XVII

278 41 4
                                    

"tt-tapi Evan pindah ke kasur dulu, nanti sakit. Ayo Aku bantuu" ucap Nayla lalu membantu Evan tidur di ranjangnya dan Evan melanjutkan tidurnya. Nayla menatap Evans sendu, terlihat matanya sembab.

"Nay harus gimana van? marah ya sama Nay? Tadi itu Deon, mantannya Nay. Gatau kenapa dia tiba-tiba kayak gitu, Nay juga kaget. udah satu tahun lebih Nay putus dia tiba-tiba dateng" ucap Nay panjang lebar. "Evans dengerin aku cerita gak sih?".

Nayla akhirnya menyerah dan kelur dari kamar Evans, membiarkan kekasihnya istirahat. Nayla menuju ruang tengah, disana ada Grace dan Angel. Sedangkan yang lain sedang bermain pingpong.

"gimana?"

"tidur.." balas Nayla seadanya.

"lo gapapa ta Nayy? Sebenernya kenapa sih? Coba cerita" ucap Grace.

"tadi waktu diluar gue ketemu sama mantan, Dion Dion itu. Gue emang belom ada cerita tentang Dion ke Evans terus Dion tadi ngajak balikan.." jelas Nayla.

"terus? Lo terima?"

"gilaaa ya nggak lah ngapain.."

"cakep.."

"emang, baru sadar? Kalo gue gak cakep Evans gamau sama gue Ngel" ucap Nayla.

"oo gua tampar mau yaa?" Balas Angel.

"gais ikutan main pingpong yu.." teriak Helena. "btw Nay, gimana?"

"tidur cii orang nya, gapapa la biarin dulu besok dia juga kerja takut malah sakit" ucap Nayla.

Akhirnya mereka bergabung dengan yang lain mendekat ke meja pingpong.

**

Didalam Kamar Evans sudah di atas ranjangnya, memejamkan mata sejak Nayla membantunya naik ke ranjang namun tidak tidur. Ia mendengarkan segala penjelasan dari Nayla.

"kenala Nay gak bilang dari awal sih Nay? Evan udah coba terbuka sama Nayla, kenapa Nayla malah sebaliknya?" ucap Evans bermonolog. "nggak Evan, gaboleh maksa. Mungkin emang gak harus diceritainn..."

Evans beranjak dari kasurnya lalu berjalan menuju dapur mengambil minuman kaleng.

"Vann!!" Teriak Devano. "gabung!!"

"gue capek.." ucap Evans seadanya. "besok katanya mau ke Jogja, jadi gue harus tidur.."

"besok gajadi ke Jogja" balas Jason.

"mau alasan apa lagi?" tanya Bryan.

"intinya gue capek.." jawab Evans lagi lalu meninggalkan tempat tanpa melirik ke Nayla sedikitpun.

"dia beneran marah kah sama Nay?" Batin Nayla bertanya-tanya.

"heh.. yang ini juga bengong. Ngapain sih Nay? ntar dia pulih sendiri, dia cuma butuh waktu buat sendiri.." ucap Angel.

"its okei kok Ngel.."

Alda berjalan menuju kamar anak sulungnya, ia membuka pintu melihat Evans berdiri di balkon kamarnya.

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang