4. SUPERMARKET

188 154 49
                                    

Alina membaringkan sejenak tubuhnya, dan menghela nafas berkali kali.Bergumam lirih 'setidaknya kenyataan yang pahit lebih baik daripada kebohongan ilusi'.

Alina lebih baik hidup pahit karena kenyataan daripada manis namun hanya ilusi.

Alina mengambil ponsel serta earphone miliknya, memakainya dan memutar lagu favorit dari pamungkas - kenangan manis. Ia mendengarkan lagunya dengan suara merdu yang keluar dari bibirnya sambil merapihkan kamar.

Pamungkas - kenangan manis

Tawa yang terlepas tanpa ada makna.
Cerita lama yang selalu dibawa.
Diam-diam hati ini mengerti.
Teringat dan jadi ciri tentangmu, tentangmu.

'Tuk sementara, sampai berjumpa.
Bersama-sama, bercanda lagi.
Kenangan manis di hari ini.
Jadi alasan untuk kembali.

Semua mimpi tinggi dan segala drama.
Dijadikan canda, dikeluh bersama.
Terkadang-kadang mata bicara.
Seakan-akan semua rahasia.
Oh, kebodohan antara kita jadi kenangan manis.

'Tuk sementara, sampai berjumpa.
Bersama-sama, bercanda lagi.
Kenangan manis di hari ini.
Jadi alasan untuk kembali.

(sumber:musixmatch)

Mungkin Alina lelah, tidak terasa matanya tertutup pertanda ia sudah tidur.
Tidak lama, tepat jam menujukkan angka  15:30 seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok...tok...

"Alina, sayang bangun udah sore." perintah sang ibu sambil menggoyangkan tubuh Alina.

"Hoaaaamm, iya bu." Alina menguap.

"Ayo cepet, mandi dan langsung ke bawah," kata sang ibunda.

"Iya bun." jawab Alina

Sang ibu melenggang pergi dari kamar Alina, bertepatan dengan Alina yang beranjak dari kasur dan menuju ke kamar mandi. Ia melakukan ritual mandi seperti biasa.

Setelah selesai dengan semuanya, ia turun dari kamar dan menemui sang ibu. Sang ibu sedang berada di dapur. Alina pun menghampirinya.

"Kenapa bu?" tanya Alina.

"Bahan-bahan dapur mau habis, beli sana ke supermarket," suruh sang ibu.

"Catetan dan uangnya mana?" tanya Alina.

"Nih, cepetan ya nanti ga keburu masak nya," jawab ibu sambil menyodorkan dua lembar seratus ribu dan catatan bahan-bahan yang akan habis.

" Okidoki bu,bye." pamit Alina.

Alina pergi dari rumah menaiki motor kesayangannya, vespa.

Masih ingat bukan alina sangat suka penampilan old school? Dengan jaket denim dan celana jogger tanpa polesan apa-apa di wajahnya.

Ia membawa motornya sangat santai, karena supermarket hanya didepan komplek saja. Setelah sampai, ia turun dari motornya dan masuk ke dalam supermarket.

"Mana banyak banget lagi astaga." keluh Alina.

Alina memasuki barang-barang belanjaan nya ke dalam keranjang satu persatu. Hanya 2 bahan lagi tersisa, Margarin dan bayam.

Ia mengintari sekeliling rak sayur-sayuran dan menemukan bayam. Hanya tinggal margarin. Gotchaa! Ia menemukannya, ia langsung lari namun sudah ada yang mengambil terlebih dahulu margarin tersebut.

Alina mendengus dan berkata...

"Balikin punya gue," tegas Alina.

"Gue duluan " datar orang itu.

RECOLLIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang