Mereka saling memandang satu sama lain menunggu untuk saling berbicara tapi sepertinya tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun dari tadi
Jihoon jengah dengan keadaan teman teman nya yang tidak mau berbicara atau bahkan takut untuk mencampuri urusan haruto
"Uto lo utang cerita ke kita"
"Cerita apa, bukannya udah gua jelasin dari awal dia kesini karna emang kemauan dia bukan permintaan gua"
"Ini beda dari rencana kita haruto!"
"Beda dari mana bukannya tujuannya sama jauhin rachel dari gua"
Semua diam atas omongan haruto ada benarnya,
ya niat awal mereka sebenarnya agar rachel jauh dari haruto yang sudah tidak tahan dengan gadis itu tapi ini salah harusnya tidak ada peran citra disini apalagi rencana awal mereka hanya membuat rachel menjauh.
Tapi seiring berjalannya waktu harusnya mereka merubah rencana itu karna perubahan sikap yang ditunjukan oleh haruto dapat membuktikan jika ia menyukai rachel walau belum sepenuhnya mengerti pada perasaanya,jihoon cukup tau itu bahkan mungkin semua sadar bahwa haruto perlahan mulai mencintai rachel ditunjukkan dari bagaimana haruto yang melindungi atau bahkan menunjukkan perhatiannya kepada gadis itu,sikap haruto hanya tsunder atau mungkin gangsi untuk mengakui ia juga menyukai rachel."Lo suka juga kan ke rachel" semua menoleh ke arah jihoon dan mengangguk setuju
"Enggak tuh" jawab haruto sedikit ragu
"Gua gak tau apa yang sebenarnya lo rasain, cuma gua setuju sama jihoon lo harusnya gak mainin rachel gini, apalagi sampe ngebawa citra lo tau kan sifat tuh anak gimana" jelas jeongwoo
Haruto tampak berpikir ada benarnya omongan dari jeongwoo tetapi ia tidak pernah berniat memainkan hati siapapun. bahkan ia tidak tau dengan perasaanya sendiri di satu sisi ia merasa nyaman dengan rachel dan disisi lain rasa risih itu lebih dominan membuatnya bingung harus berbuat apa, jika untuk masalah citra ia bahkan tidak tau mengapa gadis itu kembali ke Jakarta ia hanya mendapat pesan dari citra untuk menjemputnya kemarin, malah saat haruto menanyakan mengapa citra kembali ke Jakarta gadis itu hanya menjawab jika ia ingin kembali bertemu haruto. jadi dimana salah haruto? Ia bahkan hanya menganggap citra sebagai teman tidak lebih.
Jihoon menyinggung haruto"ckk lo terlalu gengsi kan"
"Kalian kenapa sih gua udah bilang kan gua gak suka siapapun" timpal haruto
"Berarti lo suka jeongwoo dong" meraka tertawa mendengar perkataan junkyu,lelaki ini memang paling pintar mencairkan suasana.
"Sembarangan"
"Btw gua ada berita penting" semua memfokuskan pandangan ke arah jihoon
"Jadi kemarin gua liat rachel di perusahaan aditya company kalian tau kan perusahaan terbesar itu, dan aneh nya rachel bilang kalau dia anak dari pemilik perusahaan itu tapi pas gua tanya lagi dia malah ketakutan bahkan buru buru ninggalin gua" jihoon mulai dengan gosipnya
"Lah bukannya rachel miskin ya" jeongwoo mengetuk kepala junkyu menggunakan botol ditanganya, sungguh pertanyaan yang bodoh.
"Jadi maksud lo rachel anak dari pemilik perusahaan itu"
jihoon menganggukan kepalanya"tapi gua gak yakin sih ,menurut kalian gimana?"
"Gua sih gak tau tapi yang gua liat rachel anaknya mandiri dia aja kalau pulang sekolah naik bus kan" haruto melirik junkyu yang baru saja berbicara ,haruto bahkan menyangka jika gadis itu selalu dijemput
"Pemilik perusahaan itu namanya aditya dan dia pernah punya 2 istri sebelum istri yang pertama meninggal tapi disini cuma ada nama istri kedua sama anak cowo,gak ada nama rachel" jeongwoo menelusuri pencarian di internet tentang perusahaan aditya company
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021