Tawa gadis ini menggema dibawah eloknya pemandangan senja yang diisi dua orang manusia yang saling bercerita dibawah matahari terbenam sang lelaki yang terus memperhatikan wajah gadis yang baru saja melambungkan tawanya akibat dari ceritanya yang terbilang konyol
Ya,baru saja haruto bercerita bagaimana ia bisa sampai disini menghampiri rachel yang katanya ingin bunuh diri padahal nyatanya lelaki ini hanya ditipu oleh junkyu, sesaat ia berterimakasih kepada junkyu karnanya ia bisa melihat kembali senyum yang hilang beberapa hari lalu junkyu memang cukup kejam menipunya dengan bilang bahwa rachel ingin bunuh diri di rooftop ini padahal jelas jelas ini semua bagian dari rencana junkyu bahkan rachel tidak mengetahuinya.
"Lo juga ngapain cepet percaya" masih disela tawanya rachel berbicara mengingat bahwa echa lah yang membawanya kesini sedari rumah sakit tadi kata echa ia hanya butuh refreshing agar melupakan semua kejadian yang baru saja terjadi, berujung ia yang ditinggal di atas rooftop dengan alasan echa ingin ke kamar kecil mana ia tau jika semua ini rancana dari echa dan junkyu
"Ya gua keburu panik dia bilang lo mau bunuh diri"
Gadis ini kembali tertawa mengingat betapa paniknya haruto sampai ia menangis "gua baru kali ini liat lo nangis gitu"
Haruto membuang mukanya seakan malu "iya, cuma lo yang bisa buat gua nangis hanya karna takut kehilangan"
Rachel menghentikan tawanya kembali diam mendengar pernyataan haruto
"Gua kangen lo"
Haruto memandang lekat gadis yang masih terpaku melihat langit senja
"Maaf,maaf karna jadi lelaki brengsek yang cuma nyakitin lo" haruto memegang dagu rachel menolehkannya memandang haruto
"Gua memang gak pantes dapet maaf dari lo tapi kasih gua satu kesempatan buat perjuangin lo satu kesempatan buat gua bales perasaan lo hel"
Kedua mata itu diam saling menatap tanpa sahutan dari sang gadis mungkin ia sedikit tersipu melihat perlakuan haruto tetapi apa yang akan ia jawab jika ujung ujungnya ia yang akan meninggalkan lelaki itu. Apa mungkin ia harus berdamai dengan keadaan sebelum ia pergi namun ia tidak bisa meninggalkan haruto dengan lelaki itu mencintainya. Mengapa semua harus kembali seperti semula saat rachel sudah memutuskan untuk pergi,tuhan benar benar mengujinya.
"Hel izinin gua buat bales cinta lo"ucap haruto serius
Rachel hanya mengangguk kepalanya, mungkin ini saatnya ia untuk memperbaiki keadaan sebelum dirinya benar benar pergi
Mendapat anggukan dari rachel lantas haruto memeluk kembali gadis ini ia tersenyum saat pelukannya dibalas oleh rachel, kali ini ia benar benar melupakan semua gengsi nya ia hanya fokus kepada bagaimana ia bisa mengungkapkan bahwa haruto juga mencintai rachel ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan terakhir nya.
Suara decitan pintu rooftop yang terbuka membuat keduanya menoleh memperlihatkan wajah terkejut dari junkyu dan echa sesekali junkyu tersenyum jahil
"Baru ditinggal sebentar udah peluk peluk aja"
Rachel melepaskan pelukanya sedikit mendorong tubuh haruto menjauh kembali memandang echa dengan tatapan tajam
"Echa kok lo ngerjain gua sih"
Echa tersenyum jahil "ini rencananya junkyu gua cuma ikutan"
Haruto mendengus "dari mana lo berdua"
"Kita habis nonton di mall depan"ucap junkyu dengan bangga merangkul echa, ini memang rencananya intuk membuat haruto dan rachel berbaikan sungguh ia sudah muak melihat haruto yang tidak bersemangat hidup karna rachel yang menghilang beberapa hari lalu jadi ia berinisiatif untuk mengajak echa bekerja sama.padahal niatnya hanya ingin lebih dekat demgan echa
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021