Senin telah datang, hari dimana semua murid akan melaksanan upacara di lapangan. Dimana murid akan mengeluh panas, capek dan pegal secara bersamaan.
Hari senin adalah hari dimana jam masuk SCHOOL HIGH BANDUNG'S lebih awal dari hari lainnya. Telat? Lewat 20 detik? Tetap saja tidak bisa masuk. Orang kaya? Anak kepala sekolah? Tetap tidak bisa. Jika tetap bertekad untuk masuk, hadapi guru BK.
Alin bangun lebih pagi, mengerjakan ritual mandinya yang terbilang cepat dan langsung pergi sarapan. Jam menunjukkan angka 06:15 yang dimana 15 menit lagi gerbang akan ditutup.
Ia memakai sepatu converse hitamnya dan tak lupa memakai jaket navy pemberian sang kakak. Menyalakan vespa maticnya dan pergi menuju sekolah. Tak lupa juga dengan helm dan scraft orange yang harus ia gunakan.
------------------------------------β--------------------------------
Disisi lain, sama halnya dengan Alina.
Rico pun terburu-buru pergi ke sekolah, tak pernah ada kata telat dalam kamus nya. must on time or die. Ia harus mengantarkan sang adik terlebih dahulu ke sekolahnya, walau searah tapi rasanya ia akan terlambat." RAKAAAA CEPETAN NANTI GUE TELAT," teriak Rico dari lantai satu, ia sedang memanaskan motor yang akan ia kendarai menuju sekolah.
" BENTARRRR BANG TINGGAL PAKE SEPATU, BENTAR-BENTAR," sang adik turun dari tangga dengan tangan yang membawa sepasang sepatu. Rico menggeram, kenapa tidak dipakai dulu baru turun? Astaga.
" Yaudah cepetan pake,"
" Iya bentar kenapa sih, biasanya juga jam setengah tujuh baru jalan," keluh Raka sambil memakai sepatunya.
" Hari senin upacara bodoh, harus dateng lebih awal." Rico lupa bahwa ia sedang berbicara dengan adiknya. Untung saja Raka tidak terlalu fokus mendengarkan karena sibuk dengan tali sepatunya.
" Lama banget sih,"
" Ini susah ngiketnya. Sabar sebentar kenapa sih. Bilang aja nama ayah ke pak satpamnya nanti juga dikasih masuk," ucap Raka.
" Heh Joko, lo kira sekolahan gue sama lo sama? Beda coy, beda kasta. Ga ada sogok sogokan di sekolah gue. Sini-sini gue bantuin, lama lo."
" Nama gue itu Rakabumi Almarid Bert. Nama gue ganteng-ganteng gitu kok di ubah-ubah. Mana Joko lagi," sewot Raka tak terima.
" Ter. se. rah. cepet naik atau gue tinggal," ancam Rico.
" MAAAAAA, RAKA SAMA BANG ROYCO PERGI SEKOLAAAH YAA, DADAAAH." teriak Raka.
" Rico not royko Joko," balas Rico.
"Raka not Joko royco,"
" Terserah lo deh ah."
Rico pasrah pada adiknya yang satu ini, kalo boleh meminta, ia ingin adik baru yang nurut sekali saja padanya, eh engga deh bercanda.Motor sudah dilajukan kearah yang menuju dimana Raka bersekolah, SMP 2 Negri Bandung. Tidak terlalu elite sebenarnya. Namun Raka tetap ingin bersekolah di situ, entah apa yang ada di pikirannya.
" Lo di sekolah belajar yang bener, udah kelas delapan materi udah susah,"
"HAH? APA BANG? LO NGOMONG SAMA GUE?" tanya Raka yang tidak bisa mendengar jelas ucapan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECOLLIN
Teen FictionDua insan yang tak saling kenal di pertemukan tuhan di bumi ini dengan cinta kasih yang erat, berawal dengan pertengkaran berakhir dengan penyatuan. Namun,perjalanan kisah mereka tidak selalu baik, hal buruk dari masa lalu satu persatu datang mengha...