Hari ini haruto merasakan perasaan yang berbeda jika dikatakan bahagia benar ia bahagia tapi ia juga tidak tau kenapa ia bahagia padahal hari ini adalah tes untuk latihan soal olimpiade yang artinya semua pesertanya olimpiade akan berkumpul di satu ruangan dan akan mengerjakan soal Bersama dari olimpiade kimia fisika sampai matematika semua sudah berkumpul di dalam ruangan.yang pastinya akan menuras kerja otak.
Haruto mengedarkan atensinya mencari gadis yang sejak tadi mengganggu pikirannya
"Haruto!"
Lelaki ini menolehkan pandangan melihat gadis di depan dengan satu kotak susu coklat menyodorkan nya ke arah haruto "semangat kerjain soalnya"
Lelaki ini tersenyum "enggak marah tah gua tinggal kemarin?"
Gadis ini memanyunkan bibirnya "kesel cuma gak guna marah sama lo yang ada dicuekin"
Haruto terkekeh "sorry gua lupa kasih tau lo rachel kemarin masih dirumah gua"
Gadis di depannya hanya tersenyum mengangguk tapi tidak dengan hatinya yang jengah "iya cewe lo lebih penting dari jalan sama gua"
Haruto kembali terkekeh menggelengkan kepalanya mengangkat tangan mengelus surai panjang gadis di depannya "enggak gitu maaf deh"
Rachel baru saja datang tapi sudah disuguhkan dengan pemandangan citra dan haruto yang sibuk berduaan didepan ruangan olimpiade belum lagi perlakuan manis haruto ke citra bahkan rachel belum pernah melihat haruto seperti itu
"Gila pagi pagi udah panas aja"
Rachel melirik orang disampingnya yang tertawa "yoshi diem sebelum buku ini masuk ke mulut lo"
"Dih galak amat yang lagi cemburu"
Rachel tidak memperdulikan ucapan yoshi terus berjalan ke dalam ruang olimpiade ia sempat berpapasan dengan haruto dan citra lelaki itu seperti terkejut membulatkan matanya melihat rachel tapi apa perduli rachel ia hanya tersenyum melambaikan tangannya kala citra menegur rachel. lagipula bukan salah citra jika memang haruto menyukai gadis itu
"Masuk goblok ganggu orang berduan aja" Yoshi mendorong pelan tubuh rachel ke depan agar tidak menghalangi jalan
"Ckk sabar sih"
Haruto melihat yoshi yang masuk bersamaan dengan rachel ada sedikit rasa kesal saat yoshi dekat dengan rachel
"Gua ke kelas dulu ya semangat haru"
Haruto mengangguk tersenyum membiarkan citra kembali ke kelasnya
Semua peserta olimpiade sudah didalam ruangan dengan tempat duduk yang terpisah didepan mereka ada seorang guru yang siap dengan stopwatch ditangannya selesai membagikan soal
Rachel hanya memandang soal di depannya menghela napas panjang ia kembali mengingat hal hal di masa lalu dimana saat seperti ini akan ada sosok mamah yang akan menyemangati nya sekarang ia hanya sendiri rachel menolehkan kepalanya kesamping kala merasakan tangannya digenggam seseorang, yoshi sebagai pelakunya. Lelaki ini tau rachel mencoba terbiasa dengan situasi seperti ini setelah malam itu rachel menceritakan semua nya ke yoshi yang membuat lelaki ini punya tekat kuat untuk melindungi rachel.
Haruto yang sampingan dengan rachel mendengus kesal menendang meja gadis ini membuat atensi rachel beralih padanya,lalu haruto menunjuk soal didepan rachel
"Soalnya di sini bukan di muka yoshi"
Rachel tidak mengerti apa yang haruto katanya lelaki ini mencoba melawak atau apa, rachel hanya menahan tawanya melihat muka sebal yoshi.
Satu jam yang menguras pikiran setelah mengerjakan banyak soal dengan penjelasan yang rumit akhirnya para peserta olimpiade diberi waktu istirahat sebentar sebelum mengambil contoh soal untuk dibawa pulang, murid lain sudah beberapa menit yang lalu pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021