XXXIII

238 40 27
                                    

"bunda kita gajadi ke rumah ko Xarron?" Tanya Ara.

"besok aja ini udah sore" ucap Nayla. "sekarang kalian mandi yuk.."

Nayla memandikan kedua anaknya, sedangkan Evans kembali ke kamar. Setelah selesai memandikan ara dan belva, Nayla menyusul Evans memasuki kamar.

"van..."

"oyy? kenapa? anak anak kemana?"

"di bawah.. gapapa gajadi deh"

**

Hari demi hari Nayla lewati, seperti tidak terjadi apa-apa bahkan saat pernikahannya hampir pecah, Evans masih saja bersikap seolah tidak ada masalah. Berbeda dengan Nayla yang terus memikirkan apa jadinya nanti saat anak Evans dan Sheilla lahir.

"kamu mikirin apa toh Nay? nanti sakit kamu kalo banyak pikiran" ucap Evans.

"gapapa.."

"yauda aku kerja dulu, nanti Sheilla kesini buat nemenin kamu" ucap Evans.

Evans dan Nayla memang sudah memutuskan untuk tinggal dirumah sendiri dan terpisah dengan orang tuanya. Sejak saat itulah Sheilla sering mengunjungi kediamannya.

"iyaa kamu ati ati.."

Evans mencium kening istrinya lalu melenggang keluar rumah menuju kantor.

"kenapa setiap denger nama itu pasti sakit.."

Satu jam setelah keberangkatan Evans, akhirnya Sheilla datang ke rumah.

"mbaa Nayla.."

"iya shei.. istirahat dulu" ucap Nayla.

"liat aja Nayla.. cepat atau lambat, kamu pasti bakal aku singkirin" batin Sheilla. "ohh.. ga cuma kamu, kedua malaikat kecilmu, ikut menjadi korbanku".

Nayla melangkahkan kaki nya menuju kamar, sedangkan Sheilla di ruang tamu mengistirahatkan diri.

Sekitar pukul 11 siang Nayla pergi untuk menjemput Ara dan Belva ke sekolahnya, ia berangkat tak lupa menitipkan rumah kepada Sheilla.

**

Siang ini, sekitar pukul satu siang Ara sedang bermain dengan Sheilla sedangkan Belva idur di kamar bunda nya.

"araa.. ara ikut tante yuk, beli es krim nanti buat belva juga.." ucap Sheilla.

"yuk tante.."

Setelah mendapat izin dari Nayla, Ara dan Sheilla bergegas keluar rumah. Dalam perjalanan Ara sudah membayangkan eskrim berjajar untuk dipilih mata genitnya. Sedangkan Sheilla fokus dengan jalan.

"gue yakin yang bikin Evan bertahan sama Nayla adalah anak anaknya, anak anaknya musnah pasti Evans bakalan mudah ngelepas benalu itu.." batin Sheilla.

"voillaa.. ajal menjemputmu nona kecil nya Evans geraldo.." batin Sheilla sambil tersenyum.

Sheilla membawa Ara menuju rumah kosong di pinggir kota Semarang dan belum banyak uang merambah kesana. Mereka berdua turun dari mobil.

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang