14 Februari 2025
Lelaki itu menggeser perlahan pintu kaca dari sebuah toko florist menimbulkan suara dentingan dari bel didekat pintu yang sengaja diletakan untuk memberitahu adanya pelanggan
"Selamat siang kak ada yang bisa saya bantu" ucap ramah dari pelayan
Kedua lelaki itu mengedarkan pandangannya seperti bingung mencari bunga apa yang akan mereka beli
"Cari bunga apa kak?, Kalau buat pacarnya kami sarankan pilih bunga daisy kak karna itu melambangkan rasa cinta" ucap spontan dari pelayan itu mengingat hari ini adalah hari valentine kemungkinan lelaki itu ingin membeli bunga untuk pacarnya
Salah satu lelaki itu tersenyum ramah melihat pelayan yang baru saja mengatakan hal itu "Kalau bunga yang biasanya dikasih buat orang yang sudah meninggal apa mba?" Tanya ramah
Senyum pelayan tadi memudar memandang tidak enak kepada lelaki barusan "sebuket bunga anyelir biasanya kak"
Lelaki itu mengangguk " saya pesen satu buket ya "
Dengan cekatan pelayan tadi berpamit pergi dan menyiapkan bunga tersebut,
Setelah selesai ia menyerahkan buket bunga kepada lelaki itu "maaf kak atas kelancangan tadi, saya kira bunganya untuk pacarnya"
Lelaki tdi tersenyum masam "gapapa mba" ucapnya lalu memberi selembar uang kertas berwarna merah
◀◀◀◀Kedua lelaki itu berjalan memasukin gerbang pemakaman umum yang langsung disambut dengan suasana sepi
Salah satu lelaki menoleh kebelakang saat melihat temannya yang malah berhenti memandang kosong tanah lelaki itu menghampiri temannya menepuk pelannya pelan
"haruto udah 4 tahun masa lo masih gak berani buat nyamperin dia"Haruto, lelaki itu memandang lekat sebuket bunga anyelir ditangannya menghela napas panjang "gua cuma takut uwo"
Jeongwoo menggelang, sebenarnya ia juga merasakan apa yang haruto rasakan tetapi ia memberanikan diri "udah gapapa dia juga udah maafin lo, ayo" ajaknya
Kedua Lelaki ini melanjutkan langkahnya menghampiri sebuah kuburan, langkah mereka kembali terhenti saat melihat lelaki lain yang sedang berjongkok didepan nisan yang ingin mereka datangi
"Yoshi" ujar haruto
Yoshi lelaki itu mengalihkan pandangannya dari nisan didepannya beralih pada haruto yang baru saja memanggilnya, ia berdiri membersihkan ujung bajunya yang sedikit kotor
"Kok lo disini" tanya jeongwoo
Yoshi hanya diam memandang jeongwoo dan haruto "emang gak boleh gua kesini"
"Bukan gitu, tapi sejak kapan lo kenal sama jihoon"
Yoshi bersemik "gua temenan lama sama jihoon lo aja yang gak tau"
Pandangan yoshi kini mengarah pada haruto "gimana kabar lo"
Haruto memandang sebal yoshi, lelaki itu sok asik itu pikirnya "baik" ucapnya singkat
Yoshi tertawa renyah "bahkan setelah rachel pergi tingkah lo gak berubah"
"Yoshi kita kesini buat jengukin jihoon, jangan cari masalah deh" timpal jeongwoo yang sudah sebal
Yoshi terus tersenyum meremehkan "gua udah selesai kok" lelaki itu melangkahkan kakinya hendak pergi dari sana "bahkan setelah dia meninggal lo masih gak tau apa apa" bisik yoshi pada haruto
Haruto hanya memandang bingung punggung yoshi yang sudah menjauh, lelaki itu takan pernah berubah selalu memberi teka teki yang haruto tidak tau apa jawabannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/232208153-288-k458629.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossibility [Haruto]
Teen FictionSejak awal kisah kita memang sudah tidak wajar hanya ada aku yang terus mengejar dan kau yang selalu menghindar "sampai bambu kuning belum melengkung gua gak bakal nyerah buat ngejer manusia bernama haruto"-Rachel End:27/7/2021