10

462 67 0
                                    

Malam ini malam yang paling ingin rachel hindari jika boleh ia ingin kabur untuk menghindar tapi tidak mungkin ia tega meninggalkan sang kakak sendirian menghadapi tekanan

Rachel menghela napasnya dengan tangan yang terus menekan ujung kuku jarinya pertanda jika ia sedang gelisah, kebiasaan buruk gadis ini jika sedang gelisah pasti ia akan menekan ujung jarinya dengan kuku atau bahkan menggigit bibir dalamnya hingga terluka

"Jangan ditekan gitu jarinya luka nanti" jaehyuk menggenggam tangan adiknya ia tau rachel sedang gelisah

Senyum rachel mengembang melihat jaehyuk "enggak usah takut ada gua disini, udah siap kan?" Gadis ini menganggukan kepalanya pertanda ia siap menemui orang yang sangat ia hindari

Keduanya masuk ke sebuah gedung perusahaan besar didepannya naik ke lantai 5 dimana sebuah acara diadakan untuk peresmian perusahaan ini

Tepat di depan sebuah pintu yang jadi penghantar antara ruangan acara berdiri sepasang suami istri dengan pakaian rapihnya

"Kenapa anda ikut, bukankah tidak ada yang mengundang anda ke sini" ucap adit ayah dari rachel ahh sepertinya ia tidak pantas mendapat gelar sebagai ayah mengingat perlakuannya

"Mas.. aku yang undang rachel kesini" dara yang ada disamping suaminya itu menepuk bahu adit guna menenangkannya

"Jika kami tidak diundang kami akan pergi" adit tersenyum mendengar pernyataan jaehyuk

"Ayok masuk acara sudah mau dimulai, jae kamu siap siap ya jangan buat ayah malu" ucap adit dengan lembut ke arah jaehyuk , rachel hanya bisa memandang ke arah ayahnya bahkan pria ini tidak berniat memperlakukan rachel seperti ia memperlakukan jaehyuk

"Baiklah para tamu harap perhatiannya sejenak karna kita akan memulai acara peresmian cabang perusahaan aditya company"
Suara dari mc langsung disambut teput tangan meriah dari para tamu dilanjutkan dengan naiknya adit ke atas panggung kecil yang sengaja disediakan untuk memperlihatkan perkembangan perusahaan perusahaan dari aditya company

"Saya akan memperkenalkan penerus perusahaan ini, dia adalah anak lelaki saya JAEBRAN YUKTA GRADITA " ucap  adit seiring dengan naiknya jaehyuk ke atas panggung

Para tamu mulai berbisik dari yang mengagumi ketampanan jaehyuk sampai yang bertanya dimana anak dari adit yang lain.

Rachel terkekeh melihat raut wajah kakaknya yang sangat kentara memaksakan senyum gadis ini mengepalkan tangannya ke udara seperti memberi semangat ke arah jaehyuk yang tentu saja disambut senyuman dari lelaki itu
Rachel sangat tau jaehyuk tidak suka saat harus diperkenalkan sebagai penerus perusahaan bukan karna lelaki ini tidak minat untuk mengurus perusahaan nanti tapi ia lebih tidak suka jika diperkenalkan sebagai anak dari aditya lagipula bukannya jaehyuk sudah mempunyai impiannya sendiri

Setelah selesai memperkenalkan jaehyuk diatas panngung aditya kembali membawa anak lelakinya ini bertemu rekan bisnisnya nanti

"Wah saya tidak tahu jika pak adit mempunyai anak lelaki" rachel dapat mendengar sedikit dari perbincangan mereka

"Iya dia sibuk kuliah jadi saya tidak pernah membawanya ketika rapat" sahut adit

"Bukankah pak adit mempunyai seorang putri dari almarhum bu anita, kenapa saya tidak melihatnya"

"Dia sibuk belajar diluar negri jadi tidak disini" jaehyuk mngeratkan genggaman tangannya mendengar pembicaraan adit yang seolah menutupi keberadaan rachel segitu buruknya kah rachel hingga adit tidak mengakui anaknya ini.

Rachel meremas sebuah gelas berisi minuman yang ia pegang sebenarnya ia sudah tau bukan ia tidak pernah dianggap ada oleh aditya hanya untuk menyebut namanya saya sepertinya aditya tidak bisa
Gadis ini pergi dari acara tersebut menaiki lift ke arah rooftop ia suka hawa dari angin malam yang menenangkan yang dapat menghilangkan rasa sesaknya, tanpa sadar gadis ini menjatuhkan air matanya ia merindukan keluarganya yang dulu

" Lo disini?" Rachel membalik badanya saat melihat ada orang lain di rooftop ini

"Hmm ngapain lo kesini"

"Gua biasa ke acara ginian temenin bokap"

rachel menaikan sebelah alisnya menatap lelaki didepannya ,seolah mengerti lelaki ini tertawa pasti rachel akan menanyakan mengapa ia ada dirooftop " iya gua ngikutin lo gapapa kan"

"Sejak kapan jihoon bisa minta izin gini"sahut rachel

"Gua baik salah jahat salah" jihoon menyejajarkan posisinya disamping rachel

"Lo belun jawab pertanyaan gua, ngapain lo disini bukannya acaranya belum selesai"

"Gua sumpek deket orang formal"

"Gua baru pertama liat lo dateng ke acara perusahaan gini lo sama siapa" tanya jihoon lagi

"Kalau gua bilang gua anak dari pemilik perusahaan ini lo pasti gak percaya"ucap rachel tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan

"Hah lo anak pak aditya?" Tentu saja jihoon kaget karna setaunya rakan bisnis ayahnya ini hanya mempunyai 1 anak dan itu hanya jaebran

Tidak ada sahutan dari rachel membuat jihoon semakin penasaran dengan kehidupan gadis ini "kalau lo anak pak aditya kenapa lo gak bareng dia di acara tadi"

Rachel merasa jihoon akan menanyakan hal yang tidak seharusnya ia beritahu siapa siapa, bukan kah ia harus menutupi identitasnya.

"Ehh lo mau kemana" panggil jihoon yang melihat rachel mulai turun dengan tergesa gesa dari atas rooftop
Jihoon megehentikan rachel dengan menghadang rachel saat ini mereka sudah turun dari rooftop dan rachel menuju lobby utama keluar dari gedung

"Minggir gua mau pergi" rachel menyingkirkan badan jihoon kesampingal agar ia bisa jalan tapi kerna terburu buru rachel tidak sengaja menginjak ujung gaunnya menyebabkan kakinya sedikit terpelintir

Jihoon berusaha menolong rachel tapi gadis ini malah terus melanjutkan jalannya dengan sedikit tertatih memberhentikan taksi dan pergi meninggalkan jihoon sendirian di lobby

Jihoon semakin penasaran dengan rachel kenapa gadis itu menghindar saat jihoon menanyakan pertanyaan tadi.

Rachel mengatur napasnya yang sedikit tersendat didalam mobil ia melihat kakinya yang lumayan bengkak tergelincir tadi tapi ia bersyukur bisa pergi dari jihoon
Gadis ini tau jihoon pintar dalam menebak perasaan seorang ia hanya takut jika jihoon akan mengetahui identitas dari dirinya

Bahkan rachel tidak menghubungi jaehyuk jika ia sudah pulang lebih awal, bukannya ia lupa hanya saja ia sadar jika ponselnya masih berada di yoshi.

Rachel melihat pemandangan dari jendela taksi
melihat wajah ayahnya seperti membuka luka lama yang sengaja ia tutup rapat rapat ,ia tau jika ia tidak selamanya akan terhindar dri kekangan ayahnya seberapa jauh ia pergi dari rumah itu ayahnya tidak akan berhenti mengganggu hidupnya hanya karna satu alasan yaitu  menggapai semua ambisi dari sang ayah.

Impossibility [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang