hangatnya kepada Auryn yang kini terlihat masih lemas. Mereka kini tengah sibuk memperlakukan Auryn seperti ratu. Bertanya bagaimana rasanya koma.

***

"Jadi, beneran mau ke Singapore?"

Jackson yang matanya masih fokus dengan pemandangan senja di atas rumah sakit menghela nafasnya perlahan. Rambutnya sedikit berkibar, dia tidak segera menjawab pertanyaan Adrian.

"Ya gitulah."

"Kok ya gitulah, lo ga jelas anjir." Kali ini Adrian kesal dengan Jackson, ikut melihat pemandangan senja yang dapat di lihat dengan indah dari atas rumah sakit.

"Gue udah nyerah di."

Adrian kini menoleh, melihat Jackson yang menundukkan pandangannya. Rambut yang ada sedikit warna coklatnya kini seperti benar-benar berwarna coklat karena tertimpa cahaya matahari yang perlahan menghilang.

"Gue mau lo jaga Auryn. Gue udah menyerah sama semuanya, gue tau hidup gue ga bakal lama lagi,"

"JACK" Potong Adrian dengan deep voicenya.

Halcyon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang