(4)

355 100 28
                                    

Happy Reading💞

Naya pun memyenggol haidar dan berkata,

"Kamu ketahuan merhatiin aku" ucap Naya sambil terkikik geli

Wajah Haidar pun menjadi merah padam menahan malu, ditampah seluruh teman sekelasnya memperhatikan dirinya.

"Sudah-sudah kembali perhatiakan pelajaran, dan untuk Haidar saya tau Naya menarik tapi untuk sekarang perhatikan pembelajaran dulu" ucap guru tersebut dan seluruh murid pun menahan tawa atas itu.

"Dengerin tuh, perhatiin perlajaran dulu ya idar" ucap naya sambil tertawa kecil

" Berisik" dengus Haidar dengan tatapan fokus kedepan.

Ttrrrriiinggggg!!!!!
Bel sekolah pun berbunyi menandakan pembelajaran untuk hari ini telah selesai.

"Baik anak-anak pembelajaran kita akhiri dan hati-hati saat pulang" ucap guru tersebut.

"Baik bu" jawab murid serempak. Kemudian berhambur meninggalkan kelas

"Nay, kamu pulang naik apa?" Tanya laras yang berdiri disamping naya sambil menenteng tasnya.

"Aku dijemput sopir ras"

"Kalau gitu kita bareng kedepan aja yuk"

"Boleh" jawab naya sambil mengemasi barangnya

"Emmmm idar kamu mau bareng? " Tanya naya sambil menepuk pundak haidar dan memiringkan kepalanya untuk melihat wajah haidar

"Nggak" jawab Haidar dengan datar

" Oh, ya udah aku duluan ya kalau gitu" ucap naya sambil tersenyum dan mengelus kepala haidar 2 kali dengan lembut.

Haidar yang diperlakukan seperti itupun hatinya menghangat. Mungkin usapan tangan naya pada rambutnya akan menjadi candu bagi haidar. Entahlah seperti sudah kebiasaan naya jika haidar berperilaku baik ataupun akan pergi dari haidar selalu mengusap rambut haidar sebanyak 2 kali.Dirinya sedikit merasa bersalah pada naya karena masih bersikap ketus padahal naya selalu berusaha membuatnya nyaman dan berperilaku baik padanya.

Haidarpun lalu membereskan barangnya dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor sport miliknya.

______________________________________________________

Naya berjalan beriringan dengan laras sambil sesekali berbincang.

"Kamu ada hubungan apa sama Haidar nay?" Tanya laras sambil memincingkan matanya

"Cuma temen doang kok, temen sebangku tepatnya. Soalnya dia kayaknya nggak nganggep aku temen dia" jawab naya

"Tapi perilaku kamu kedia bahkan tadi kamu manggil dia dengan panggilan idar, kayak panggilan kesayangan gitu"

"Oh, kalau itu ada alesannya panjang deh pokoknya ceritanya. Tapi kalau soal aku yang ngusap rambut idar itu, aku juga nggak tau kenapa. Kayak reflek aja gitu"

Laraspun hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Oh iya ras, kamu tau nggak kenapa idar nggak pernah komunikasi sama orang lain dan pendiem banget. Kamu kan udah lama kenal dia" Naya sudah sangat penasaran dengan alasan kenapa idar sangat pendiam  dan tidak mau membaur dengan yang lain.

"Aku juga nggak tau sih nay, sejak kelas 10 dia udah pendiem. Dulu temen-temen juga udah coba buat deketin dia atau ajak interaksi sama dia. Tapi dianya tetep aja gitu, apalagi tatapan dia yang datar dan tajam itu buat beberapa anak takut buat deketin dia nay. Ya walaupun ganteng tapi kalau dingin kayak gitu mana berani ada yang deketin. Kalau aku pikir-pikir baru kamu yang bisa sedeket itu sama dia, cewek-cewek disini cuma bisa jadi pengangum rahasia aja kayaknya." Jelas laras panjang lebar

My Introvert Boy  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang