I

1.9K 93 0
                                    

di kediaman keluarga ATMAJA, para anggota keluarga sudah duduk manis di meja makan, menunggu kepala keluarga tersebut keluar dari kamar untuk bergabung sarapan pagi yang menjadi rutinitas keluarga tersebut. EVANS GERALDO ATMAJA, sudah siap dengan setelan jas lengkap dengan dasi dan sepatu kantor nya. Evans adalah anak pertama keluarga tersebut. Evans terlihat sangat gagah ditambah karisma goodlooking yang bisa saja memanjakan mata para kaum hawa saat memandangnya. JASON WILLIAM ATMAJA, laki-laki tersebut sudah rapih dengan setelah hoodie putih, celana jeans pendek selutut, tak lupa air jordan 1 yang berwarna biru sudah setia membungkus kakinya. Ia siap untuk hari ini, siap untuk bekerja tentunya. BRYAN ANDERSON ATMAJA, anak terakhir mama Alda dan papa Atma, ia masih melanjutkan S1 nya sembari membantu Jason di showroom. Sedangkan HELENA VALENTALIA ATMAJA, putri satu-satu nya papa Atma dan mama Alda yaitu anak kedua yang sekarang juga sedang melakukan dinas ke ujung pulau Jawa, Bandung.

"Ko, gue minjem pajero punya lo ya" ucap Jason pada kakak nya. Evans memberhentikan kegiatannya, dipasangnya muka bertanya.

"Mobil gue kan di bengkel rusak" tutur Jason se halus mungkin agar permintaan nya dikabulkan oleh sang kakak karena mengingat mobil Jason rusak karena ulah nya sendiri membawa mobil dibawah pengaruh alkohol tempo hari.

     #FLASHBACK ON

"Kenapa sih lo tega giniin gue?" Ucap Jason di sela isakan nya. "Kenapa sih? Apa kurangnya gue? Gue udah kasih setengah dari hidup gue buat lo Sya. Gue udah relain waktu gue buat elo sya, gue kasih kebebasan buat lo, katanya lo gasuka di kekang, gue kasih lo kesenggangan karena gue percaua lo bisa jaga itu, tapi kenapa lo patahin?" Ucap Jason sembari menghapus air matanya yang kian deras.

Jason menyalakan mesin mobil, meninggalkan tempat tersebut. Ditengoknya arloji di tangan kirinya, satu malam. Ia menaikkan speed kendaraannya, memasuki tol sepi di area semarang, mungkin hari ini lalu lintas kota Semarang sangat mendukung perasaannya. Ia luapkan semuanya, segala kekesalan. Ia buang bersamaan dengam mobil nya melaju, sambil menangis tentunya. Se lemah itu Jason menanggapi perempuan?

Hingga ada suatu kejadian yang Jason tidak perlu ingat, yang ia ingat ia sudah terbaring lemah di ranjang Rumah sakit bersama selang infus melekat di tangan kirinya. Ada apa ini? Batinnya bertanya-tanya tentang situasi. Tak lama, Evans memasuki ruangan saat tau adik bungsu nya siuman.

"Mobil lo ancur" kalimat itu yang pertama kali Evans lontarkan karena ia tau Jason akan menanyakan hal itu paling pertama. "Lo gilak je? Nyetir mobil keadaan mabuk? Kalau mama sama Ci Valen tau abis lo" ucap evans.

     #FLASHBACK OFF

"nggak" ucap evans dengan cepat, singkat, dan jelas. Ia tak mau mobil kesayangannya, yang ia sendiri tak rela memakainya menjadi korban kedua.

"Ko, gue kerja gimana?" Kata Jason memelas karena memang mobil Jason yang lain dipakai Valen untuk keluar kota. "Gue gadapet duit".

"Heh, gilak lo? Tuh bekas infusan lo aja bloman juga kering dah mau ambil resiko" ucap Evans melihat punggung tangan Jason ada kassa menutupi bekas infus. "Nggak nggak, lo gua anter aja" ucap evans.

"Beda arah kan ko? Ntar muter jauh" ucap Jason berpendapat dan kekeh untuk membawa mobil sendiri. "Toh jason bukan anak kecil lagi kan"

"Bacot bayi, cepet gue juga kerja" ucap Evans meninggalkan Jason menuju ke mobil. Dengan berat Jason mengekori Evans.

**

Evans Geraldo Atmaja, pria itu sedang berkutat dengan dokumen dan komputernya di ruangan tertutup ini. Matanya tidak pernah terlepas dari layar komputer sesekali melihat ke dokumen yang ada di tangannya, pusing. Evans membanting dirinya ke sofa dekat meja kantornya, memejamkan mata, menarik nafas perlahan menghadirkan ketenangan sejenak melupakan masalah yang asik berputar-putar di otaknya.

loveable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang