"kamu adalah ketidakmungkinan yang tak pernah bisa ku gapai"
Terlihat seorang gadis cantik yang bediri didepan meja bundar yang sengaja diletakan di dekat jendela perpustakaan gadis itu membawa kotak makan berwarna biru ditangannya dengan senyuman yang terus mengembang ia penyodorkan kotak bekal itu kepada seseorang yang sedari tadi sibuk dengan buku yang dia baca
"haruto ini aku bawaain bekal dimakan ya" ucap rachel menyodorkan kotak bekal dihadapan haruto berharap lelaki itu menerimanya dengan baik
Rachel biasa membawakan bekal atau sekedar roti untuk haruto karna gadis ini tau haruto tidak akan kekantin saat istirahat karna dia sibuk mempelajari beberapa materi untuk persiapan olimpiade"gua gak butuh" ucap haruto yang masih fokus membaca bukunya
"kenapa, kamu harus makan nanti sakit"
" lo tau kan ini perpustakaan gak boleh makan disini"
"ya udah terima dulu makannya nanti, cape nih tangan aku" kata rachel
"gua gak mau"
"Kenapa ini enak loh, aku buat sendiri " kata rachel masih memaksa haruto menerima bekal yang ia bawa
"karna itu gua gak suka makanan buatan lo" sahut haruto dingin
Ayolah apa pria ini tidak tau cara menghargai orang lain apa ia tak tahu bagaimana cara berkata yang baik
"seengaknya hargain kek"ucap rachel menaruh kotak bakel di atas meja perpustakaan gadis ini cukup kecewa dan sedih dengan kata kata haruto tapi bukan kah ini hal biasa ,ya gadis ini sudah terbiasa dengan sikap dingin dan cuek seorang haruto biandra wijaya
Menghela napas kasar rachel menidurkan kepalanya di atas meja melihat kegiatan haruto yang terus terusan membaca buku gadis ini memasang earphone di telinganya agar mengusir rasa bosan jujur ia ingin menangis saat ini memikirnya berapa lama ia mengejar haruto yang sampai sekarang tidak ada perubahan sama sekali
"haruto" panggil gadis itu
Terdengar deheman dari haruto
" gimana kalau suatu saat nanti aku berenti ngejer kamu? Apa kamu bakal seneng gak ada yg gangguin lagi? Atau bakal kangen? "tanya rachel tiba tiba
"seneng lah dan gak bakal kangen " sahut haruto gelagap ia cukup bingung mengapa gadis ini berbicara seperti itu
" kamu bener bener mau aku berenti ya, aku juga udah cape sih kayak gini terus" ucap rachel terus memperhatikan haruto berharap lelaki itu berkata "gua suka sama lo rachel" tapi mungkin itu hanya bayangannya saja seorang haruto mana bisa berkata seperti itu
Haruto hanya diam mendengarkan tapi kenapa ia gelisah seperti ada rasa takut di dirinya
"haruto aku suka kamu, kamu udah suka aku belum? " tanya rachel kali ini ia menutup wajahnya dengan kedua tangan seperti menunggu jawaban
Beberapa detik gadis itu menunggu tidak ada suara apapun dari haruto sampai ia membuka matanya dan melihat haruto menatapnya,
Tatapan yang sulit diartikanApa haruto akan menyatakan perasaanya sekarang ayolah rachel sudah membayangkan hal indah yang akan terjadi hari ini
"lo diem atau gua pergi"
Deg
Mungkin harusnya rachel tidak berharap lebih ke pria ini karna itu sama aja bohong bayangan dan harapannya hancur setelah mendengar kata kata haruto mungkin benar harusnya sejak awal rachel sadar bahwa haruto adalah ketidakmungkinan terbesar di hidupnya
"lain kali aku gak bakal pernah berharap deh, janji" ucap rachel lirih memalingkan wajahnya dari haruto,
tanpa sadar gadis itu meneteskan air matanya mungkin efek dari lagu yang tersetel di earphonenya seakaan mewakili perasaanya kali ini
![](https://img.wattpad.com/cover/232208153-288-k458629.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021