XXXIV

205 39 18
                                    

"emang kenapa?"

"tanya tuh dijawab, bukan nya balik tanya" ucap Evans ketus.

"alesan doang itu mas, kaya nya emang beneran main gelap.." ucap Sheilla.

"hah.. apa apaan!!?" ucap Nayla ingin menampar Sheilla.

"jangan sentuh istri gue juga!" ucap Evans.

"tapi van.."

"masuk kamar aja sana.." perintah Evans.

"satu persatu udah berhasil aku ambil, Nayla.. sekarang kamu udah gapunya siapa-siapa" batin Sheilla.

**

Nayla tak pikir panjang tentang tuduhan yang diucapkan Sheilla, ia menyiapkan segala kebutuhan nya untuk keberangkatan ke Jakarta sore ini.

"mau kabur?" Tanya Evans.

"gaada yang lebih waras daripada kabur? kamu ayah nya, harusnya kamu yang lebih peka sama keadaan dia van" ucap Nayla.

"maksudmu?"

"udah hampir 24 jam polisi sama ajudan mu belum kasi kabar apa-apa kan? aku gak yakin bisa andelin mereka" ucap Nayla.

"kamu ngeraguin ajudan ku?" ucap Evans.

"aku berhak ragu sama anak buah mu Van, sedangkan kamu ayahnya gaada rasa panik sedikitpun" ucap Nayla.

"aku ikut Jakarta.."

"Kamu disini, awasin Belva.. perempuan kesayangan mu itu patut kamu curigai" ucap Nayla menatap tajam kearah suaminya.

"siapa?"

"sheilla" ketus Nayla.

"kenapa dia? gak mungkin dia celakain anak nya sendiri" ucap Evans.

"aku mungkin bisa terima Ara sebagai anak aku, tapi belum tentu istri kedua mu itu mau melakukan hal yang sama" ucap Nayla lagi.

"kenapa harus sheilla yang harus aku waspadai? bukannya kamu juga 24 jam sama Ara? apa aku gak berhak juga ngawasin kamu?" Tanya Evans.

"awasin dan cari kebenaran versi mu sendiri sampe capek van, selama ini yang ngerti tentang ara juga aku.. bukan kamu apalagi Sheilla" ucap Nayla beranjak pergi.

**

Nayla menuju Jakarta menggunakan pesawat, berbekal GPS di jam anaknya ia melacak keberadaan putri kecilnya. Dan ternyata GPS tersebut mengarah ke sebuah gedung perusahaan yang cukup familiar di otak Nayla. — PT. Royal Agency — Nayla langsung memasuki lobby.

"permisi, saya ingin bertemu dengan.. Threvino Andreasta" ucap Nayla.

"saya disini.." ucap Vino keluar dari lobby. "anda nyonya Geraldo? pasti mencari anak kecil tak berdosa itu kan?".

"kembalikan putri saya.."

"tidak semudah itu cantik.." ucap Vino. "temui saya nanti malam di CassaRoyal.. ini kartu nama saya" ucap Vino.

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang