V

480 48 4
                                    

"jadi.. gimana ya pak? Saya gak paham.. ada kaitannya dengan pekerjaan saya?" Tanya Sasa sesantai mungkin walaupun keringat dingin sudah menetes.

"iyaa pak.. apa ada kaitannya dengan pekerjaan saya? Atau perusahaan mungkin?" Tanya lidya mengulangi pertanyaan Sasa.

"mau jawab sendiri dengan jujur atau saya paksa untuk mengeluarkan kalimat yang sudah kalian susun didalam otak kalian" ucap Evans datar.

Sasa dan juga Lidya terkaget, bagaimana bisa boss nya ini mengetahui isi pikirannya. Sasa dan Lidya menatap satu sama lain, ketingat dingin sudah mulai menghadiri dahi keduanya. Menelan ludah dengan sangat sulit. Evans melihatnya dengan tatapan tajam semakin membuat kedia wanita ini tidak nyaman.

"maaf sebelumnya pak, saya tidak tau masalah angka angka tersebut" ucap Lidya menjawab boss nya itu, tentu nada bicaranya tidak bisa berbohong.

"iya pak, saya tidak mengerti maksud dari angka itu apa ya pak?" Timpal Sasa.

Evans tidak banyak berbicara, ia membuka layar cctv memundurkan jam dan hari tepat di tanggal 15 April. Evans juga mengeluarkan secarik kertas kecil berisi kode kode itu. Evans memutar rekaman cctv tersebut. Lidya dan Sasa sama-sama terkejut bagaimana ia bisa melupakan bahwa di kantor ada cctv.

"bagi saya, uang segitu bukan masalah besar dan tidak berpengaruh pada perusahaan. Tapi tanggung jawab, ettitude, dan kejujuran kalian dalam pekerjaan yang saya nilai. Saya tidak masalah uang segitu kemana pergi nya, namun tanggung jawab kalian atas uang perusahaan terutama kamu Sasa. Saya bukannya bodoh dalam membaca kode kode seperti ini" ucap Evans lalu memberikan kertas berisi kode tersebut.

"lohh pak, ini kan kertas saya kokbisa di bapak?" Ucap Lidya yang langsung menyambar kertas itu lalu memasukkan kedalam sakunya. "bukan kertas apa-apa pak.."

"saya sudah bilang, saya bukan anak kecil yang bodoh soal membaca kode. Oke, kalau kalian tidak mau menceritakan apa yang terjadi, biar waktu yang menjawab kebenarannya. Mau kalian cerita atau enggaknya pasti saya dapat jawaban oleh waktu, dan tenangin pikiran kalian saya tidak akan mem-PHK kalian. Tunggug tanggal main saya" ucap Evans. "Kalian boleh keluar"

Sasa dan Lidya meninggalkan ruangan Evans. Nafas keduanya tersenggal. Sedangkan Evans tersenyum miring melihat dua tangan kanan nya melakukan penggelapan uang. Tak lama selang beberapa menit, kedua saudaranya memasuki ruangannya dan langsung merebahkan diri di sofa.

"Berasa rumah ya lo pada" ucap Evans melihat tinggal kedua adiknya. "belom mau ngaku" ucap Evans sebelum Jason dan Bryan membuka mulut.

"Pencuri mana ada yang ngaku sih ko, asal lo punya bukti yang kuat, pasti lo yang menang santai aja kali" ucap Bryan.

"btw ko, tadi gua liat cewe cakep dah di basement rapi banget cewe kantoran sih asing mukanya gua gakenal, kalo lo kenal boleh gak kenalin ke gua?" Ucap Jason.

"Pikiran lo tuh, cewe mulu showroom gimana kabarnya?" Tanya Evans mengalihkan pembicaraan. "Papa udah jarang ke showroom ya"

"Lancar kaya biasanya, tapi tempo hari ada klien bawel minta ini itu banyak sekali" ucap Jason. "Tapi ya lancar aja sih.. gaada kendala gua gitu loh yang handdle".

"Boss besarr boss besarr.." ucap Bryan sambil menggelengkan kepalanya.

"lah kuliah lo apa kabarnya? Belom sidang?" Ucap Jason melihat adik satu-satunya ini. "Beasiswa jadi di kejar kan?"

"baru pendadaran ko, kalau lulus ya paling lama sidang 1 bulan lagi terus wisuda.. masalah beasiswa kayaknya belom mau diambil dulu, bukannya gamau tapi belom siap aja jauh jauh dari semarang" ucap Bryan.

"dihh tumben lo kesambet apa? Biasanya demen keluar kota" ucap Evans heran. "Atau..."

"ada wanita yang harus engkau jaga?" Ucap Jason. "Ahhh gamungkin kek lo punya cewe" timpal Jason lalu tertawa.

"lahh emangnya lo punya je? Kaga kan? Udahlah terima nasib, kalo sampe ada yang langkahin gua bener-bener deh ya lo pada" ucap Evans.

"Namanya Angel, lengkapnya Ghrimonia Angeline. Satu kampus, satu fakultas, satu angkatan..." ucap Bryan menunjukkan foto wanita yang berada di lockscreennya. "Dan satu hati"

"Cakep, lo enak lingkup lo gede masi kuliah.. lah gua? Kerjaannya di showroom yang dateng ke showroom tuh om om pengen beli mobil" keluh Jason.

"Anjrot kalah gue" ucap Evans seadanya.

"emang udah resmi jadi pacar lo?" Tanya Jason meragukan Bryan.

"udah jalan hampir 4 bulan" ucap Bryan tenang.

"HEHHH!! Bisa-bisa nya ya kaga ada cerita ke kita lo, diem-diem udah pacaran sama anak orang" ucap Evans.

"La kok ngamokkkk!!" Ucap Bryan.

"Yaa namanya juga hidup, dimana mana kakak ngalah sama adiknya" ucap Jason lalu menyalakan handphone nya, menunjukkan fotonya bersama wanita seumuran. "namanya Grace, Lucetta Graciella ya langganan showroom tadinya sekarang langganan hati" ucap Jason tenang.

"bener-bener..."

"Lagian ko Evans ganteng, lo udah sukses loh.. masa iya lo belom bisa buka hati lagi? Masih mati rasa?" Tanya Bryan.

"Atau masih takut keulang lagi?" Tambah Jason.

"gatau dehh kejadian itu bener-bener bikin gua trauma masalah percintaan.." ucap Evans.

#FLASHBACK ON
Acara ulang tahun Jason berjalan dengan lancar, semua tamu yang diundang menghadiri dan menikmati acara tersebut. Di Hotel Mariott Jogjakarta acaranya diselenggarakan. Evans memandangi kekasihnya yang sedang mengobrol dengan teman-temannya. Michelle, terlihat anggun menggunakan short dress sabrina, menampakkan bahu mulusnya, polesan make up tipis. Benar-benar meluluhkan hati seorang Evans.

"chell... sini bentar" panggil Evans kepada Kekasihnya..

"Iyaa dalem?" Tanya Michelle yang langsung meninggalkan kumpulan nya lalu menghampiri kekasihnya. "kenapa? Mau makan?"

"Enggak.. mau kamu aja" jawab Evans menghombal lalu diakhiri dengan tertawa.

"yang bener by" ucap Michelle.

"gapapa laa aku gaada temen Bryan baru kedalam ambil makanan Jason ya sama temen-temennya" ucap Evans. "Kamu temenin aku ya..".

"iyaiyaa.. btw gimana kantor? Lancar? Ihhh ichel pengen kerja di kantor nya aa tau tapi butik nya gabisa ditinggal banyak yang mau nikahan jadi gaun juga banyak pesenan" ucap Michelle.

"Fokus aja di butik ya.. sepulang kerja kan aku selalu mampir ke butik adek dahh jangan sedih dong.." ucap Evans mengusap kepala kekasihnya.

"oiya nanti abis acara aku langsung balik loh chel.. gapapa kan kita nggak keliling jogja dulu?" Ucap Evans.

"ihhh by pengen keliling dulu di Jogja yaa besok pagi pulangnya, kan rombongan lain juga besok pagi.." ucap Michelle.

Tbc.
Haihai, enjoy ya aku tunggu votement nya-!
love selaut

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang