three

2.8K 236 5
                                    

Pagi hari ini Taehyung akan berangkat bekerja seperti biasanya.

"Jen aku berangkat dulu ya" pamit Taehyung.

Memang Taehyung dan Jennie mereka tidak seperti sepasang suami istri biasanya yang memanggil sayang atau apa gitu tetapi mereka hanya memanggil nama saja, itu juga menurut mereka sudah menjadi panggilan paling romantis.

"Iya oppa hati-hati" balas Jennie melambaikan tangan kearah Taehyung.

"Kamu gapapa disini sendirian?" tanya Taehyung yang melihat Jennie sedang membersihkan rumah.

"Aku gapapa Tae, kan nanti aku bakal kerumah Jisoo eonnie" ucap Jennie.

"Yaudah hati-hati aku berangkat dulu, kalo ada apa-apa telepon aku secepatnya" ujar Taehyung.

"Iya-iya"

Setelah Taehyung suda berangkat Jennie mulai membersihkan rumahnya. Mengapa ia tidak memakai pembantu saja? Sebenarnya Taehyung selalu menyuruhnya untuk menggunakan jasa pembanti tetapi Jennie selalu menolaknya karena ia masih bisa melakukan semuanya sendiri.

Saat Jennie membersihkan halaman depan rumahnya ia melihat ada sesuatu di pot bunganya itu, dengan perasaan yang ingin tau ia mendekat kearah pot itu dan betapa terkejutnya ia saat melihat boneka yang kemarin kembali lagi, seketika ia jadi teringat dengan kata-kata Rose.

"Tetapi  jika nanti boneka itu datang lagi bagaimana? Seperti di film horor-horor itu?"

Segera mungkin Jennie menelepon Lisa dan menyuruhnya agar secepat mungkin kerumahnya.

Sebenarnya ada rasa takut juga tetapi ia harus berani, bisa jadikan itu bukan boneka yang waktu itu mungkin hanya mirip.

Jimin sendiri yang membuangnya di tempat sampah yang jauh dari rumah Jisoo. Ia juga berpikir mungkin tempat sampah itu sudah diangkut oleh truk besar, jadi bagaimana bisa boneka itu ada disini.

"Jennie eonnie! Bukakan pagarnya aku ingin masuk" suara Lisa membuyarkan lamunan Jennie. Wanita itu langsung melihat kearah Lisa yang sedang berteriak kepadanya agar segera membukakan pagarnya.

"Ck. Iya sebentar" Jennie berjalan menuju pagar itu lalu ia bukakan pagarnya.

"Ada apa kau memanggilku kesini? Suaramu juga seperti orang terburu-buru begitu?" tanya Lisa. Sekarang mereka sedang duduk di kursi depan rumah Jennie.

"Tapi aku tidak mengganggumukan?" tanya Jennie, ia melihat Lisa sepertinya wanita ini sedang kesal kepadanya.

"Mengganggu sih iya! Tapi gara-gara suaramu itu membuatku khawatir, jadi aku segera kesini sampai-sampai pekerjaan rumah ku serahkan kepada bibi" jawab Lisa.

"Untuk itu aku minta maaf" ujar Jennie.

"Iya-iya. Terus kau menyuruhku cepat-cepat kesini untuk apa?" tanya Lisa. Ia melihat wajah Jennie seperti orang ketakutan, tapi ia lihat juga Jennie berusaha menyembunyikan rasa takutnya itu.

"Kau tau boneka yang kemarinkan? Yang Jimin buang itu?" tanya Jennie menatap Lisa serius.

"Iya aku tau memangnya kenapa? Kau menyuruhku kesini hanya untuk menanyakan itu? Ya ampun Jennie kau bisa menanyakannya lewat telepon kalo begitu" kata Lisa sambil menepuk jidatnya.

"Bukan itu! Tapi kau tau kan Jimin bilang ke kita bahwa dia sudah membuangnya ke tong sampah yang jauh dari rumah Jisoo?" tanya Jennie.

"Iya, memangnya ada apa? Kenapa kau menanyakan itu?" Lisa semakin tidak mengerti atas pertanyaan Jennie tengang boneka itu.

"Bonekanya seperti itu bukan?" Jennie menunjuk kearah pot bunga itu.

"Omo! Jennie iya seperti itu!" Lisa berteriak saat melihat boneka itu ada di pot bunga milik Jennie.

"Kenapa itu bisa ada disini? Di rumahmu?" tanya Lisa yang masih merasa kaget atas adanya boneka itu, iya juga merasa takut karena dilihatnya boneka itu yang sepertinya menatap kearah mereka tajam.

"Aku juga tidak tahu. Waktu tadi aku sedang menyapu halaman aku melihat itu, dan aku pun langsung meneleponmu"

"Tapi saat aku pikir lagi bukankah bonekanya sudah di buang oleh Jimin? Tapi kenapa bisa ada disini. Itu yang sedari tadi aku pikirkan"

"Jika boneka itu di buang ke tempat sampah maka tempat sampah itu akan diangkut oleh truk sampah. Tapi kenapa itu malah ada disini. Dan aku pikir juga mungkin itu bukan boneka kemarin, mungkin saja mirip"

"Tapi saat kau melihat kau terkejut seperti itu kurasa boneka itu boneka yang kemarin. Tapi bagaimana itu bisa kesini? Itu yang membuatku bingung"

"Bagaimana kita bawa boneka ini kerumah Jisoo terus kita tunggu sampai Jimin pulang lalu nanti kita tanyakan padanya" saran Jennie yang membuat mata Lisa membulat.

"Kau yakin akan membawanya kerumah Jisoo? Kau tidak lihat ia sedang mengandung kalau nanti ia ketakutan bagaiamana? Kasihan jugakan bayinya" kata Lisa.

"Iya ya, sekarang kita kerumah Jisoo saja dulu, boneka itu simpan saja disitu nanti kita bicarakan lagi sama mereka"

"Lis" panggil Jennie. Lisa langsung menoleh kearah Jennie.

"Ada apa?" tanya Lisa bingung.

"Itu kau lihat di belakang pagar itu ada yang memperhatikan kita" Jennie sedikit berbisik ke Lisa.

"Siapa?" tanya Lisa. Lalu ia mengikuti arah mata jennie dan betapa terkejutnya Lisa saat melihat yang memperhatikan mereka itu orang yang..

"Jennie itukan orang yang aku lihat di taman waktu itu" ujar Lisa.

"Itu orangnya? Benarkah?"

"Iya aku yakin itu orangnya. Tap-" saat Lisa melirik kearah yang tadi ia terkejut karena tidak melihat orang yang tadi memperhatikan mereka.

"Jen orang tadi kemana? Kenapa tidak ada?" tanya Lisa.

"Aku juga tidak tah-" Jennie terhenti saat melihat sosok yang tadi berada di belakang Lisa.

"Aaaaa"

Ia berteriak lalu semuanya langsung menjadi hitam tidak ada apa-apa, dan Lisa pun tidak terlihat lagi olehnya.

To be continued

'MYSTERY S2'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang