Sesampainya dikantin, mereka melihat dengan jengah karena tempat itu sudah dipenuhi siswa-siswi SHB. Mereka menyesal kenapa tadi sempat ribut dikelas, buang buang waktu saja.
Hanya ada satu tempat yang masih bisa ditempati, yaitu tempat khusus Rico dkk. Mereka yang sudah lapar tingkat akut membujuk Kania untuk berkata pada David mengizinkan mereka duduk disana. Karena kania pun lapar, Alhasil Kania pun menyetujui. Dhita dan oliv sangat gembira,entah apa yang membuatnya sebegitu gembiranya. Apa salah satu dari mereka menyukai teman David? hanya mereka saja yang tau.
Karena Alina seorang murid baru disini, ia hanya diam dan mengikuti sahabatnya kesana kemari. Mungkin sekitar satu minggu kedepan, ia akan tau mana tempat yang cocok dia kunjungi sebagai pelarian ketika bosan dengan pelajaran. Alina mengikuti mereka bertiga di belakang,sekiranya Kania sudah dapat izin, barulah mereka duduk. Posisi meja itu melingkar dengan Kania-David-Gilang-Dion-Rico-Alina-Dhita-Olivia.
"Woi pesen, diem-diem terus lo pada," gertak Gilang.
"Gih sono pesen sama Kania, ya sono ya," usir Oliv ke Kania.
"Ah anjir lo pada," kesal Kania.
" Ayo ya lama udah laper nih gue," sewot Gilang.
"Pesen apa lu pada? " tanya Kania.
"Bakso dan Jus Jeruk," jawab David.
"Samain," sahut Dion.
"Lo juga ko? " tanya Gilang pada Rico.
Rico mengangguk dan berkata.."Ga pake bawang sledri," Pesan Rico.
" Sip bwang," jawab centil Gilang."Lo pada pesen apa? " tanya Kania.
"Samain aja bakso, tapi gua es teh manis, es ya jangan yang anget," ucap Oliv pada nya karena Kania mudah sekali lupa.
" Sama," sahut Dhita.
"Lo lin?" tanya Kania pada Alina.
"Sama, ga pake bawang sledri, just sambel,es teh manis," jawab Alina cepat.
" Lah bisa samaan gitu ga suka bawang sledri," ledek David.
"Mungkin mereka jodoh," ucap Dion.
"Ga." sahut Rico.
"Najis." sahut Alina.Mereka bersahutan bersama,yang nendengarpun hanya cekikikan. Baru kali ini melihat Rico kesal setengah mati.
" Sakit banget unch, baru kali ini seorang Rico Almarid Bert ditolak seorang cewe hahaha," ucap Dion sambil terbahak.
"Diem lo." sinis Rico.
Mereka menunggu pesanan datang. Namun, tak lama juga pesanan itu datang.Ya kali lama, yang mesen kan babang Gilang, auto minggir semua wkwk.
" Pesanan datang, your meatballs," ucap Kania sambil memberi tiga buah mangkuk kepada Dhita, Oliv dan Alina.
" Nih punya lo pada, ambil dewek jangan manja," suruh Gilang.
" Siapa juga yang minta tolong ke lo," sahut Dion.
"Lah ini gua udah pesenin juga, bukannya terima kasih," kesal Gilang.
"Kan lo nawarin bangke, ya kali gue nolak wleee," ledek David.
"Berisik." tegur Rico.
"Cie prince ice ngomong mulu ada Alin," titah Gilang.
Alina yang sedang asyik memakan bakso pun merasa terpanggil, ia menengok ke arah Gilang sambil melihat sinis seolah berkata 'belom aja lo sama gue' dan Rico pun melihat Gilang dengan flat, ciri khasnya. Gilang yang merasa terintimidasi pun langsung mengangkat 2 jarinya seolah mengatakan "peace bruh" dengan cengiran tak jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECOLLIN
Teen FictionDua insan yang tak saling kenal di pertemukan tuhan di bumi ini dengan cinta kasih yang erat, berawal dengan pertengkaran berakhir dengan penyatuan. Namun,perjalanan kisah mereka tidak selalu baik, hal buruk dari masa lalu satu persatu datang mengha...