41

333 44 29
                                    

sepanjang perjalanan menuju mall di ko Semarang, Nayla hanya melamun memikirkan kedua anaknya.

"apa aku bisa ngeliat ara sama belva tumbuh tanpa ayah.. mungkin aku bisa Tuhan tanpa Evans.. tapi anak-anak.. gak mungkin sanggup.." batin Nayla.

"ambil yang bukan hak ku ya Tuhan, tapi jangan ambil hak anak anakku.. mereka berhak dapet kasih sayang dari ayahnya.."

"nayy.."

"astaga.. apa vann?"

"jangan melamun heh kesambet nanti.. kamu mikirin apaa?"

"nggapapaa.."

Setelah sampai di mall kedua anaknya langsung berlari meninggalkan orangtua nya.

"ara belva pelan pelan" ucap Nayla. "nanti jatoh.."

Dan benar ucapan Nayla, tak lama Belva tersandung kakinya sendiri dan terjatuh.

"kalo bunda bilang pelan pelan ya pelan jalannya, lain kali gausa lari.." ucap Nayla menggendong Belva.

"maaf bunda.." jawab Belva.

"ara sama ayah sana nanti kamu jatoh juga lagi kalo jalan sendiri.." ucap Nayla.

"ayahhhh..."

"sini sama ayah, ara sama belva mau apa? Makan dulu gimana?" tawar Evans.

"iyaa makan dulu yahh, ara laper nih.."

Akhirnya mereka memutuskan untuk maka terlebih dahulu. Mereka menuju food court dan memesan beberapa makanan.

"ayah nginep ga hari ini?" tanya Belva.

"emm.. liat nanti ya sayang" jawab Evans seadanya.

"ayah... ara boleh peluk ayah kan?"

"boleh cantik.."

Ara langsung berhamburan memeluk ayahnya, tak mau ketinggalan Belva juga langsung memeluk Evans.

"jangan pernah berubah sama anak anak van, mereka butuh kamu" ucap Nayla sambil memakan makanannya.

Setelah selesai makan, mereka menuju fun world. Ara dan Belva berlarian kesana kemari mencoba hampir seluruh permainan, sedangkan Evans dan Nayla mengawasi.

"ara pelan ra" ucap Nayla.

"ayahh belva mau boneka.." ucap Belva menunjuk mesin capit.

"sini coba ayah ambilin.." ucap Evans.

"kanan dikit ayahh.." ucap Belva.

"kiri belvaa bukan kanan.."

"yauda kiri...."

"jadi kanan apa kiri ini?" tanya Evans.

Nayla iseng memencet tombol merah dan capitan turun kebawah.

"bundaaaaa" teriak Belva.

"nayla ih kan.. ehh dapett.." ucap Evans mengambil bonekanya.

"nih buat Belva.."

"buat ara?"

Evans lalu memainkan lagi dan mengambilkan boneka untuk Ara.

"jangan cape cape yaa.." ucap Nayla.

"bunda bawa minum ga?"

"sini minum dulu kalian.." panggil Nayla.

Kedua putri kecil beserta ayahnya menghampiri Nayla yang duduk di kursi tunggu.

"keringet kalian nih loh.." ucap Nayla mengusap keringat.

"gaboleh capek capek yaa.."

"nih.." ucap Nayla menyerahkan botol kepda Evans.

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang