coba sambil puter ost the world of married
askahahahah, becanda woe heh
di play juga gpp si >,<Hari-hari berlalu seperti biasanya. Mereka dengan rutinitasnya masing-masing. Jackson yang mulai terbiasa dengan kemoterapinya dan Adrian yang semakin menaruh perhatiannya kepada Auryn. Operasi Jackson di tunda entah sampai kapan, namun dia harus tetap terus rajin kemoterapi. Ujian kenaikan kelas sudah dilewati, yang artinya kini mereka telah berada pada masa 'senior year'.
Pada waktu-waktu ini, para murid sibuk mempersiapkan dirinya untuk masuk ke universitas yang akan di tuju. Auryn begitu bersemangat mengejar Fakultas Kedokteran yang sudah menjadi incarannya sejak dahulu. Namun ayahnya sendiri mewanti-wanti agar dia tetap harus menjadi penerus dari perusahaan digital milik ayahnya. Kalau dipikir-pikir, benar saja ayahnya seperti itu. Kalau bukan Auryn siapa lagi yang akan meneruskannya.
Siswa-siswi Saka Pitoe kini diperkenankan liburan yang cukup panjang, dua minggu ditambah libur lima hari untuk hari raya. Ayah Auryn masih menetap di Indonesia, dia belum kembali ke Korea karena urusan bisnis di ibu pertiwi belum selesai. Auryn senang karena ayahnya berada satu negara dengannya, namun ternyata ayahnya sama sibuknya. Hanya sesekali keluarga Auryn keluar untuk makan malam, saling bertanya apa yang menarik pada kehidupan mereka akhir-akhir ini. Menurut Auryn itu obrolan yang membosankan, karena tidak ada yang jujur diantara mereka bertiga.
"lean, Ayah gue akhir-akhir ini aneh deh." Ucap Auryn kepada Lean yang membawa sepotong strawberry shortcake ke tempat biasa mereka nongkrong di cafe milik Jackson.
"Hah, aneh? oh masalahnya masih sama kayak yang waktu itu." Lean duduk antusias mendengarkan Auryn. Pastilah, Lean sudah tau karena dia sahabat Auryn.
"hmm, sejak kejadian itu ayah jadi makin sibuk. lo tau kan ayah gue pasti sempetin waktu buat anaknya walaupun sesibuk apapun dia, tapi kemarin engga le. Lu tau kan sabeum pengen ngobrolin sesuatu sama ayah gue,"
"iya iya, tentang sabeum yang bakal di datengin dari korsel itu kan?! gila sih keren bgt. Terus terus gimana ryn." Lean bersorak histeris mengingat hal tersebut.
"Ayah gue selalu nunda buat itu."
"Whattt?! but why?" Lean terkejut sembari meletakkan sendoknya kembali, tidak jadi melahap strawberry shortcakenya.
"Ya makanya itu, gue ga tau. Tapi kemarin waktu pulang classmeet, gue sama Adrian ngikutin ayah, dan ya kita masih liat perempuan itu."
"Kalo gitu kenapa kita ga samperin dia aja, iket, dikasi pertanyaan, kalo gak mau... paksa aja!." Alan menyahut pembicaraan Auryn dan Lean. Dia muncul di antara tempat duduk Lean dan Auryn lalu mengambil sesendok strawberry shortcakenya Lean.
"Ngawor!" teriakku dan Lean bersamaan.
"Jangan langsung nyomot aja kenapa sih?" Lean mendengus kesal melihat kelakuan Alan.
"Udah pacaran, tapi tetep aja masih kayak tom and jerry." Ucap Jackson berjalan perlahan ke arah mereka. Rambutnya kini lebih sedikit dari dulu yang dia punya. Mungkin efek dari kemoterapinya. Namun dia tetap menawan sejauh ini. Dan ya, Alan dan Lean sudah berpacaran sejak awal clasmeet hari pertama.
Ceritanya pun sangat singkat kalau di ceritakan. Alan yang mengungkapkan perasaannya dengan berpura-pura mencari gara-gara dengan Lean, saat kemarahan Lean hampir meluap Alan memegang telapak tangan Lean dengan perlahan lalu dia mengungkapkan perasaannya dan bertanya apakah Lean mau menjadi pacarnya. Lean awalnya gengsi, namun tidak lama dia mengiyakan tawaran Alan. Heboh, iya heboh seantero Saka Pitoe. Tidak ada yang tau kalau mereka mempunyai perasaan satu sama lain. Dari luarnya aja kayak Tom and Jerry, perasaanya saling mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon
Teen FictionJangan bilang kalau hidupmu tidak adil, semua sudah dapat porsi masing-masing dalam kehidupan ini. Jangan melulu melihat apa yang kamu inginkan, syukuri dan sadari apa yang kamu dapat. ~ Jackson Carlson~ Kisah ini sangat sederhana. Kehidupan s...