Haruto melipat kedua tangannya di dada memperhatikan rachel yang Sedang menyalin beberapa rumus,saat haruto menjelaskan sedari tadi rachel hanya terus memandanginya tanpa mendengarkan penjelasan haruto jadi ia memberi hukuman kepada rachel untuk menyalin semua materi yang ada dibuku lelaki ini tersenyum kecil melihat rachel yang menulis menggunakan tangan kanan sedangkan tangan kirinya digunakan untuk mengelus puncuk kepala airi yang entah sejak kapan tertidur dipangkuan rachel. Haruto bingung sejak kapan airi bisa sedekat itu dengan Rachel yang baru ia temui beberapa kali bahkan airi tidak pernah semanja itu jika bersama haruto
Lelaki ini kembali melihat rachel yang sedikit kesusahan membenarkan rambutnya yang menutupi saat menulis jadi dengan inisiatif haruto bangkit dari duduknya membelakangi tubuh Rachel yang sedang sibuk membenarkan rambut panjang nya, mengambil kuncir rambut ditangan gadis itu haruto mulai mengikat rambut rachel dari belakang yang tentu saja membuat rachel diam mematung sejak kapan haruto bisa bersikap perhatian seperti ini entahlah haruto juga tidak tau ia hanya kasihan melihat gadis ini kesusahan membenarkan rambutnya hanya kasihan tidak lebih.
Rachel masih terpaku atas perlakuan haruto "thanks" ucapnya gugup
Haruto hanya berdehem menanggapinya sedikit bingung juga mengapa ia melakukan hal itu
Ting
Bunyi dari ponsel haruto mengalihkan perhatian kedua nya
Citra
Haru bisa kerumah gua gak?|
Badan gua panas 🥺|Setelah membaca pesan itu haruto langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya hendak pergi menyisakan rachel yang bingung kenapa lelaki ini begitu terburu buru
"Mau kemana ruto"
Haruto kembali membalik badannya ia lupa jika masih ada rachel disini
"Gua ke apartemen citra dia sakit, lo tunggu disini "
Rachel mendengus kesal kenapa citra selalu mengganggu ketika ia bersama haruto.
Haruto sampai di apartemen citra dengan terburu ia khawatir gadis ini kenapa napa karna citra tinggal dijakarta hanya sendiri sedangkan keluarganya berada di bandung
Haruto mengedarkan pandangannya ke penjuru apartemen yang sepi dan sedikit gelap ia sedikit terkejut ketika tiba tiba sebuah tangan memeluknya dari belakang
"Lo enggak sakit?"
"Enggak gua cuma kangen gak boleh emang"
Jika saja citra bukan temen haruto sejak kecil mungkin lelaki ini akan memarahinya karna sudah membohongi dirinya
"Haru temenin gua ke mall yuk beberapa barang gua ketinggalan dibandung"
Citra memohon dengan nada imut karna melihat haruto yang hanya diam saja sepertinya lelaki ini ngambek
Citra kembali tersenyum kala haruto menganggukan kepala pertanda setuju gadis ini menggandeng tangan haruto membawanya pergi ke mall.Lo gak bakal bisa dapetin apa yang udah jadi milik gua
◀◀◀◀
Yoshi lelah mengelilingi mall sebesar ini hanya untuk mencari sepatu yang dititipkan mashiho kepadanya sepupu sekaligus teman dari yoshi ini sungguh menyebalkan bagaimana bisa ia hanya mengirim foto sepatu tanpa menyebutkan toko tempat ia membeli jika saja lelaki itu tidak sedang ber ulang tahun mungkin yoshi sudah pergi sejak tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021