Hari sudah semakin gelap tetapi mereka semua masih di rumah Jisoo dan Jin.
"Kalian gak bakal pulang? Mau nginep disini?" tanya Jisoo.
"Tidak kami akan pulang tapi nanti" jawab Rose sambil memakan cemilan yang Jisoo sediakan.
Tiba-tiba ada suara dering ponsel yang berbunyi mereka saling pandang dan bertanya ponsel siapa itu yang berunyi.
"Itu suara ponselku" kata Jennie lalu ia meraih ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya.
"Siapa?" tanya Lisa, karena ia berada di samping Jennie dan tidak lupa juga yang lainnya menatap Jennie karena mereka ingin tau siapa yang menelepon.
"Renjun" jawab Jennie lalu mengangkat telepon itu dan di arahkannya ke dekat telinga.
"Yeoboseyo?"
"Noona! Kau dimana? Kenapa di rumahmu gelap sekali, apa kau tidak ada di rumah?"
"Apa kau ada di rumah? Maaf Renjun noona sedang berada dirumah Jisoo eonnie"
Yang di sebrang sana menghela nafas terlebih dahulu sebelum membalas perkataan noona nya itu.
"Iya aku berada di rumahmu, kau tau? Aku berada di depan rumahmu aku berdiri disini seperti seorang pengemis tau!"
"Maafkan noona, noona akan segera kesana kau tunggu di depan teras saja dan duduk disana jangan berdiri seperti itu"
"Yasudah ceptalah, jangan sampai lama"
"Nee"
Pip!
Telepon dimatikan, Jennie langsung memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.
"Renjun meneleponmu? Apa katanya?" tanya Taehyung.
"Dia sedang berada dirumah sekarang, dia menunggu di depan rumah sambil berdiri kesiankan? Terus aku suruh dia untuk duduk di kursi yang ada di halaman saja" kata Jennie.
"Aku pulang dulu, maaf banget ya gak bisa lama-lama soalnya Renjun udah nungguin di depan rumah" ujar Jennie dengan wajah menyesalnya karena ia harus pulang.
"Tidak apa, lagian bentar lagi juga kita bakal pulang kok. Salam ya buat Renjun" Rose tersenyum kearah Jennie.
Jennie membalas senyuman Rose.
"Hati-hati Jennie" ketiga temannya melambaikan tangan kearah Jennie lalu Jennie membalasnya dengan senyuman.
"Tae hati-hati" teman Taehyung melambaikan satu tangannya kearah Taehyung dan satu tangannya merangkul satu sama lain.
---
"Lama sekali Jennie noona! Katanya dia bilabg cuman sebentar. Dia tidak tahu apa aku sudah menunggu berapa lama, di tambah lagi kopernya berat lagi" monolog Renjun.
"Renjun"
Renjun menengok ia mencari dimana asal suara itu tetapi nihil ia tidak menemukan siapapun disitu, terus darimana asal suara itu ia yakin tadi ada yang memanggilnya.
"Siapa yang memanggilku? Tetapi disini tidak ada siapapun, jalanan pun sepi. Noona cepatlah datang" gumam Renjun.
Suasana di sana semakin horor, Renjun merinding.
"Renjun!"
Renjun kaget karena ada yang meneriaki namanya.
Ia pun menoleh dan mendapati noona nya disitu dan tak lupa juga disamping noona nya itu ada suaminya.
"Kau kenapa? Apa kedinginan disini?" tanya Jennie yang melihat Renjun mengusap-ngusap kedua lengannya.
"Tidak, aku tidak apa-apa" jawab Renjun.
"Kalau begitu kita masuk saja" kata Taehyung, lalu Renjun pun menurut dan masuk. Tetapi barang-barangnya di bawakan oleh Taehyung.
Setelah masuk kedalam rumah kakaknya Renjun langsung mendudukkan bokongnya di sofa.
"Noona aku ingin bertanya kepadamu" kata Renjun yang membuat Jennie dan juga Taehyung melihat kearahnya.
"Iya? Tanyakan saja, noona pasti akan menjawabnya" balas Jennie tersenyum kearah Renjun sambil membawa nampan berisik minuman.
"Apa tadi waktu noona dan hyung berada di rumah Jisoo noona, apa ada orang disini?" tanya Renjun.
Jennie dan Taehyung saling menatap satu sama lain dengan dahinya yang mengkerut.
"Tidak, dirumah ini tidak ada siapa-siapa. Memangnya kenapa?" tanya Jennie balik, ia melihat raut wajah adiknya yang terlihat sedang berpikir.
"I-itu tidak! Tidak ada apa-apa. Aku akan pergi ke kamar dulu" Renjun beranjak dari duduknya tetapi Jennie masih memandangnya heran. Ia tahu pasti ada yang di sembunyikan oleh adiknya ini.
Tetapi Jennie buang jauh-jauh perasaanya itu karena ia berpikir mungkin saja Renjun lelah karena harus menunggu tadi.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
'MYSTERY S2'
Horror'MYSTERY Season 2' Dicerita ini mereka masing-masing sudah menikah dan setelah satu tahun yang lalu mereka sudah menyelesaikan misinya tetapi 'mereka' datang lagi. Tidak sama. Ini berbeda dari yang waktu itu. Setiap harinya mereka mendapat teror, a...