VI

402 49 0
                                    

masi flashback..

"ihhh by pengen keliling dulu di Jogja yaa besok pagi pulangnya, kan rombongan lain juga besok pagi.." ucap Michelle.

"iyaa iyaa sayang kita keliling dulu dah jangan ditekuk ahh mukanya" ucap Evans. "udah selesai acara istirahat sana, nanti jam 8 an kita baru keluar ya"

jam menunjukkan pukul 8, Evans dan Michelle sudah bergabung dengan ramainya kota Jogja ditambah lagi malam minggu. Evans dan Michelle menuju salah satu restorant di malioboro untuk makan malam. Setelah selesai makan malam, mereka jalan-jalan ke pusat kota. Pusat kota ramai sekali malam ini, dan sebagian besar adalah pasangan.

"byy" panggil Michelle lirih

"dalem? Ada apa?" Jawab Evans melihat ke arah Michelle.

"makasi yaa" ucapnya diakhiri senyuman.

"sama-sama" jawab Evans seadanya.

Hari semakin malam dan bertambah ramai, Evans dan Michelle masi setia jalan-jalan mengelilingi kota. Pukul 11 malam mereka kembali ke hotel dan mengistirahatkan badan mereka, tentu di kamar masing-masing. Evans menenggelamkan dirinya ke kasur dan masuk ke alam mimpinya. Sekitar pukul 2 pagi, bel kamar Evans berbunyi, pemilik kamar membuka pintu tentu dengan mukanya yang mengantuk dan masih memejamkan sedikit matanya. Helena, kakaknya yang memencet bel kamarnya. Mengetahui kehadiran Helena, partner tidur Evans, Bryan, ikut terbangun.

"bangun Vans... cewe lo pingsan heh" ucap Helena menepuk lengan Evans dengan kuat. Namun belum juga mencerna kalimat Helena. "Evans Geraldoo".

"Emmhh apa?" Tanya Evans setengah sadar. Lalu Helena langsung menyeret Evans menuju kamar nya diikuti Bryan dibelakangnya.

"astaga Chell... chell kenapa? Panggil ambulance, bryan telpon ambulance bry, Val bangunin Jason sama mama papa tolong ya. Ko mau bawa Chell ke lobi" ucap Evans melihat keadaan Michelle mimisan dan pucat.

tak lama ambulance sudah berada dalam perjalanan ke rumahsakit. Didalam Ambulance Evans menemani Michelle. Evans termasuk orang yang takut dengan ambulance, tapi ia melawan egonya untuk kekasihnya. Beberapa saat ambulance sudah sampai di rumah sakit. Michelle langsung dilarikan ke UGD untuk diberikan tindakan. 30 menit dokter belum keluar dari ruangan tersebut. Kurang lebih satu jam dokter keluar dari ruangan, membuka kedua pintu UGD. Blankar yang dipakai oleh Michelle di keluarkan lalu di dorong menuju ruangangan lain, ICU. Perasaan Evans sudah tak menentu, apa yang terjadi? Diruang tindakan dokter masih belum keluar ruangan lagi, Evans setia menatap kaca bening yang menghalanginya dengan Michelle. Banyak Selang menempel di tubuh Michelle.

"Kamu kenapa chell?" Batin Evans menjerit melihat sang kekasih menutup matanya dengan banyak peralatan medis di tubuhnya.

"Sabar kita tunggu dokter keluar ya, diagnosa nya seperti apa. Tenangin pikiranmu van, dia pasti baik-baik aja ya" ucap Alda, mama dari empat bersaudara itu.

Kurang lebih 30 menit dokter keluar dari ruang tindakan. Evans lalu bergegas menghampiri dokter tersebut berharap mendengar kabar yang dapat menenangkan pikiran dan juga hatinya. Dokter itu tak banyak bicara, hanya mengarahkan untuk salah satu keluarga mengikuti keruangannya. Evans tentu yang mengikuti dokter tersebut. Evans berjalan beriringan dengan dokter tersebut sampai ke ruangan.

"jadi gini pak.. pertama gula darah pasien sangat tinggi karena pankreas pasien berhenti menghasilkan insuline, itu yang membuat pasien kejang. Kedua, ada pembuluh darah pecah di area kepala pasien. Itu dapat vatal sekali jika salah tindakan" jelas dokter tersebut.

"jadi gimana ya dok solusinya?" Ucap Evans. "Tapi dia selamat kan dok?".

"solusi pertama adalah suntik insuline, menjaga agar gula darah pasien stabil. Kedua, pasien harus terapi rutin untuk pemulihan" ucap dokter

setelah membicarakan hal terkait michelle, Evans keluar dari ruangan menghampiri ruang ICU dimans michelle terbaring. Wajahnya teduh, tenang sekali dan masih setia menutup mata. Evans meraih APD berwarna hijau lalu memakainya, ia memberanikan diri mendekati Michelle. Ditatapnya muka tenang Michelle yang masih menutup matanya. Evans meraih tangan kekasihnya dan menyalurkan kehangatan.

"kamu kuat kok byy, aku yakin kamu bisa ngelewatin ini semua kan.. aku percaya kamu pasti bangun buat liat aku dan jalanin semuanya lagi sama aku byy.. jangan sekarang yaa, evans masih pengen sama michelle" ucap evans memandangi Michelle lalu mengecup punggung tangan kekasihnya. "kapan mau bangun chell? kamu gamau liat aku? Aku ganteng banget gini kamu gamau liat? cantik nya evans hobinya tidur sekarang ihh makan nya kapan yaa?" Celoteh Evans kepada Michelle.

Evans tidur disamping ranjang Michelle. Selang beberapa menit, gerakan yang ditunggu Evans akhirnya terasa. Evans langsung terbangun dari tidurnya, melihat pergerakan michelle yang perlahan membuka mata menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Senyum Evans mengembang melihat Michelle sudah sadar.

"Aku panggil dokter bentar ya chel" ucap Evans melihat kearah Michelle, namun ditahan oleh michelle.

"temenin aku yaa... jangan tinggalin aku pakai alasan apapun itu.. bisa kan? You are the best for me van.. ichell sayang sama Evans, sama-sama terus yaa" ucap Michelle lirih.

"Tapi chel dokter harus periksa kamu dulu loh, jangan gini ahhh.." ucap Evans yang ingin memencet bel.

"Vannn..." ucap Michelle singkat

"iyaa evan gak tinggal cuma mau pencet bel" ucap Evans lalu memencet bel rumahsakit.

"Makasih ya Van udah kasi kenangan manis buat aku, love you three thousand.." ucap Michelle melepas genggamannya dari Evans lalu menutup matanya kembali.

Setelah mata Michelle tertutup sempurna dokter memasuki ruangan, dan mengintruksikan Evans untuk keluar ruangan. Belum sempat Evans menjawab kalimat Michelle. Evans menuruti ucapan dokter, ia keluar dari ruangan itu, muka lusuh tercetak di raut wajahnya. Keluarganya masih setia menunggu keadaan membaik. Bryan dan Jason menghampiri Evans dan menyalurkan kehangatan mereka melalui pelukan untuk menguatkan koko nya. Dokter keluar dari ruangan menjelaskan apa yang terjadi dan dialami michelle.

"maaf kami sudah berusaha, namun Tuhan lebih sayang dengan Michelle, setelah ini saya urus untuk pemindahannya keruang jenazah untuk dimandikan"

#FLASHBACK OFF

Tbc.
Haihai, enjoy ya aku tunggu votement nya-!
love selaut

Maaf keterlambatan yah, abis kelar ujian banget. Btw cek ceritaku yang lain yeu!! Pencet profile nanti ada wp jason juga disana-!!

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang