17. SEMAKIN DEKAT

102 75 42
                                    

Sudah jam 6 lewat 30 menit. Mereka sudah sepakat untuk mencari makan malam bersama. Penghuni lantai tiga sudah tiba lebih dahulu daripada yang lain. Efek samping lapar mungkin.

Mereka menunggu para lelaki itu turun dari kamarnya. Cukup lama sih, sampai-sampai kania menghubungi David lewat ponselnya.

call - abangke terhandsome -

" Lo dimana? Cepet turun anjir, gue udah laper,"

" Gue di lift, tunggu sebentar."

Kania memutuskan panggilan telefon secara sepihak. Saat ia hendak menoleh, ternyata sang kakak sudah berada tepat di sampingnya.

" Ditha mana? " tanya Gilang.

" Bentar lagi katanya," sahut Oliv.

Mereka menunggu lagi, lagi dan lagi.
Memaklumi sih, pasti ia sedang mengemasi barang-barang yang perlu ia bawa untuk persiapan turnament. Sebab, setelah makan bersama, ia tidak kembali ke hotel lagi, melainkan pergi ke tempat dimana pertandingan akan dilaksanakan.

Gadis itu berjalan ke arah para pemuda ini dengan membawa tas ransel dipunggung-nya. Tak lupa ia memakai jaket team esport.

" Hai hai haiii, maaf lama. Baru selesai mandi gue," ucap Ditha.

" Yaudah gapapa, ayo ah udah laper," kata David.

Mereka semua berpasangan, seperti layaknya date foursome bukan double date lagi.

Mereka lebih memilih berjalan kaki pada malam hari, entah kenapa udara angin malam sangat sejuk dan nikmat. Walau sebenarnya tidak sehat sih. Lagi pula restoran yang mereka pilih tidak jauh dari hotel.

Eatery prate, Nama tempat makannya.
Di dominasi oleh street food, seafood dan western food. Cukup mengesankan untuk desain klasik yang jarang ditemukan seperti ini. Untuk harga pun masih standart untuk biaya di Jakarta.

Mereka mengambil meja khusus, maximal 12 orang. Bertempat di atas rooftop. Indah bukan? Walau pemandangan yang di sediakan hanya dengan kemacetan Jakarta.

" Lo mau makan apa Lin? " tanya Rico.

Alin mengambil buku menu itu sambil berkata, "Gue liat dulu menunya."

" Steak beef medium aja,"

" Minumnya? "

" Orange juice,"

" Lang, nih pesenan gue sama Alin. Catet ya. Steak beef medium 2, orange juice 1, avocado juice 1," ucap Rico.

" Lo pikir gue waitress hah? Pesen sendiri,"

" Biar sekalian lang, emosi banget lo,"

" Yaudah samain aja lah makanannya gimana? Minuman bebas," usul Kania yang di setujui para teman-temannya.

" Avocado juice nambah 2," sahut Dion. Untuknya dan Oliv.

" Gue Orange juice aja," kata Ditha.

" Gue sama David Orange juice juga," ujar Kania.

Gilang sibuk mencatat pesanan para temannya. Bukannya kasihan, mereka malah terkekeh dan mengganggu Gilang.

" Udah cocok lo lang, lumayan kalo cari kerja partime, muka lo juga mendukung," kata Dion.

"Bener kan Lang, Dion sekali ngomong nusuknya langsung ke jantung haha," tambah David.

" Bodoamat bodoamat ga peduli gue," jawab Gilang sambil melenggang pergi ke arah waitress. Teman-temannya malah tertawa ngakak, bahkan Alin pun tersenyum melihat kelakuan Gilang.
Rico yang melihat itu ikut tersenyum. Jarang sekali melihat gadis ini menampilkan senyum manisnya.

RECOLLIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang