Jennie berlari menuju kamar Lisa yang berada di lantai atas, lalu saat sudah sampai di depan kamar itu Jennie memegang kenop pintunya mencoba untuk masuk tetapi tidak bisa.
"Bagaimana ini? Lisa! Lisa!" teriak Jennie khawatir karena tidak ada sahutan dari dalam kamar.
Jennie tidak menyerah dia memegang kenop pintu kembali lalu mendobraknya, dan terbuka. Dengan tergesa-gesa Jennie menghampiri Lisa yang sedang menangis di pojok kamar sambil memeluk kedua lututnya.
"Lisa ini eonnie"
Lisa mendongak matanya berair karena menangis sedari tadi, lalu tiba-tiba matanya menajam membuat Jennie bingung.
"Kau bukan Jennie eonnie! Pergi sana! Jangan merubah wujudmu menjadi eonnie ku!" teriak Lisa.
Jennie mendekati Lisa lalu memeluknya. Lisa memberontak dia tidak mau dipeluk karena ia yakin itu bukan Jennie, tetapi Jennie meyakinkannya dan memeluknya dengan lembut. "Ini aku, ini Jennie eonnie"
"Pergi kau! Meskipun kau bersikap lembut seperti eonnie ku tetapi aku tetap tidak mempercayaimu!"
"Hey Lisa tenang, ini Jennie eonnie. Kau jangan takut karena sekaranga ada aku" kata Jennie, ia mencoba menenangkan Lisa yang selalu memberontak.
Lisa mendongak lalu tiba-tiba air matanya kembali mengalir, "Kau benar Jennie eonnie?"
Jennie mengangguk, "Iya, aku Jennie eonnie"
Lisa langsung membalas pelukannya dan menangis, Jennie bisa merasakan betapa takutnya Lisa sedari tadi.
"Eonnie.. Aku takut.. D-dia ingin membunuhku.." lirih Lisa.
"Sstt, tenanglah. Ada eonnie disini"
Brak!
Mereka menoleh terkejut saat melihat pintu kamar yang terbuka lebar. Suara itu berasal dari pintu itu, pintu nya seperti di tendang oleh seseorang tetapi tidak ada siapa-siapa disana.
"Eonnie.. Sepertinya dia kembali, aku takut.." Lisa mengeratkan pelukannya karena takut.
Lalu ada suara seseorang berlari membuat mereka kembali waspada dan saling mengeratkan pelukannya.
"Jangan dekati noona ku!"
Suara itu suara Renjun. Dan ternyata yang berlari tadi itu Renjun. Jennie melihat Renjun yang mendekat kearah mereka.
"Kalian tidak apa kan?" tanya Renjun. Jennie dan Lisa mengangguk.
"Pergi darisini! Jangan pernah ganggu mereka lagi! Beritahu orang yang menyuruhmu itu kalau berani datangi aku jangan menyuruh orang, seperti pecundang saja!" teriak Renjun.
Prang!
Brak!
Suara vas bunga dilemparkan dan pecah dengan suara pintu yang ditutup paksa membuat Lisa semakin ketakutan, sebenarnya Jennie juga merasa takut tetapi ia tidak boleh takut karena ia akan melindungi Lisa dan menghilangkan rasa takutnya itu.
"Sialan! Kau marah?! Selama ini aku sudah baik kepadamu dengan tidak meladeni semua yang kau lakukan tetapi kali ini kau benar-benar kelewatan batas! BERHENTI MELEMPAR VAS BUNGA! KAU MAU MEMBUNUH MEREKA!" emosi Renjun sudah naik karena sedari tadi makhluk itu ia ajak bicara baik-baik tetapi tidak mau dan berakhir seperti ini.
Makhluk tersebut marah. Dan mendekat kearah Renjun seperti akan memakan pria tersebut.
"Kau marah? Seharusnya aku yang marah bukan kau! Kalau kau ingin marah ke bos mu saja karena dia sudah membuatmu menjadi orang jahat" kata Renjun dengan menekankan setiap katanya.
Makhluk tersebut terdiam. Lalu ia menyeringai. Matanya memerah dan berjalan mendekati kearah Lisa dan Jennie.
"JANGAN MENDEKAT KEARAH MEREKA KALAU TIDAK KAU AKAN TAU AKIBATNYA!" teriak Renjun marah.
"Ck! Aku sudah bosan berdebat dengan makhluk sepertimu. Sekarang aku ingin kita bicara baik-baik saja, beritahu aku siapa yang menyuruhmu" kata Renjun.
Makhluk itu menunduk lalu menunjuk kearah jendela membuat semuanya sontak melihat kearah sana. Mereka melihat seorang berjubah hitam lagi tetapi langsung pergi. Dan mereka juga melihat sebuah seringaian di bibir nya tadi.
Saat Renjun menoleh lagi untuk berbicara dengan makhluk itu tetapi makhluk itu menghilang, sudah tidak ada siapa-siapa lagi kecuali mereka bertiga.
Dengan cepat Renjun mendekat kearah Jennie dan Lisa. "Noona tidak apa-apa?" tanya Renjun khawatir. Jennie menggeleng begitupun dengan Lisa.
Renjun menuntun Jennie dan Lisa lalu mendudukkan mereka di pinggir kasur.
"Noona aku ingin bertanya kepada kalian. Apa kalian benar-benar tidak mempunyai musuh?"Jennie dan Lisa menggeleng. "Tidak, kami benar-benar tidak mempunyai musuh"
"Tadi aku melihat orang berjubah itu, dia terlihat seperti seorang wanita terlihat jelas sekali dari bentu wajahnya. Dan juga aku melihat rambut yang terurai panjangnya" jelas Renjun.
"Noona juga melihatnya, meskipun rambutnya sedikit keluar tetapi noona bisa melihatnya" kata Jennie.
Renjun mengangguk, "Nanti aku akan mencari tahu lagi siapa wanita itu. Sekarang Lisa noona harus beristirahat dulu" kata Renjun.
Lisa mengangguk ia merebahkan badannya di kasur dengan Jennie dan Renjun yang masih berada di samping kasur nya. Mereka berdua menemani Lisa sampai Lisa terlelap dan sekalian juga menunggu sampai Jungkook pulang karena Jennie tidak mau sesuatu seperti tadi terulang lagi.
To be continued..Maaf banget jarang update tapi aku bakal usahain buat selalu update meskipun gak setiap hari, maaf yaa'( dan jangan lupa vote sama komennyaa♡
KAMU SEDANG MEMBACA
'MYSTERY S2'
Horror'MYSTERY Season 2' Dicerita ini mereka masing-masing sudah menikah dan setelah satu tahun yang lalu mereka sudah menyelesaikan misinya tetapi 'mereka' datang lagi. Tidak sama. Ini berbeda dari yang waktu itu. Setiap harinya mereka mendapat teror, a...