Gadis ini membawa tumpukan buku ditanganya setelah dari ruang guru tadi untuk mendaftar ikut lomba olimpiade kimia, mulai sekarang ia harus lebih giat belajar terlebih lagi waktu yang diberikan buk dewi tidak banyak jadi dia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk lomba ini.
Rachel memasuki ruang perpustakaan kata buk dewi ada seorang anak yang akan menemaninya untuk mengikuti lomba ini ia sih berharap jika orang itu adalah haruto tapi tidak mungkin juga karna haruto sudah mengikuti lomba olimpiade matematika. jadi gadis ini akan menunggu seorang itu diperpustakaan, rachel meletakan tumpukan buku diatas meja didepannya ia dapat melihat seorang lelaki yang sibuk belajar rachel memiringkan sedikit kepalanya untuk melihat siapa orang itu
Sedangkan lelaki ini mendongakan wajahnya menatap rachel dengan senyum manis
Rachel terkejut ternyata lelaki ini adalah yoshi tapi buat apa ia diperpustakaan, rachel menatap yoshi dalam diam saat Yoshi membenarkan posisi kacamata yang bertengger di atas batang hidungnya dengan senyum manis menatap ke arah rachel. Astaga ternyata yoshi tampan juga jika dilihat apalagi kacamata yang ia pakai semakin menambah aura tampannya Rachel menggelengkan kepalanya kenapa ia berpikir seperti itu tidak ia tidak boleh menyukai yoshi.
"Kok lo disini"
"Gua kan ikut olimpiade kimia Juga"
"Jadi lo temen gua nanti?" Rachel tentu terkejut mengetahui jika yoshi yang akan menjadi pasangannya untuk lomba olimpiade
Yoshi menganggukan kepalanya menepuk kursi disampingnya agar rachel duduk " sini gua yang bakal ajarin lo"
Rachel menurut mendudukan dirinya disamping yoshi dengan jarak yang cukup jauh
"Lo gimana belajar kalau duduknya jauhan"
Rachel menggeleng melirik sekitar "kalau ada fans lo bisa habis gua ketahuan deket primadona sekolah"
Lelaki ini terkekeh Yoshi menggeser duduknya mendekat ke rachel menyodorkan buku yang berisi beberapa rumus kimia, lelaki ini menjelaskan beberapa rumus dan contoh soal yang memungkinkan akan keluar saat lomba nanti
"Dan kalau pakai soal ini lo harus pakai rumus ini, paham kan?" Yoshi menoleh ke arah samping melihat rachel yang malah gemeter dengan keringat dingin disekitar wajahnya
"Ehh lo kenapa"
Rachel mengabaikan ucapan yoshi barusan ia hanya memfokuskan dirinya untuk tetap tenang, trauma itu datang lagi bayang bayang dimana ia mengikuti lomba dan berakhir dengan bentakan dan lemparan barang itu terbayang lagi, bunyi bunyi dari benda yang dilemparkan dan kata kata kasar itu terdengar lagi perlahan keringat dingin keluar dari sekujur dahi dan tanganya gadis ini memejamkan matanya mengatur napasnya yang mulai terasa sesak tanganya yang sibuk menggenggam kuat ujung roknya untuk menghilangkan rasa paniknya.ayolah rachel pasti bisa mengatasi ini
Rachel mengatur napasnya perlahan membuka matanya saat merasa ada yang memegang kedua bahunya dengan kuat didepannya yoshi sibuk dengan wajah yang ikutan panik melihat keadaan rachel tanganya sibuk untuk memegang kedua bahu gadis ini seperti menyalurkan kekuatan ke rachel
"Please lo gapapa kan"tanya yoshi panik
Rachel mengangguk kepalanya bingung ini rachel yang trauma tapi kenapa yoshi yang ikutan panik.
Perlahan yoshi melepaskan tangannya dari bahu rachel bernapas lega"Sorry buat lo ikutan panik" rachel menundukan kepalanya merasa bersalah
"Lo kenapa barusan"
"Enggak cuma sedikit trauma"
"Karna?"
"Trauma atau cuma cari perhatian"
Haruto berjalan ke arah rachel dan yoshi, sebenarnya haruto berada disini saat rachel mulai merasakan panik tadi ia ingin mendekati rachel sekedar menanyakan keadaan gadis ini tetapi setelah melihat yoshi yang sudah membantu Rachel ia mengurungkan niatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021